03:Emmas House

29 8 0
                                    

"Ibu..". Panggilku. Dia terkejut, memasukkan buku tadi ke dalam suatu tempat dan menguncinya. "Bisa kah kau tidak membuatku terkejut?". Ujarnya grogi. "Um.., begini. Emma mengundangku beserta kalian untuk makan malam bersamanya". Ujarku. "Ten..tu saja. Kami akan datang". Jawabnya.

Yeay!.

Aku kembali menemui Meghan. Bergabung dengannya duduk di sofa. "Ada apa?". Tanyaku. "Tidakk, Bibi Lexa membuat makanan yang sangat enak sekali nanti". Ujarnya. Bibi Lexa adalah Ibu dari Emma. Kan sudah ku bilang, Meghan mempunyai kekuatan melihat masa depan. "Apa nanti semua akan berjalan lancar?". Tanyaku.

"Um.., aku agak ragu. Tapi nanti akan berjalan lancar. Kau tidak usah cemas. Tidak akan ada perkelahian". Ujarnya menenangkanku sambil membelai rambutku lembut. Sebenarnya aku sedikit takut untuk keluar, tapi aku melawan rasa takut itu. Entah mengapa feelingku tidak enak.

***

Malam hari sudah tiba, aku, Meghan sedang bersiap-siap. Orang tuaku pun sama. Setelah kami selesai, kami meninggalkan rumah. Keadannya sedikit ramai. Serigala serigala berkeliaran di malam hari. Aku membelai salah satu dari mereka. Hei!, tenang saja, ini aman.

Aku dan Meghan menuntun jalan, Ayah dan Ibuku tepat di belakang kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Meghan menuntun jalan, Ayah dan Ibuku tepat di belakang kami. Jaraknya tidak terlalu jauh, jadi tidak memakan waktu banyak. Dan, akhirnya kami sampai. Kami disambut hangat oleh keluarga Emma. Lalu kami diajak menuju ruang makan. Banyak makanan sudah tersusun rapih di atas meja.

"Pasta kesukaanku". Ujarku senang. Emma tersenyum padaku. Kami mengatur tempat duduk, lalu kami memulai acara makan malam kami. Sambil sedikit bercengkrama. Setelah menghabiskan makanan kami, Bibi Lexa dan Ibuku membantu membereskan peralatan yang kami pakai tadi.

Setelah selesai, kami menuju ruang keluarga Emma dan berbincang bincang di sana. Aku dan Emma memang sangat dekat.

Karena kami larut dalam obrolan, sampai tidak menyadari sekarang sudah pukul 7. "Sudah pukul 7 malam. Sebentar lagi kami akan bersiap untuk pulang". Ujar Ibuku. Padahal aku ingin berlama-lama di sini...

"Tunggu!". Cegah Meghan. Semuanya terkejut dan menoleh pada Meghan.

"Jangan sekarang!". Perintahnya.

WASSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang