12 - Ellie Tell The Story

1.2K 168 25
                                    

P.S: jangan lupa sediain kopi biar engga ngantuk, ya!~^^

*

“Sudah lama sekali, tujuh tahun yang lalu saat nona Alex masih berusia tiga belas tahun. Kejadian itu terjadi.” mulai Ellie, Harry pun mendengarkan dengan seksama. “tapi, rasanya benar-benar aneh jika langsung diceritakan pada kejadiannya.”

“Tentu, jika kau tidak keberatan menceritakan lebih awal, Ellie.” ujar Harry tersenyum ramah.

Ellie mengangguk dan melanjutkan ceritanya, “dulu, saat nona masih kecil, dia adalah seorang anak yang periang dan baik hati, juga ramah pada orang lain. Sebenarnya dulu keluarga Wells tinggal di Los Angels. Dan harus kau tahu bahwa keluarga Wells termasuk keluarga terkaya kelima di Amerika saat itu. Keluarga Wells banyak menanamkan saham-saham di banyak perushaan. Mereka pun mempunyai banyak restoran-restoran ternama di sana.”

“Bukan hanya di Los Angels, di California, Las Vegas, Jacksonville, San Francisco, Washington, bahkan New York pun mereka mempunyai cabang. Bahkan di luar negeri pun ada beberapa, seperti Pranciss, Inggris, dan Jerman. Memang usaha yang paling ditekuni oleh keluarga Wells adalah restoran. Tuan Egerton Wells—ayah nona Alexia—mendapatkan kekayaan itu dari ayahnya, Davy Wells. Tuan Egerton adalah anak tunggal, jadi wajar jika semua kekayaan itu diwariskan pada dirinya. Dan setelah ayahnya meninggal ia mulai menggantikan ayahnya bekerja keras melanjutkan usaha keluarga Wells. Dan berkat kerja kerasnya itu, kekayaan yang sudah lebih dari cukup itu pun makin meluap naik.”

Ellie menarik nafas sejenak lalu wajahnya menjadi sedikit murung, namun terlihat ada senyum samar di bibirnya. Ia pun melanjutkan ceritanya, “Meskipun begitu sibuk, namun tuan Egerton selalu menyempatkan waktu untuk keluarganya. Ia mencekal Nyonya Kelly—isterinya—untuk bekerja, dan menyuruhnya untuk menjaga anak mereka, nona Alexia agar selalu mendapat kasih sayang dari orang tua. Saya telah bekerja dengan keluarga Wells beberapa bulan sebelum nona Alex lahir. Nona Kelly dan Tuan Egerton sangat baik pada saya.”

“Nyonya Bishop—juru masak dan Tuan Bishop—tukang kebun, telah bekerja pada keluarga Wells sebelum saya bekerja di sana. Bisa dibilang mereka adalah senior saya. Hanya ada lima pelayan di keluarga Wells ini. Saya, Tuan dan Nyonya Bishop, Nyonya McCrae—yang bertugas membereskan rumah dan cucian, dan Tuan Luscombe—yang bertanggung jawab akan kebersihan dalam rumah. Mereka semua senior saya, tapi mereka tidak pernah menganggap saya junior. Mereka selalu menganggap saya sama dengan mereka, baik sekali, bukan?”

Ellie tersenyum, “Dulu saya sering bermain dengan nona Alex. Saya seolah menjadi pelayan pribadi nona Alex. Nyonya Kelly pun sangat perhatian pada nona Alex, ia selalu memanjakan Alex dan selalu memberikan apa yang Alex butuhkan. Namun, hebatnya nona Alex jarang meminta dan merengek pada Nyonya, paling-paling ia hanya minta belikan mainan, boneka dan buku. Setelah ia lulus sekolah dasar, ia melanjutkan sekolahnya ke Junior High School.”

“Di sanalah ia sering mengajak teman-temannya main ke rumahnya. Menurut perhatian saya, teman-teman nona Alex hanya memanfaatkan kekayaannya saja. Saya sudah memperingatkannya, tapi ia hanya tersenyum dan berkata ‘Ellie, kau tahu 'kan kalau aku ini bukan orang bodoh. Jadi, tenang saja. Dan terima kasih telah mengkhawatirkanku.’ Aku hanya tercengang melihat kebaikan nona Alex, dan sampai sekarang pun aku masih mengingat kata-katanya itu. Ia terlalu loyal, dan aku agak sedikit tidak menyukai sifatnya yang terlalu loyal itu, karena saya tidak suka melihat nona Alex dimanfaatkan.”

“Dan akhirnya pada suatu hari Tuan dan Nyonya Wells memutuskan untuk pindah ke London ini. Nona Alex menolak dengan keras. Itu pertama kalinya saya melihat nona Alex menolak ajakan orang tuanya. Ia bilang bahwa ia tidak mau pindah dari sana, dan tidak mau pindah. Tuan dan Nyonya pun membujuknya dengan berbagai cara, namun ia tetap saja menolak. Akhirnya Tuan dan Nyonya pun menyerah.”

Blood Addict  ♦ h.s.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang