Vella memutuskan untuk menghentikan obrolan nya dengan mbok Inah karena mami nya ada keperluan mendadak dan sudah dipastikan Vella akan disuruh untuk menjaga rumah. Sepanjang jalan pikiran nya hanya tertuju pada Aldi. 'Dia sudah makan belum ya' 'lagi dimana sih dia' 'baik-baik aja ngga ya' pertanyaan-pertanyaan itu terus terngiang di kepala Vella. Hingga tak terasa dia sudah sampai di rumah nya.
"Apa gue ngendarai mobil sambil melamun? Kok rasanya cepet banget"
Vella langsung masuk ke dalam rumah dan mendapati pintu rumah sudah dikunci.
"Sial!" Vella menepuk jidat nya.
Dia mengeluarkan handphone yang ada di dalam tas untuk menanyakan kepada mami nya dimana dia meletakan kunci rumah. Tapi apa mami nya membawa hp? Vella sangat bingung,dia memutuskan untuk message mami nya. Bersamaan dengan itu,ada pesan masuk.
'Sayang mami keluar dulu, kamu kelamaan sih jadi mami tinggal. Kunci nya ada dibawah keset ya. Kamu hati-hati dirumah'
Oh syukurlah kunci nya ternyata tak dibawa. Vella membuang nafas lega. Dia segera membuka kunci dan masuk ke rumah,tak lupa pintu dikunci kembali. Karena dia sendirian dirumah,dan yaa Vella parnoan orang nya. Saat dia sudah berada dikamar nya,Vella langsung mandi untuk menghilangkan keringat dibadan nya. Sekitar 20 menit dia berada di dalam kamar mandi sambil bersenandung.
"Aldi" ucapnya tiba-tiba.
Entah kenapa Vella sangat khawatir pada keadaan nya, dia tak bisa berhenti memikirkan sosok Aldi ini. Hingga ada sebuah pesan masuk,
'Sayang bukain pintu,mami ada didepan. Cepet!'
Vella kira itu adalah Aldi,dia menghembuskan nafas nya kasar sambil bangkit dari kasur dan beranjak turun.
"Lama banget sih bukain nya" protes mami nya.
"Sabar kali mi" kata Vella sambil mengkerutkan dahi nya.
"Iyadeh,"
"Vella,kamu tau ngga?"
"Engga. Mami kan belum kasih tau"
"Makannya dengerin dulu," mami nya memasang ekspresi datar
"Mami iri banget sama temen mami yang udah pada punya cucu,dan mami ha.."
"Vella tau mami mau bilang apa"
"Hm apa coba?" Mami nya tampak senang.
"Mami mau aku cepet-cepet punya anak kan?"
"Iya bener,makannya kamu sama Aldi cepet nikah gih"
"Mi nikah itu ngga sembarangan,Aldi belum bisa bukain hati buat Vella. Mami sabar aja"
"Sampai kapan mami sabar nya? Apa perlu mami ngomong depan Aldi kalo mami mau punya anak dari kalian?"
"Ih jangan gitu mi,kita ikutin aja alur nya gimana"
"Hm iyadeh"
"Yaudah Vella mau ke kamar dulu mi,mau tidur. Bye"
Seperti biasanya,Vella mencium kening mami nya itu dengan penuh perasaan.
***
VELLA POV
Ini adalah hari Minggu. Hari dimana saat nya gue untuk bersantai ria dirumah atau memanfaatkan waktu weekand untuk shopping. Kali ini gue bangun lebih pagi untuk melakukan jogging seperti hari Minggu biasanya. Gue mulai berlari kecil menyusuri jalanan yang sepi akan kendaraan karena Car Free Day. Ditemani dengan lagu milik DJ ganteng aka Martin Garrix membuat jogging gue kali ini lebih semangat dan berwarna. Saking asik nya jogging sambil mendengarkan lagu sampai gue ngga berasa kalo ada yang berusaha menjajarkan posisi gue berlari.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
RandomDiawali dengan paksaan hingga akhirnya satu sama lain bisa saling nyaman. Karena mencintai tidak dari paksaan orang lain,melainkan bagaimana kita menjalankan nya dengan sepenuh hati