Budayakan vote sebelum baca :)
- - - - -
"kan udah gue bilang dari awal, luke ga beneran suka ama lu. dia cuma pengen baperin lu, dan terbukti kan omongan gue."
Gue baru aja nyeritain tentang Luke ke Calum. Dia keliatan ga kaget mendengar cerita gue.
"iya gue tau, gue minta maaf waktu itu gue batu banget." kata gue sungguh sungguh.
"gapapa, emang dari awal gue udah tau kalo akhirnya bakal kaya gini. udah gausah sedih, vi. kan masih ada gue yang selalu siap disini." Calum kemudian memeluk gue. Gue sadar kalo gue kemakan omongan gue sendiri.
"yeu, dasar modus. awas aja kalo lu ternyata kaya luke, lu pasti habis di tangan gue." kata gue sambil cekikikan.
Calum hanya terkekeh. "gue janji ga akan kaya luke karena gue beneran sayang ama lu."
Gue bego banget waktu itu ngejar ngejar Luke. Padahal waktu itu, Calum selalu ada di samping gue. Gue kira setelah gue jauhin Calum, dia juga akan jauhin balik. Ternyata dia malah semakin deket sama gue.
•
Hari ini, sekolah berjalan seperti biasa dan gue sejauh ini belum ngeliat Luke. Ashton yang biasanya kemana mana sama Luke, malah sekarang mainnya sama Niall.
"gue bilang juga apa kan, violet." ujar Michael tiba-tiba.
"apaansi dateng dateng gadanta,"
Michael duduk di kursi sebelah gue. "beneran suka sama calum kan?"
Gue memutar mata gue. "iya elah,"
Michael kemudian berteriak gajelas sambil memukul meja. "mampus kemakan omongan sendiri!"
Gue dengan sigap langsung mencubit perut Michael. "anjing, gausah teriak bisa ga sih."
Masalahnya ini di kantin dan gue juga duduk di sebelah dia. Otomatis kalo dia teriak, orang orang pasti juga ngeliat ke gue.
"sorry, gue terlalu excited." Detik berikutnya, Michael sudah duduk dengan tenang di kursinya.
"mike, lu pasti yang teriak tadi ya?" tanya Kyra sambil menaruh makanan di meja. Michael mengangguk.
"gila, gede banget. gue ngantre batagor sampe kedengeran."
"emang dia kan ga punya urat malu." ketus gue.
Istirahat kali ini kayanya akan terasa lebih lama dari biasanya.
•
"violet, pulang bareng gue aja ya?" tanya Calum begitu gue keluar dari kelas. Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari lima menit yang lalu.
"ya boleh, tapi gue mau balikin buku dulu ke perpus. lu tunggu parkiran aja."
"oke, kalo gitu gue duluan ya. jangan sampe lupa ya, nanti malah pulang sama luke lagi."
Gue menggeleng sambil terkekeh. "ga mungkin lah, gue udah blacklist dia dari hidup gue."
Calum kemudian mengacungkan jempolnya dan pergi.
Baru juga mau melangkahkan kaki ke perpus, gue ngeliat Luke lagi menelpon. Dia berdiri ga jauh dari perpus dan kayanya dia ga sadar kalo ada gue.
"halo sayang... aku sibuk mau minjem buku perpus... maaf deh kalo gitu... besok aja ya... iya besok aku temenin ke jbc... oke bye sayang"
Gue rasa Luke lagi telponan sama Anjaylea. Wait, dia bilang dia mau minjem buku? Berarti dia mau ke perpus dong. Shit.
Gue buru-buru ngumpet di belakang rak buku. Semoga gue ga ketemu Luke.
"ngapain lu disini?"
Mampus ketauan.
"suka suka gue lah, lagian gaada urusannya sama lu."
Luke menaikkan satu alisnya. "yakin? bukannya mau ngeliatin gue?"
"idih najis, yang ada malah waktu gue kebuang sia sia selama ini karena lu. dan sekarang tolong minggir karena gue mau lewat."
Tapi Luke malah ga mau menyingkir. Dia hanya dia sambil pura pura memilih buku.
"lu punya telinga kan? gue bilang minggir, ya minggir dong." kata gue dengan amarah yang gue tahan.
Luke tetap tidak bergeming. Dia masih sok sibuk nyari buku.
Akhirnya gue dorong dia hingga dia kejedot tembok. "makan tuh tembok!"Untungnya perpus lagi sepi dan penjaga perpus juga udah tua jadinya ga terlalu kedengeran gue adu bacot sama Luke.
Setelah itu gue mengembalikan buku yang gue pinjem kemaren ke Bu Tuti dan menyusul Calum di parkiran.
"kok lu lama banget sih? gue kira lu beneran pulang sama luke."
Gue hanya tersenyum kecil. "heheh, tadi gue ketemu luke terus sempet adu bacot sebentar."
"lu ga di apa apain kan sama dia?" tanya Calum sambil memeriksa tangan gue.
"engga kok, cal."
"syukurlah kalo gitu." kata Calum. Dia kemudian menyalakan mesin mobil.
Tiba tiba, ide laknat terlintas di otak gue.
"eh, cal. mau bantuin gue ga?"
Calum menengok. "bantuin apa?"
Gue mengisyaratkan Calum untuk mendekatkan telinganya ke gue. "ppssttt... di tempat itu lho... psstttt.... lalu... sshhhttt... sama pacarnya... gimana menurut lu?"
(anggap aja ini bisik bisik ya)
"eh kalo misalnya ga bisa gimana?" tanya Calum yang gue rasa belum nyambung.
"yang bawa anunya gue aja, yang penting lu bantuin gue."
"oke, gue bakal bantuin lu." ujar Calum dengan mantap.
maaf kemaren gue lupa mau double update heheh 3 part lagi selesai a6
![](https://img.wattpad.com/cover/61322002-288-k791974.jpg)
STAI LEGGENDO
stay • cth
Fanfiction" the one who stay is the one who love you the most. " copyright © 2016 by gold-crush