Keesokan paginya, aku terbangun karena suara ketukan pintu kamarku. "Dasar tukang tidur!. Cepat bangun!. Kita akan berlatih lagi". Perintah Meghan. "Yayayaya baiklah.Tolong katakan pada Ayah untuk memperbaiki jendela kamarku". Ujarku masih di atas tempat tidur. Bisakah aku tidur lama lagiiii??, batinku.
"Tidak!, kau tidak bisa tidur lebih lama lagi. Ayo cepat bangun dasar tukang tidur!". Aku terkejut karena Meghan menarik selimutku dan dia menarik rambutku agak kasar. Aku berdecak kesal atas perilakuan 'kakakku' itu. Mau tak mau aku bangkit dari tempat tidur dan membersihkan badanku. Dan Meghan beraanjak keluar dari kamarku.
Setelah berpakaian lengkap, aku turun untuk sarapan. Sedangkan kedua orangtuaku beserta Meghan sudah berada di halaman belakang untuk melakukan rutinitas pagi;melatih kekuatan. Aku sengaja berlama-lama menghabiskan makananku. Karena aku sangat malas pagi ini untuk berlatih.
"Maggie!" Teriak Meghan dengan suara cemprengnya yang menyakitkan telinga jika siapapun yang mendengarnya. Pfftt., aku menyudahi sarapankuu dan menuju halaman belakang. "Yayaya, aku siap". Ujarku malas. Karena aku memakai lengan pendek, Meghan menyentuh lengan atasku yang terdapat sebuah gambar.
Tapi itu bukanlah suata gambar biasa. Karena gambar itu tidak bisa hilang dari tanganku. Meghan menyentuhnya, dan dia berpikir keras. Meghan memang sosok orang yang misterius. Lalu Meghan fokus pada latihannya. Entah apa yang dilakukan Meghan untuk latihan kekuatan. Karena untuk apa dia melatihnya, membaca pikiran dan melihat masa depan tidak memerlukan latihan bukan?.
"Maggie, fokus!". Ujar Ayahku. Tiba- tiba WUSH..., Ayahku menghilang karena dia berlatih kekuatan berlari kencangnya itu dan dia berlari dari satu pohon ke pohon yang lainnya. Keren!, batinku semangat. Lalu Ayahku kembali. "10 detik. Ada perkembangan". Ujar Ibuku yang memegang timer.
Aku mengeluarkan kekuatanku dengan menggerakkan mataku dan Prak!.., Ranting pohon itu patah. Aku mematahkan ranting itu sampai bentuknya mengecil. "Kau harus mematahkannya sampai itu menjadi butiran yang sangat kecil, Maggie". Ujar Meghan. Yatuhan!, dia duduk santai dan kerjannya hanya mengomentariku?!. Ujarku dalam hati kesal.
"Makanya kau harus banyak berlatih. Dan Aku tidak duduk santai Maggie..". "Aku melatih kekuatan 'membaca pikiran' ini sampai aku bisa menangkap suara juga. Itu lebih sulit dari yang kau bayangkan". Tuturnya.
Menangkap suara?. Keren!.
Yatuhan Meghan!, Kekuatanmu itu lebih keren dari kekuatanku.
"Tapi, bagaimana kau melatihnya?". Tanyaku menghampirinya.
"Kan Ibu punya petunjuknya.Dari buku aku..".

KAMU SEDANG MEMBACA
WASSER
FantasyEntah ada apa di sebrang sana. Apakah sama dengan daerahku?, terdapat perairan yang sangat luas atau tidak ada perairan sama sekali?. Ingin sekali aku melangkahkan kakiku keluar dari rumah menuju penyebrangan sana. Tapi keluargaku melarangku. Lebih...