Di mulmed Gio 👆
Happy reading ^_^
****
Suasana makan malam di keluarga Yusuf Fadilah pun terlihat sunyi hanya suara dentingan sendok dan garpu, tidak ada yang bersuara seorang pun menikmati makan malam dengan suasana yang hening.
"Gio." panggil Yusuf pria paruh baya itu akhir nya memulai pembicaraan, Gio yang di panggil pun mendongkak dan menatap sang ayah dengan alis yang bertaut menunggu apa yang akan sang ayah kata kan pada nya.
"iyah pah," sahut Gio seraya memasukan makanan ke dalam mulut.
"papah sudah menyiapkan rumah untuk kalian tinggal, dan mulai besok pun kalian sudah bisa menepati rumah baru yang papah beli kan." ujar Yusuf membuat Gio dan Fitri menatap nya cengo , tinggal berdua dengan istri nya? Di rumah baru?
"rumah baru? Maksud papah, aku tinggal berdua dengan Fitri?" tanya Gio lagi, Yusuf mengangguk membenarkan ucapan Putra semata wayang nya,
"iya, kalian kan suami istri, dan satu hal lagi papah ingin cepat cepat punya cucu dari kalian." ujar Yusuf yang membuat Gio dan Fitri kembali tersentak kaget, cucu? Bagaimana mungkin jika diri nya akan hamil dalam waktu yang dekat, bahkan sejak awal menikah pun Gio sama sekali tidak menyentuh nya seakan menganggap jika diri nya adalah gadis yang menjijikan.Cucu? Bagaimana aku ngasih cucu sama papah dan mamah, dari awal menikah saja mas Gio tidak sedikit pun mau menyentuh ku, bahkan untuk tidur satu ranjang dengan ku pun dia tidak mau " batin Fitri , merasa miris jika mengingiat perlakuan suami nya.
Gio terkekeh. "'ya ampun pah aku sama Fitri kan nikah baru seminggu jadi santai aja pah gak usah terlalu terburu buru. '' ucap nya , bagaimana mungkin juga ia akan siap menjadi seorang ayah jika ia saja belum bisa menerima istri nya di dalam kehidupan nya.
"iyah pah, Fitri yakin kalau Allah menghendaki kami pasti akan segera di karuniai seorang anak, " ucap Fitri.
"tapi papah ingin secepat nya, karena hanya kamu Gio anak papah dan mamah satu satu nya.
" kekeh Yusuf , pria paruh baya itu tetap bersi keras seolah tidak ingin terbantah kan lagi, memiliki cucu dari Putra semata wayang nya adalah hal yang paling ia tunggu tunggu.Elsa mengangguk setuju. "iya bener Gio kamu anak satu satu nya papah dan mamah, dan kita ingin cepat menimang cucu, nak mamah sama papah itu sudah tua dan kami sangat ingin mempunyai cucu dari kamu." kini Elsa mulai ikut mendesak Putra nya,, membuat Gio menghela napas lelah, akan permintaan orang tua nya yang menurut nya cukup aneh.
Heuhh mamah sama papah mau punya cucu kok kaya yang mau beli makanan aja,memang nya itu mudah apa hehhh ampun dah gue pusing, " batin Gio seketika nafsu makan nya hilang ketika membahas hal yang sangat sensitif itu.
"eummm mah pah, mas Gio Fitri ke kamar duluan ya. " ujar Fitri ketika selesai makan lalu pergi berlalu dari hadapan mereka dan beranjak ke kamar karena ia sudah mengantuk.
*****Fitri terduduk di ranjang, fikiran nya melayang pada pembicaraan yang tadi apakah ia bisa mempunyai anak dari Gio sedang kan sikap Gio saja tidak pernah baik pada nya, perlakuan suami nya itu sama sekali tidak menunjukan jika laki laki itu menyayangi nya, bahkan selalu menyakiti nya dengan semua perkataan tajam nya.
Clek
Terdengar pintu kamar yang di buka dan muncul lah Gio dari ambang pintu, Gio menghampiri Fitri dan duduk di sebelah Fitri, Fitri yang mengetahui kehadiran suami nya pun langsung hendak beranjak pergi takut jika suami nya akan marah tapi saat ia hendak berdiri sebuah tangan kokoh milik suami nya mencekal lengan nya sehingga ia kembali duduk di sebelah sebelah suami nya, merasa ada hal lain yang ia rasa kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU ISTRI MU {SUDAH TERBIT} Open Po
RomanceMenikah itu hanya sekali dalam seumur hidup apapun kesalahan yang di lakukan oleh pasangan nya namun karena cinta nya yang besar sehingga ia dengan ikhlas memaafkan, berawal dari sebuah perjodohan itu fitri di dengan seorang Gio yang membuat nya j...