01:Introduction

44 11 0
                                    

Maggie Courtney.

Itu namaku. Aku tinggal di daerah yang wilayahnya tidak terlalu besar. Banyak pertumpahan darah terjadi di lingkunganku. Tidak terlalu banyak, tapi kadang itu terjadi. Itu sebabnya, Ayah dan Ibuku mengajarkan aku dengan kakakku tentang bela diri; memanfaatkan kekuatan yang kami punya.

Aku mempunyai kekuatan melumpuhkan orang atau mematahkan benda hanya dengan menggerakkan mataku.

Ayahku memiliki kekuatan mengendalikan air. di lingkunganku juga banyak perairan. Sedangkan Ibuku, dia mempunyai kekuatan untuk melindungi keluargaku. Kau tau?, jika dia mengeluarkan kekuataannya, maka seperti sebuah bola besar dan senjata apapun tak bisa mengenainya. Kurang lebih seperti itu.

Dan.., yang terakhir kakakku. Meghan Courtney. Dia memiliki kekuatan membaca pikiran dan melihat masa depan!. Keren bukan?. Ahh!, andai saja aku mempunyai kekuatan yang sama. Tapi kekuatan ini terjadi begitu saja. Aku masih belum mengetahuinya.

Jika aku bertanya pada orang tuaku mereka mengacuhkannya, seolah-olah itu tidak penting. Padahal, pertanyaan itu sangat penting bagiku.

**

"Maggie!. Kemari!. Kau tidak boleh terlalu jauh dari rumah". Teriak Ibuku saat aku membuka pintu rumah sambil mengeluarkan kaki sebelahku yang niatnya ingin keluar dari sini.

Kegiatan rutinitasku sungguh membosankan. Memanfaatkan kekuatan yang kupunya dan mengendalikannya. Ayahku sangat keras mengenai hal itu. Dia selalu berpesan padaku "Kau harus banyak berlatih lagi. Karena suatu hari kekuatan ini akan kau pakai nantinya".

"Meghan!". Panggilku. Entah kenapa, aku sangat malas menyebut 'kakak' dengannya. "Maggie!. Kau harus memanggilnya dengan sebutan kakak!". Teriak Ibuku. Aku menghampiri Meghan, dia sedang santai di kursi sambil melihat keluar jendela. "Yah!, aku tau. Aku juga bosan". Kan sudah aku bilang, Meghan mempunyai kekuatan membaca pikiran.  

WASSERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang