10:Injured

35 6 4
                                    


Saat aku dan Meghan menuju sebuah kursi yang di depannya terdapat kolam, seseorang menyentuh bahuku dan aku menoleh dan ternyata "Emma!!!.. Kau di sini?". Yap!, itu Emma. "Sedang apa kau di sini?. Kau hanya sendiri?". tanyaku. "Hanya mencari udara segar. Iya aku sendiri". Jawabnya.

"Baiklah jika seperti itu, aku dan Maggie ingin ke sana. Kau mau ikut bersama kami?". Tanya Meghan sambil menunjuk tempat kursi tadi. Emma hanya mengangguk. Kami duduk di kursi sambil memandang kolam yang di depan kami.

Author POV

Angin malam berhembus sedikit kencang dan membuat rumput menari mengikuti irama angin serta rambut gadis yang menatap rumput itu bergoyang mengikuti jejak sang rumput. Gadis itu menatap takjub indahnya malam dan langit yang bertabur bintang. Tangannya mengarahkan ke atas layaknya menyentuh bintang. Senyumannya melebar puas seakan-akan ia benar benar menyentuh bintang itu.

"Maggie!". Seketika senyumannya runtuh dan menatap bingung lawan bicaranya.

"Ada apa?". Tanya Maggie kembali menoleh menatap langit yang menggelap. "Kau mau es krim?". Tanya Meghan, sang kakak. Maggie hanya mengangguk riang dan Meghan bersama Emma menuju kedai kecil untuk membeli tiga cone es krim.

Setelah lima menit Maggie menunggu, Meghan dan Emma datang yang di tangannya menggenggam dua cone es krim rasa vanilla dan satu cone es krim rasa strawberry. Meghan menyerahkan satu cone es krim pada adiknya. Kedai itu hanya buka saat malam hari. Karena sudah diperingatkan saat malam tiba saja aktivitas dilaksanakan.

"Kapan semua ini akan berakhir?". Tanya Maggie disela makannya.

"Apa maksudmu?". Tanya Emma yang es krimnya sudah tinggal setengah.

"Semua ini. Yah.., kau tau kan maksudku?. Kapan aku bisa beraktivitas saat siang hari?. Main di siang hari?. Tidak seperti ini, mengurung diri di dalam rumah". Oceh Maggie.

"Kau tunggu saja. Kau kira aku menyukai keadaan seperti ini?. Tentu tidak!". Tutur Meghan dengan volume keras saat dikata terakhirnya.

Keadaan menjadi hening. Tiba-tiba terdengar jeritan anak kecil dan keadaan menjadi kacau. Maggie menampakkan wajah panik dan ketakutan sedangkan Emma mengeluarkan kekuatannya menjadi tak terlihat dan Meghan melemparkan es krim conenya ke arah seseorang yang menuju ke tempatnya.

"Maggie!, gunakan kekuaanmu!. Kau tak perlu takut!!". Ujar Meghan memberi semangat. Maggie mulai mengeluarkan aksinya. Dia melumpuhkan satu persatu yang menuju ke arahnya dan Meghan mengambil sebuah kayu dan dia bergerak menjauh dan dia memukuli orang orang itu.

Maggie POV

Ini gila!, ini gila!. banyak orang terdampar dan bercucuran darah karena aksi pasukan ini, batinku sambil mengeluarkan kekuatanku. Aku sempat tidak fokus saat memerhatikan seorang perempuan yang kira-kira umurnya sepertiku.

Dia hanya meninju orang jahat itu. Bercak darah terlihat dibajunya. Seketika dia lengah. Aku melumpuhkannya. Dia sepertinya melihatku lalu tersenyum. Dan dia berlari kencang. Karena aku terlalu memperhatikannya, "AAAA". Aku menjerit karena benda tajam mengenai lenganku. Oh tidak!, darah mulai bercucuran.

Semangatku membangkit. Aku melirik kayu yang di depanku dan mengambilnya. Lalu kulumpuhkan orang jahat itu dan setelah itu kupukul wajahnya sampai bibirnya mengeluarkan darah. "Jangan coba-coba kau menyakitiku!". Ancamku. Aku melihat keadaan sekitar, Pasukan dari sand itu mulai berlarian dan meninggalkan daerahku.

Tapi tak ku biarkan mereka lolos!, aku berlari dan melumpuhkannya satu persatu tapi sayangnya hanya beberapa orang yang kulumpuhkan. Karena yang lainnya sudah meninggalkan tempat ini. Aku melemparkan kayu tadi ke arah lelaki kejam itu dan boom!, kayu itu mengenainya tepat di bagian belakang kepalanya dan seketika dia langsung terjatuh.

"Good job Maggie!". Ujarku bangga. 




**

Hai para readers!. Gue mau ngasih  tau kalo Wasser bakal slow update hehe. Karena gue bakal sibuk(Eaaa sok sibuk). Terima kasih yang membaca cerita abal gue ini, hehe!. 

Muah!.*Tebar cium*

WASSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang