"AAAAA..". Teriak pria itu karena aku melumpuhkan badannya dengan kekuatanku. "AAAAAA". Teriaknya lagi. Mungkin karena teriakannya sangat keras, Meghan dan kedua orang tuaku datang ke kamarku. Perlahan-lahan kebisingan di luar sana mulai menghilang.
"Kau tak apa Maggie?". Tanya Ibuku sambil memelukku khawatir. "Kami tadi melawan pasukan dari pria itu. Makanya aku tidak bisa langsung ke kamarmu. Tapi kau berani!". Ujar Meghan sambil tersenyum.
Pria tadi masih tergeletak di lantai kamarku. "Sand?". Tanya Ayahku. Pria itu masih terdiam mengeluh sakit akibat dilumpuhkan olehku. "Jika kau tidak menjawabnya. Maggie akan melumpuhkanmu". Ancam ayahku sambil menunjuk kearahku. Priaa itu mengangguk. "Sudah kuduga..". Jawab Ayahku. Ayahku keluar membawa pria itu lalu tiba-tiba berlari sangat kencang.
Baru satu menit, dia sudah kembali ke kamarku.
LOL. WHAT?!.
"Apa tadi?. Sand?. Kekuatanmu berlari sangat kencang?. Eh. Aku tidak mengerti.". Ujarku menatap Ayahku dengan tatapan bingung. Ayahku diam mengacuhkan pertanyaanku, dia langsung memelukku. "Suatu hari kau akan tau Maggie". Ujar Meghan. ok, ini sangat lucu. Layaknya aku akan berpergian jauh dan tak akan datang kembali.
Ayahku melepaskan pelukannya dariku. Karena keadaan di luar sudah pasti aman, Ayah dan Ibuku kembali ke kamarnya dan Meghan masih terdiam memandangiku. "Kenapa kau tidak kembali ke kamarmu?". Tanyaku. "huh, baiklah. Selamat malam". Ucapnya dan memelukku. setelah itu dia meninggalkanku sendirian. Pecahan kaca tadi masih berserakan di atas lantai kamar.
"Bagaimana ini?". Gumamku. Aku membereskan pecahan kaca itu. Aku menggeser lemari pakaianku dan menutup jendela itu. Walau masih terlihat lubang kecil tapi setidaknya menutup separuhnya. Aku kembali ke tempat tidurku. Yatuhan, aku masih tidak mengerti tentang hidupku.
'Sand?'
'Ayahku punya kekuatan berlari sangat kencang?'.
Apa maksud dari semua ini?!. Semuanya masih teka teki.
Aku membuang isi pikiranku yang kacau lalu aku menutup mataku untuk beristirahat.
**
Keesokan paginya, aku terbangun karena suara ketukan pintu kamarku. "Dasar tukang tidur!. Cepat bangun!. Kita akan berlatih lagi". Perintah Meghan. "Yayayaya baiklah.Tolong katakan pada Ayah untuk memperbaiki jendela kamarku". Ujarku masih di atas tempat tidur. Bisakah aku tidur lama lagiiii??, batinku.
"Tidak!, kau tidak bisatidur lebih lama lagi. Ayo cepat bangun dasar tukang tidur!".

KAMU SEDANG MEMBACA
WASSER
FantasyEntah ada apa di sebrang sana. Apakah sama dengan daerahku?, terdapat perairan yang sangat luas atau tidak ada perairan sama sekali?. Ingin sekali aku melangkahkan kakiku keluar dari rumah menuju penyebrangan sana. Tapi keluargaku melarangku. Lebih...