Prologue

7.4K 213 10
                                    

Suara petir menggelegar serta hujan lebat tidak membuat gadis itu ketakutan. Ia berjalan mendekat kearah jendela kamarnya, sejurus dengan itu kilatan petir terlihat membentuk tak menentu kemudian disusul dengan suara gemuruh besar. Gadis itu menutup gorden, lalu berjalan menuju laci kecil didekat tempat tidurnya. Mencari benda kecil yang selalu membantu memenuhi hasratnya.

Ia tersenyum saat mendapati benda kecil itu. Lalu gadis itu duduk dilantai dan menutup matanya dengan tangan kanannya memegang benda kecil.

Sebuah benda tajam menyayat punggung tangan gadis itu. Membuatnya menyeringai melihat cairan merah yang mengalir dari punggung tangannya. Ia melepaskan benda kecil namun tajam dari tangan kanannya, lalu mendekatkan punggung tangan kiri kehidungnya. Ia menutup matanya sembari menghirup aroma yang dihasilkan oleh cairan yang keluar dari tangannya. Sedetik kemudian bibirnya bergerak keatas. bau itu, yang sangat  Ia sukai.

Blood Addict  ♦ h.s.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang