Setelah Ara pergi, Vernon limbung. Kedua lututnya menghantam kerasnya lantai dan ia menangis.
Betapa sulit baginya untuk berpisah dengan Ara, makhluk fana yang telah memiliki seluruh jiwa raganya. Tak tega ia mengirimkan gadis itu kembali ke bumi. Tapi jika tidak begitu, Ara akan berada dalam bahaya.
"Siapa yang memberimu kuasa untuk mengirim gadis itu pulang?" Terdengar suara Woozi di belakang tubuhnya.
"Lancang sekali kau!" Ia berteriak marah.
"Aku bahkan belum sempat bermain-main dengannya."Rahang Vernon kaku. Menghapus air matanya, sosok itu bangkit. Geram, ia berbalik lalu menatap Woozi dengan tajam. "Aku takkan membiarkanmu menyentuhnya," ujarnya.
"Makhluk lancang seperti gadismu itu harus diberi pelajaran!" Woozi berteriak kencang.
"Dan aku takkan memaafkanmu jika kau melakukannya!"
Vernon melesat, mencoba menyerang Woozi. Sempat terlibat perkelahian fisik, malaikat tertinggi itu berhasil menghempaskan tubuh Vernon dengan keras.
"Jangan macam-macam denganku, makhluk terbuang. Kekuatanku beberapa tingkat lebih tinggi darimu. Aku bisa saja memusnahkanmu hanya dengan sekali sentuh." Woozi mencengkeram leher Vernon dan siap menerkam kerongkongannya.
Vernon beradu tatap dengan Woozi tanpa gentar.
"Coba musnahkan aku kalau kau berani. Menghabisi satu Nephilim lagi, dan kau akan tahu resikonya." Vernon menantang.
"Perjanjian antara kaum malaikat dan nephilim belum disepakati. Jadi, jangan macam-macam."
Woozi mengeram. Ia mengangkat tubuh Vernon tinggi-tinggi, lalu menghempaskannya dengan keras, ke lantai.
°°°
Ketika Ara membuka mata, Doyoon yang pertama kali menghambur ke arahnya, memeluknya erat sambil sesenggukan.
"Syukurlah kau kembali dengan selamat, Ara. Kami mengkhawatirkanmu." Pemuda itu mengucap syukur.
Ara mengerjap. Ia bangkit dibantu Doyoon dan Seungkwan. Menatap sekitar, ia sadar bahwa ia berada di tempat ritual sewaktu ia memutuskan pergi ke langit bersama Wonwoo.
Dan yang ia lihat sekarang di ruangan itu hanyalah Doyoon, Seungkwan, dua vampir, Minghao dan Jun.
Tak ada Wonwoo, tak ada pula Nephilim yang lain.
Dan ia sadar, ia kembali ke dunia tanpa mereka.Tangis Ara pecah. "Aku tak bisa membawa mereka kembali, Doyoon. Aku tak bisa membawa mereka kembali." Dan ia sesenggukan.
Doyoon memeluknya erat, mencoba menenangkannya. Seungkwan menatap adegan itu dengan pilu, termasuk dua vampir yang juga hanya mampu berdiri mematung.
°°°
2 tahun kemudian
***
Ara memulai hidup baru dengan baik.
Setelah sempat berhenti sekolah, ia memutuskan untuk mengikuti ujian susulan. Dan setelah lulus, ia bekerja di sebuah mini market sebagai kasir.
Seungkwan, Imp yang berprofesi sebagai dokter itu senantiasa ada disisinya untuk menghadapi masa-masa sulit.
Bahkan ketika ia nyaris hancur ketika berpisah dengan Vernon, ketika ia harus kembali ke dunia tanpa dirinya, tanpa Wonwoo, dan tanpa para Nephilim yang lain, Seungkwan selalu ada untuknya.
Menghiburnya, melewati masa-masa sulit.
Ia juga yang membantu dirinya untuk kembali mendapatkan sebuah tempat tinggal. Tepat di tempat yang sama, bekas rumahnya yang dulu sempat luluh lantak ketika meledak dan menyebabkan Habin meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nephilim
FanfictionYoon Ara, gadis biasa yang baru duduk di kelas 2 SMA telah menjadi yatim piatu sejak setahun yang lalu. Kedua orang tuanya meninggal karena sebuah kecelakaan lalu lintas. Dengan hanya berbekal dana santunan dari pihak asuransi, selama ini ia hidup d...