"LO?!!"
"Vell lo kenapa semalem langsung pergi?" Pertanyaan Aldi yang membuat bingung, apakah dia khawatir dengan Vella sampai menanyakan hal itu.
"Nggapapa kok"
"Jangan bohong. Lo mau bohong kaya apapun gue bakal tau" tiba-tiba saja Aldi menahan tangan Vella.
"Ih apaan si lo! Lepasin gue" Vella berusaha meronta tapi dia ingat kekuatan cewe dan cowo itu berbeda,Vella pun hanya bisa pasrah.
"Gue mau lo jawab. Gue kan ngga enak sama mami lo"
"Yaelah lebay amat lo. Udah ah gue mau ke sebrang sana. Lepasin!"
Aldi pun melespakan lengan vella dan mengikuti arah Vella berjalan.
"Eh lo mau ngapain?" Tanya Aldi.
"Mau ke bengkel"
"Mobil lo kenapa? Bocor?"
"Hm" jawab Vella tanpa sepatah kata pun.
"Mau numpang gue ngga? Emang lo mau kemana pake baju rapi gitu?"
"Bukan urusan lo"
"Jelas itu urusan gue lah,bentar lagi lo kan jadi istri gue"
Mendengar kalimat yang dilontarkan Aldi barusan,ada rasa aneh di hati nya.
"Apaan sih" Vella melirik sinis.
"Gimana mau nebeng ngga?"
"Ngga usah"
"Yakin? Terus lo mau naik apa?"
"Taxi juga ada kan"
"Ada sih,tapi kalo jam segini mah jarang-jarang ada"
"Halah. Udah sono lo pergi ah" usir Vella pada Aldi.
"Hmm okee. Call me kalo ada apa-apa. Udah di save kan nomor gue?"
"Udahh"
"Okee byee"
"Issh dasar cowo ngga peka! Bujuk gue gitu kek biar mau" desis Vella dalam hati.
Setelah Aldi meninggalkan nya di bengkel, dia melirik kanan kiri untuk memastikan ada nya taxi. Tapi sudah hampir 30 menit Vella menunggu belum juga ada kedatangan mobil biru tersebut. Dia terus melirik jam yang ada di tangan nya dengan wajah cemas. Dan Vella menyesal telah menolak ajakan Aldi untuk bareng.
"Tau gini mending gue sama Aldi" Vella tampak jengkel.
"Telfon ngga ya? Telfon aja deh" akhirnya Vella memutuskan untuk menelfon Aldi dan meminta bantuan nya untuk menjemput.
"Sial ngga diangkat-angkat lagi. Sok sibuk bener dah"
Pada saat Aldi sudah mengangkat telfon nya, taxi pun datang, Vella segera melambaikan tangan dan dia memutuskan sambungan telfon nya dengan Aldi.
********
Sesampai nya di kantor yang dituju,Vella bergegas turun dan berlari secepatnya menuju ruang calon bos nya. Pakaian dan rambut yang semula rapi terlihat begitu acak-acakan. Tapi Vella tak begitu memikirkan yang terpenting dia sudaj sampai di depan ruang calon bos nya."Huhh sampe juga" Vella membuang nafas lega seraya merapikan pakaian dan rambut yang berantakan tadi.
"Selanjautnya silakan masuk" kata salah seorang dari dalam ruangan.
Kali ini adalah saat nya Vella masuk. Dia menarik nafas panjang-panjang dan terlihat dari raut wajah nya tampak cemas. Saat Vella memasuki ruangan,
"Haa?!!"
Begitu terkejut nya Vella saat mendapati Aldi di ruangan tersebut dan duduk di meja kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
De TodoDiawali dengan paksaan hingga akhirnya satu sama lain bisa saling nyaman. Karena mencintai tidak dari paksaan orang lain,melainkan bagaimana kita menjalankan nya dengan sepenuh hati