BAB 9

6.8K 241 4
                                    

AUTHOR POV

"Are you okey,Aldi?" tanya Vella cemas sambil memegangi wajah lesu Aldi.

Sentuhan tangan Vella membuat hati nya tenang saat ini dengan masalah yang sedang ia hadapi. Tiba-tiba saja keseimbangan Aldi lepas,dia terjatuh ke lantai. Vella yang melihat dengan cepat berteriak meminta tolong kepada mami nya.

"Mamiiii!! Tolong miiii,Aldiii!!!"

Mami nya yang mendengar teriakan Vella segera menuju ke lantai atas guna melihat apa yang sedang terjadi,kenapa putri nya berteriak minta tolong.

"Astaga Aldi,dia kenapa Vel? Kenapa bisa sampai pingsan gini?"

"Vella juga ngga tau mi"

Langsung saja kedua wanita itu mengangkat Aldi dengan pelan menuju ranjang milik Vella.

"Kamu jagain Aldi yah,kalo ada apa-apa kasih tau mami" kata mami Vella yang terlihat begitu khawatir.

"Iya mi" jawab Vella lemas.

Vella duduk di pinggiran ranjang. Dia meneliti setiap inci wajah Aldi dengan seksama. Dia tampak begitu tampan saat sedang diam begini. Dengan berani Vella mengusap wajah Aldi dengan penuh perasaan. Tiba-tiba saja air mata Vella menetes. Dia teringat oleh kata-kata Rena tadi pagi.

'Aldi pernah bilang bahwa lo adalah sahabat yang paling dekat'

Deg.

Hati nya terasa begitu sakit setelah mengingat kalimat itu.

Ingat Vella dia hanya menganggap lo sahabat nya saja. Jadi tolong lo biasa aja sama Aldi.

Dia langsung menjauhkan tangan nya dari wajah Aldi. Dan memilih untuk turun kebawah. Tapi saat dia hendak beranjak dari ranjang,ada sebuah tangan mencegah nya untuk pergi. Vella menengok dan melihat Aldi sudah siuman. Dia hanya tersenyum ke Vella. Oh Tuhan,kenapa anugerah mu begitu tampan.

"Sudah puas memandangi gue?"

Sontak Vella kaget dengan ucapan Aldi itu. Bukan,bukan ucapan melainkan teguran.

"Hm ehm" Vella begitu salah tingkah.

"Ehm apa? Sini duduk" kata Aldi sambil menepuk pinggiran ranjang mempersilakan Vella untuk duduk. Vella pun menurut.

"Kenapa mau pergi?" Tanya Aldi.

"Mau ambilin lo makan,ehm ma-maksud gue,gueyang mau makan" bohong Rena kepadanya.

"Gue juga dong. Laper" pinta Aldi.

"Hm oke. Wait yet"

Kini tangan Vella sudah membawa sebuah makanan untuk dibawakan ke Aldi.

"Ini" Vella meletakan makanan nya tersebut ke meja kecil disebelah Aldi.

"Thanks ya"

Hening.

Tak ada yang mau membuka mulut. Mereka stuck di pikiran nya masing-masing. Hingga Vella menyerah untuk membuka suara.

"Kok ngga dimakan?"

"Ngga peka sih" kata Aldi.

Gue ngga peka? Lo kali di yang ngga peka hm.

"Apaan sih gue ngga tau" Vella mengkerutkan dahi nya.

"Suapin dong. Udah tau gue masih lemes gini"

Vella membelakan mata nya kaget. Gue ini mau jauhin lu bego. Kenapa lu mesti gini sih.

"Kenapa diem?"

"Eh hm i-iya" kata Vella sambil mengambil mangkok yang berisikan bubur.

'Vella bego banget sih lu kenapa terima tawaran Aldi' batin Vella.

The Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang