09:Poor Meghan

19 7 2
                                    

Saat Ibuku keluar dari kamarku, Ayahku juga keluar karena dia sudah selesai dengan pekerjaannya itu. Aku merbahkan badanku di atas tempat tidur dan taklama kemudian titik hitam mengumpul dan akhirnya terlelap.

***

Aku terbangun dari tidurku karena kebisingan di bawah. Aku membasuh wajahku dengan air dan merapihkan rambutku lalu menuju bawah. "Tapi mereka akan datang!". Teriak Meghan pada Ibuku. "Aku tak ingin kehilangan Maggie dan juga kalian!!". Dia menjerit sambil meneteskan air matanya. Aku langsung berlari menujunya.

Aku menghampiri Meghan dan kupeluk dirinya. Ibu meninggalkan kami."Ada apa?. Aku di sini. Ayah dan Ibu juga di sini. Kami tak akan meninggalkanmu". Aku berusaha menenangkannya. Dia mengeratkan pelukannya. Meghan begitu kekanak kanakan ya?. Aku melepaskan pelukannya, dia sudah berhenti menangis. Aku mengajaknya untuk duduk di sofa ruang keluarga.

Aku berlalu untuk mengambil segelas air dan memberikannya ke Meghan. Dia meminumnya sedikit. Aku menaruh gelas itu di atas meja di depan kami. "Nanti malam kau ingin jalan bersamaku?. Aku ingin bermain dengan serigala di luar sana". Ajakku. Dan dia hanya mengangguk. Sekarang baru pukul 4 sore.

Meghan beranjak dari tempat duduk dan meninggalkanku. Ibuku sedang di dapur untuk menyiapkan makan malam nanti.

**

Tak terasa, malam sudah tiba. Aku beserta orangtuaku dan juga Meghan sedang menyantapp makan malam kami. Menu kali ini adalah pasta daging. Aku sangat menyukai ini. Kau bingung dari mana aku mendapatkan daging?. Kami bisa berburu atau Ibuku membelinya saat malam tiba. Kemarin malam Ibuku membeli banyak daging. Jadi tak perlu berburu. 

Setelah kami menghabiskannya. Ayah berlalu meninggalkan kami. Sedangkan Ibu dan juga Meghan membereskan peralatan makan. Aku mengambil sebotol anggur dan menuangkannya di gelas. Aku meminumnya sampai habis.

Tenang saja!, aku menuangnya tidak sampai setengah gelas. Karena ibuku selalu memperingatiku untuk tidak banyak meminum anggur. Setelah Meghan membantu Ibuku. Aku dan Meghan pamit pada Ibu untuk pergi keluar. Setelah itu melangkahkan kaki keluar rumah. Udara malam yang sangat kusuka.

Aku mengeratkan sweaterku karena cuaca agak sedikit dingin. Beberapa serigala menghampiri kami. Aku membelainya satu persatu. "Andai saja aku bisa memelihara kalian semua!". uhhh, mengapa serigala serigala ini sangat menggemaskan?. "Bagaimana kita ke sana?". Ajak Meghan menunjuk ke taman yang terletak di daerahku. Jaraknya takjauh, dekat dari rumah Emma.

Saat aku dan Meghan menuju sebuah kursi yang di depannya terdapat kolam, seseorang menyentuk bahuku dan aku menoleh dan ternyata "Emma!!!.. Kau di sini?". Yap!, itu Emma. "Sedang apa kau di sini?. Kau hanya sendiri?". tanyaku. "Hanya mencari udara segar. Iya aku sendiri". Jawabnya.

WASSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang