Bagian 6

1.1K 163 7
                                    

"Ara, apapun yang terjadi, tetaplah di sini." Josh beranjak, melangkahkan kakinya menuju teras dan menuruni beberapa anak tangga.

Mencoba patuh atas perintah Josh, Ara tetap mematung dari tempatnya. Mengintip dari balik pintu, ia menyaksikan Josh mengembangkan sayapnya.

Dan sosok itu muncul, melesat, tepat di hadapan Josh.

Tinggi, berambut blonde, dan bermata teduh. Ia pasti malaikat, terlihat jelas dari sepasang sayap berwarna silver keemasan yang mengembang dengan indah dipunggungnya.

Tatapan matanya berbeda dari tatapan malaikat yang satunya, Hoshi.

Hoshi terlihat tajam dan kejam, sementara yang ini, teduh dan menenangkan. Ia berharap sosok itu tak sekejam malaikat yang telah menghabisi Habin dan Dino.

"Halo, brother." Josh menyapa duluan. "Bagaimana kabarmu, Seung Cheol? Lama tak bertemu," lanjutnya.

Malaikat yang dipanggil Seung Cheol itu tersenyum. "Jauh lebih baik untuk sekedar merobekkan sayapmu," jawabnya sinis. Prediksi Ara yang beranggapan ia malaikat baik segera pupus ketika tiba-tiba saja, hanya dengan satu sentakan tangan, ia membuat Josh terhempas. Sosok tubuh itu terlempar, menabrak tiang vila hingga roboh, lalu menembus tembok.

Ara menjerit. Ia mundur beberapa langkah tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok Josh yang kini terkapar di antara reruntuhan bangunan.

Nyatanya Josh bangkit dengan cepat, lalu melesat ke arah Seung Cheol dan mendaratkan pukulan dan tendangan. Sempat terlibat adu fisik beberapa kali, Seung Cheol kembali membuat tubuh Josh terhempas. Kali ini menabrak pohon besar di depan vila.

"Jangan pikir aku tak berani menghabisimu, dasar pengkhianat. Aku satu tingkat berada di atasmu, jika hanya membuat tulang-tulangmu remuk, aku tak harus mengeluarkan banyak energi." Seung Cheol mendesis lirih seraya melangkah mendekati Josh yang bersusah payah untuk bangkit. Sosok itu duduk, meringis menahan sakit. Dan Ara bisa melihat darah kental keluar dari mulutnya.

Gadis itu menatap pemandangan yang terpampang di hadapannya dengan ngeri.

Melihat Josh yang berlumuran darah dan sayapnya yang terkoyak, lututnya lemas.

"Pengkhianat sepertimu pantas mati, Josh." Seung Cheol mendesis seraya menempatkan kakinya di dada Josh.

Josh meronta dan menepis kaki Seung Cheol dengan kasar. Lelaki itu tertawa sinis.

"Sebetulnya kita sama, Seung Cheol." Jawabnya.

"Aku tahu kau jatuh cinta padanya. Itulah kenapa kau juga tak berani membunuhnya!"

"Tutup mulutmu!" Seung Cheol berteriak seraya mendaratkan tendangan ke muka Josh yang sudah tak berdaya. Darah kembali menyembur dari mulut Josh. Tapi ia tak gentar.

Malaikat yang sudah terluka parah itu tertawa lirih seraya kembali menatap Seung Cheol.

"Nasib kita hampir sama. Kau mendapat tugas untuk membunuh Junghan, tapi gagal menjalankan tugas itu karena kau jatuh cinta padanya. Itulah sebabnya kau menyuruhku untuk menggantikan tugasmu. Ya 'kan?" ia terkekeh.

"Dan tanpa kau duga, aku juga jatuh cinta padanya. Jadi ..." Ia menyeringai. "Kita terlibat cinta segitiga yang memuakkan. Kita sama! Bedanya adalah, aku berani meninggalkan segalanya demi dia. Sementara kau tidak. Jadi jangan sakit hati jika dia lebih memilihku!" Josh berteriak lantang. Dan segera sebuah tendangan kembali mendarat di wajahnya.

"Diam kau!" Seung Cheol berteriak.

"Setidaknya aku bukan pengkhianat sepertimu! Aku setia pada kaumku! Tidak sepertimu, dasar sampah!" Lelaki itu mengeluarkan sebuah busur silang tepat ke arah Josh yang sudah lemah tak berdaya.

NephilimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang