Four

214 22 5
                                    


#####

"Princess kalau nanti kita sudah besar, Pangeran pengen deh kita bertemu lagi."

Ucap bocah Laki - laki berumur 7 tahunan itu.

"Iya Pangeran, Princes juga ingin nanti sewaktu kita sudah dewasa kita bertemu dan main-main bersama lagi." Jawab bocah seumurannya.

"Ini buat kamu Princes, Supaya kamu inget aku terus."

Laki-laki berumur 7 tahunan itu memberikan sebuah kalung.

"Princes bakal jaga kalung ini dengan baik Pangeran. Pangeran hati-hati ya disana. Jangan lupain Princes ya."

"Iya Pangeran gak bakal lupain Princes"

"Pangeran udah di panggil Bunda, Princes jaga diri baik-baik yah. Dadahh sampai ketemu kita dewasa." Seru bocah laki-laki tersebut.

Kini Prilly sedang duduk merenung di depan meja riasnya sambil memegang sebuah kalung pemberian Pangeran kecilnya. Ia mengingat masa kecil nya, waktu Ia berumur 7 tahun, Mengingat Pangerannya.
Mereka bertemu karna waktu itu Pangerannya sedang bermain kerumah neneknya. Perkenalan yang sangat tidak di duga, mereka tidak menyebutkan nama mereka pada saat itu. Melainkan itu panggilan yang di usulkan dari Pangeran kecilnya.

"Pangeran apa kabar yah? Kenapa sampai saat ini kita belum bertemu juga pangeran? Princes kangen sama Pangeran." Gumamnya sambil menatap kalung pemberiannya.

"Princes akan jaga hati ini untuk Pangeran."

Waww. Perkenalan yang tak terduga. Mereka bersama hanya dalam waktu seminggu tetapi sudah memiliki rasa.

"karna hari ini weekend. Gue ingin memanfaatkan waktu ini untuk bergelut di dapur.
Tapi kayak nya udah kosong lagi tuh kulkas. Oke gue belanja dulu ke super market."

Prilly hari ini memutuskan untuk memasak. Ia juga akan mengabari Lia untuk ke apartemennya ketika nanti sudah selesai memasak.

---------------

Prilly POV

"Eh Mas, kok nyelak sih. Harus antri dong dari belakang!" Ucap ku kepada Pria yang tidak tahu tata tertib sama sekali. Pikirku.

"Woi Mas." Ucap ku lagi.

"Bawel Lo." Jawabnya.

"Elo?? Ngapain sih, kasihan nih yang lain udah dari tadi. Pakaian oke tapi kelakuan..." Sewotku ketika mengetahui Pria itu.

"Udah ya gue gak mau ribut sama Lo. Gue lagi buru-buru.
Oke gue minta maaf udah mendahului Lo dan yang lain." Sahutnya yang langsung berlalu.

"Gak punya sopan-santun banget sih tuh cowo sinting. Ckck."

---------------

Memakai celemek berwarna biru kesukaan ku. Aku hari ini akan memasak ayam kecap lada hitam, dan sayur sup.

Yang akan ku pertama masak adalah Ayam kecap lada hitam.
Setelah ayam sudah ku bersihkan dan diberikan perasan jeruk nipis besertakan garam.
Selagi aku menunggu kurang lebih lima belas menit menunggu ayam, aku memotong bahan-bahan yang lain.

Ku tumis bumbu halus, memasukan bawang bombay dan daun salam serta masukkan ayam yang sudah ku goreng. Sambil mengaduk rata ku tambahkan kecap dan saus tiram sesuai selera. Ku tambahkan gula dan penyedap, kemudian ku beri sedikit air saja, setelah air menyusut ku pindahkan ke piring.

"Ayam kecap lada hitam ala chef Prilly sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayam kecap lada hitam ala chef Prilly sudah selesai. Tinggal bikin sayur sup nya aja," Ucapku dengan semangat.

"Gue suruh Lia kesini aja kali yah, makan siang disini."

Aku pun menelpon Lia. Menyuruhnya ke apartemenku untuk makan siang bersama ku, karna aku masak banyak.
Lia dengan senang hati menyetujui itu, karena Ia sudah lama tidak menyicipi masakan ku semenjak aku bekerja.

