epilog

169 31 4
                                    


Author's POV

"gue ga kebayang mukanya luke nanti kek gimana, pasti ngakak dah."

Violet dan Calum sekarang lagi makan di McD deket rumah. Violet daritadi ga berenti ketawa mikirin ekspresi Luke sama pacarnya nanti. 

"udah ah jangan ketawa mulu, abisin buruan makanannya." ujar Calum sambil meneguk minumannya.

Violet menatap Calum dengan malas. "iya iya, ini juga udah tinggal dikit."

Calum menatap jalanan yang terbilang cukup ramai. Lalu dia menatap ke gadis yang ada di depannya sekarang. Bayang bayang ketika Violet menolaknya seketika terlintas di otaknya. Tapi itu dulu.

"ngapain lu ngeliatin gue? kaya psycho tau ga." Violet menyadari kalo Calum memperhatikannya.

"lah, geer banget. orang gue ngeliatin mba mba kasirnya, body nya mantab."

Violet hanya memutar bola matanya dan segera menghabiskan minumannya.

"kuy, cabut. bentar lagi mau malem." kata Violet sambil membenarkan kunciran rambutnya.

Gue mengangguk dan bergegas keluar dari McD diikuti oleh Violet.

"kita abis ini pulang kan?" tanya Violet sambil memakai seat belt.

Calum hanya mengangguk lalu dia menyalakan mesin mobil dan segera meninggalkan parkiran McD.

Selama perjalanan, Violet dan Calum hanya terdiam, tidak mengucapkan sepatah kata pun. Violet menatap keluar jendela lalu menyadari kalau Calum baru saja melewati kompleknya.

"cal, rumah gue udah kelewatan tuh, kan harusnya tadi belok kiri." kata Violet dengan panik.

"iya, gue tau." ujar Calum dengan mata yang masih terpaku pada jalanan.

"terus kenapa masih lurus aja? puter balik lah kalo gitu."

"temenin gue sebentar, nanti jam 6 gue anterin lu balik. janji deh."

Violet mengangkat satu alisnya lalu melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul setengah lima. "emangnya mau kemana sih?"

"ntar juga tau sendiri. udah diem aja, nikmatin lagunya." kata Calum lalu dia tersenyum.

Violet lagi lagi memutar bola matanya dan menuruti apa yang Calum bilang. Into You milik Ariana Grande sukses membuatnya heboh sendiri.

Setelah 30 menit berkendara, akhirnya mereka sampai di sebuah tempat. Letaknya di sebuah danau kecil yang agak jauh dari kota. Tidak banyak orang yang mengetahui danau ini makanya Calum mengajak Violet kemari.

"bagus banget pemandangannya!" pekik Violet. Dia buru buru mengeluarkan handphone nya dan mulai bersnapchat ria.

"cal, lu punya snapchat ga?" tanya Violet sambil memilih filter yang cocok untuk dirinya.

"punya, tapi jarang dipake." jawab Calum. Cowok itu berjalan menuju sebuah pohon besar.

"calum, tungguin dong. snapchat dulu bentar, ayo sini ikutan!" Violet berjalan tergesa gesa mengikuti Calum.

Calum hanya terkekeh lalu duduk di bangku yang sudah disediakan. Violet kemudian duduk di sebelah Calum.

"foto dulu bentar, cal." ajak Violet lalu Calum mengangguk dan mendekatkan dirinya ke Violet.

Violet memilih filter anjing karena Calum bilang dia suka anjing.

"lucu banget sih kamu." ujar Violet seraya memutar ulang snapchatnya dengan Calum.

"cie sekarang manggilnya aku kamu." goda Calum. Dia menjatuhkan kepalanya di paha Violet.

"eh, emang gue udah ngizinin lu tiduran di paha gue?"

Calum terkekeh. "emangnya ga boleh ya?"

"ga boleh lah, bangun kek geli tau." Violet berusaha memindahkan kepala Calum tapi Calum menahannya. Tapi akhirnya Calum bangun karena Violet merasa kegelian.

"udah hampir satu tahun gue suka sama lu tapi baru sekarang gue baru berani nyampein. setiap gue deketin lu, pasti lu selalu kabur atau ngatain gue. kadang gue merasa gue harus nyerah karena lu selalu ngomongin luke ditambah waktu itu luke selalu ada di samping lu." jelas Calum sambil menatap matahari yang sebentar lagi tenggelam.

"gue minta maaf, cal." ujar Violet lirih.

"lu tau ga, setiap gue dapet balesan line dari lu, gue udah bersyukur banget. padahal hampir semua balesan lu ngatain gue mulu, tapi gue tetep sayang sama lu. waktu itu michael ngasih saran untuk segera nembak lu, tapi gue ragu karena gue takut lu bakal nolak."

Mata Violet berkaca kaca mendengar setiap kalimat yang Calum ucapkan. Sebegitu jahatkah dia. Egois banget sih gue, batin Violet.

"sebelumnya gue udah tau kalo luke emang cuma mainin lu karena gue denger dia bilang begitu. gue mau bilang ke lu waktu di taman sekolah, eh lu malah di telpon sama mama lu. tapi lu sekarang udah tau gimana aslinya luke. he's such a jerk."

"cal, please gausah bawa bawa luke lagi karena gue udah muak denger nama dia." kata Violet pelan.

Calum menatap Violet yang sudah berlinang air mata. "ih, masa gitu doang nangis sih."

"siapa yang nangis emangnya," Violet buru buru menghapus air matanya.

Calum tersenyum kemudian menarik Violet ke pelukannya. Violet membalas pelukan Calum sambil memeperkan air matanya di kaos cowok tersebut.

"gue sayang sama lo, violet. would you be mine?" tanya Calum sambil memegang tangan Violet.

Violet menaikkan satu alisnya lalu tersenyum. "gue juga sayang sama lo, so why not."

"jadi sekarang kita pacaran?" tanya Calum memastikan. Violet mengangguk dengan semangat.

"i love you, calum."

"i love you more, violet."

Calum mendekatkan dirinya ke Violet dan menutup jarak di antara mereka.

"your lips tasted like strawberries."

Violet memutar bola matanya. "shut up, calum. just enjoy this."








maaf banget epilognya ga bikin baper ga bakat bikin orang baper heheh

akhirnya ff ini selesai juga gue seneng banget jadi sekarang gue ga perlu mikirin valum lagi

terima kasih banget buat kalian semua yang udah baca cerita gue, padahal ini ff dadakan banget lho idenya gue appreciate banget setiap vote dan comment kalian *emoji love ditusuk*

tunggu gue di ff selanjutnya ya!

love,
d clifford

stay • cthDove le storie prendono vita. Scoprilo ora