"Because, darling, I'd rather die than live without you"
"Alisa mandi di kamar aku aja. Kamu nggak bawa sabun kan?" Adrian sedang mengeringkan tubuhnya setelah membilasnya di pancuran yang tidak jauh dari kolam.
"Nggak papa. Sabunan di rumah aja."
"Nanti gatel-gatel, Al."
Adrian berusaha mengulur waktu. Ia senang menghabiskan waktu bersama anaknya.
"Yaudah di kamarmu."
Adrian tersenyum senang. Ia berjalan menghampiri Alisa yang masih di pancuran dan langsung membungkusnya dalam balutan handuk. Alisa seperti sushi roll saat ini. Alisa berteriak lalu tertawa. Ia menggendong anak itu dan menghampiri Aleina yang sedang merapihkan barang-barangnya.
"Yuk ke kamar."
"Kaos kamu nggak dipake?" Laki-laki itu hanya memakai handuk sepinggang saat ini.
"Enggak usah."
"Malu, mas."
"Kamu nggak kuat ya liat aku?"
Aleina mendelik kesal dan berjalan meninggalkan Adrian dan Alisa dibelakangnya. Ia membawakan tas dan pakaian Adrian lalu berjalan menuju lift.
"Nanti kalau handuknya agak kendor aku kasih tau kamu ya. Aku kan gak bisa benerin handuk sambil gendong Alisa." Bisik Adrian saat mereka berada di depan lift.
Aleina mendengus. "Aku pelorotin sekalian handuk kamu."
--
Adrian langsung membawa anaknya ke kamar mandi sesampainya mereka di kamar hotel. Aleina dapat mendengar tawa Alisa dari kamar mandi.
Aleina tetap diluar menyiapkan baju untuk anaknya.
"Mamaaaa Om Adrian gak bisa nyabunin Alisa ." Teriak suara anak perempuan dari kamar mandi kemudian disusul suara tawa nyaring darisana.
"Mandi asal aja. Nanti dirumah baru dibersihin."
"Alisa mau mandi disini aja, Ma."
Aleina akhirnya masuk ke kamar mandi yang tidak ditutup rapat itu. Disana Adrian dan Alisa sedang bermain bubble bath di bath tub.
"Ikutan yuk, Al." Adrian menoleh ke arahnya.
"Gak mau." Aleina bahkan tidak menatapnya.
Aleina menguncir rambutnya asal, dan menarik Alisa pelan mendekat. Ia mulai menyabuni anak perempuan itu. Adrian mencipratkan air pada Alisa disusul tawa anak itu dan dilanjutkan oleh mereka yang main ciprat-cipratan.
"Alisa, baju mama basah semua nih."
"Sekalian mandi aja, Ma." Ujar Adrian disusul seringaian laki-laki itu. Aleina menatapnya tajam. Ia mengambil shower, membilas seluruh tubuh Alisa, mengangkatnya dari bath tub dan mengeringkannya dengan handuk. Setelah itu, ia membawa anak perempuan itu keluar.
"Aku enggak, Al?"
Aleina menutup pintu kamar mandi dengan kasar sebagai jawaban atas pertanyaan laki-laki itu.Ia memakaikan pakaian Alisa dan membiarkannya menonton kartun pada channel internasional di tv hotel.
Aleina baru saja duduk saat Adrian keluar dengan hanya mengenakan handuk putih milik hotel. Aleina memalingkan wajahnya. Adrian menoleh kearahnya sekilas, mengambil baju di kopernya dan masuk lagi ke kamar mandi.
Adrian keluar kamar mandi tidak lama kemudian. Ia meletakkan baju kotornya pada kantong plastik di sebelah kopernya.
"Baju kamu basah ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LE PERE DE LA FILLE
RomantizmMereka pernah menikah. Pernikahan yang tidak bahagia namun dikaruniai seorang anak sampai-sampai Aleina memutuskan untuk pergi ke Malang. Adrian bertemu kembali dengan mereka. Aleina, dan anaknya yang sudah besar. Dan Adrian merasa ia harus b...