Selagi menunggu sahabat tersayang ku, Lia. Aku membersihkan tubuhku dan sholat dzuhur terlebih dahulu setelah bergelut di dapur. Mungkin akan lebih fresh wajahku nanti.

---------------

"Sumpah Prill kangen masakan Lo. Akhirnya bisa makan masakan Lo lagi," Celoteh Lia yang membuatku terkekeh.

"Lia Lia, Lo itu orang pertama yang akan terus makan masakan gue," sahut ku tersenyum padanya.

"Kalau perlu apa aja gue masakkin yang Lo suka!" Lanjutku lagi."

"Gue selalu suka semua masakkan Lo Prill, karna gak ada tandingnya nih rasa masakkan Lo. Restaurant bintang lima aja kalah Prill." Aku yang mendengarkannya hanya terkekeh.

Karena hari ini Lia juga waktunya lagi senggang jadi seharian ini bisa deh aku bersama sahabatku yang bawel. Haha.
Setelah lunch bersama Lia, Aku dan Lia duduk di sofa ruang tamu sembari menonton Tv.

"Pril Lo gak bosen apa." Kata Lia sembari melirik ku dan tv didepannya.

"Heh? Emang bosen kenapa gue?"

"Ya itu, emang Lo gak bosen jomblo mulu? Kemana-mana gak ada yang nganter, satnight cuma diapartement kadang lembur bareng gue doang di toko." Kata Lia.

"Kenapa harus bosen coba. Kan gue sama Lo terus kadang.
Lagian emang pacar buat supir gue ckck."

"Tapi kan Lo gak selalu sama gue terus. Gue juga harus bagi waktu gue buat Elo, toko kue & Doni kesayangan gue hehe,"

"Yaudah sih Li, happy-happy aja ko gue kayak gini!" Kata ku tersenyum padanya.

Lia kembali lagi dengan serius melihat TV didepannya.
Mungkin lelah dia membujukku untuk memiliki seorang lelaki yang untuk melindungiku selagi dia tak bersamaku.

"Nge-mall yuk Prill."

"Kan udah jarang banget nih gue jalan bareng sama Lo. Yuk Prill?" Kata Lia dengan memasang muka memelasnya.

"Ya Prill ya Prill!"

"Iya iya Lia ku tersayang. Yaudah gue siap-siap dulu yah." Ucap ku pada akhirnya yang membuat senyumnya merekah.

---------------

Sampai apartemen sudah pukul sembilan malam. Memang jika sudah bersama, kita akan lupa waktu untuk pulang.
Setelah bersandar di sofa aku berlalu ke kamar mandi untuk berendam air hangat di bath up.
Mengilangakan rasa lelah ku seharian ini.

Menatap langit-langit kamar memikirkan kejadian tadi pagi ketika aku sedang berada di super market bertemu Pria tampan tapi sinting. Ck.ck.

"Astaga astaga kenapa gue bilang tuh cowo sinting tampan sihhh."

"Terlalu lelah nih gue kayaknya. Sampe-sampe pikiran sama hati kaga komproni banget!"

"Oke Prilly semoga besok pikiran Lo bisa fresh lagi." Kata ku menyemangatiku. Lalu sudah terpejam.

#####

Author POV

"Kamu jangan membantah sama saya ya Lia."

"Saya bukannya membantah sama anda. Tapi saya gak akan membiarkan ITU SEMUA TERJADI" ucap Lia memberi penekanan disetiap katanya.

"Awas ya kamu Lia. Jangan main-main dengan kata-kata saya!"

Orang itupun pergi entah kemana yang tak diperdulikan oleh Lia.

"Hei, kenapa sih lo Li?" Ucap Prilly yang membuat Lia sadar dari lamunan nya.

"Heh? Enggak kok Prill, gak kenapa-kenapa." dusta Lia sambil tersenyum.

"Kalo ada apa-apa cerita dong sama gue."

"Bener kok gak ada apa-apa." ucap Lia tersenyum yang dibalas Prilly senyuman juga.

"Oke kalo Lo gak kenapa-kenapa, gue ke belakang lagi ya,"

"Iyaa Prill,"

---------------


JENG JENG JENG
Siapakah orang itu? 😂
Maafkan jika ada typo hehe
See you next chapter 😚😊

Oiya jangan lupa cek work aku Haruskah Seperti Ini
Sudah publish yaa :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

About Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang