Guess?
01 : First Meet
.
namichan1004
.
.
.“Situasi ini benar-benar membingungkan. Hatiku bak benang menggumpal yang sulit diluruskan. Aku terus memikirkan hal ini, namun aku sungguh tak bisa mengerti. Mengapa pria itu selalu bisa membuat jantungku berdegup seribu kali lebih kencang?”
.
.
.Setiap pagi aku selalu bertemu pria yang sama di bus yang kunaiki. Dia sudah ada di sana ketika bus berhenti di halte dekat rumahku. Dia selalu duduk di pojok belakang dan selalu membaca buku yang berbeda-beda setiap harinya. Awalnya aku tidak memperdulikannya.
Hingga pada hari itu aku melihat ia sedang menangis tanpa suara.
Siapapun yang melihatnya menangis tentu akan ikut merasa sedih karena tangisannya terlihat menyedihkan. Pria itu tidak mengusap air matanya, namun ia lebih memilih menunduk dan menggigit bibir untuk menahan suara tangisannya.
Karena aku merasa iba jadi aku duduk di sebelahnya. Aku memberi pria itu sebuah permen cokelat yang aku punya. Dia diam saja dan masih tetap menunduk, hingga aku yang menarik sendiri tangannya lalu menaruh permen itu disana.
Aku tau mungkin aku tidak sopan kepada orang yang tidak sama sekali kukenal ini, tapi aku ini orang yang sensitif dan paling tidak tahan dengan orang yang sedang menangis. Jadi, jika aku melihat orang menangis aku akan memberi mereka sebuah permen. Itulah alasan mengapa aku selalu membawa sebungkus permen cokelat di tasku.
Pria berjaket biru dongker itu memandangku heran ketika permen itu berada di tangannya.
Oh, aku tidak tahan dengan matanya yang merah sehabis menangis itu.
Dia semakin heran ketika aku mengatakan,
"Himneseyo. Semangatlah.”Cukup lama pria itu menatapku hingga akhirnya ia mengembangkan senyumnya. Ada perasaan membuncah didadaku ketika aku melihat senyumnya. Bukan, bukan karena senyumnya yang manis atau wajahnya yang tampan, namun aku selalu merasakan ini, dimana aku bisa membuat orang yang bersedih mampu untuk tersenyum lagi.
Aku kira kami hanya akan berinteraksi satu kali, lalu setelah itu kami akan seperti hari-hari biasa dimana dia akan sibuk dengan bukunya dan aku juga sibuk dengan pikiranku sendiri.
Tapi yang terjadi pada hari berikutnya adalah ketika aku memasuki bus dan duduk di tempat yang biasa aku duduki, tiba-tiba pria itu mendekatiku lalu menyodorkan satu bungkus permen cokelat dengan merek yang sama seperti yang kuberikan kepadanya kemarin.Aku menerima permen itu dengan pandangan bertanya-tanya, dia tersenyum lalu mengatakan,
“Boleh aku duduk di sebelahmu?”Aku langsung mengangguk setuju.
“Terimakasih untuk yang kemarin. Berkatmu aku merasa sedikit terhibur.” Aku pun menengok mendengar ucapannya. Bahu kami bersentuhan dan itu membuatku sedikit tidak nyaman.
“Itu hanya permen biasa.” balasku.
Dia tersenyum manis. Manis sekali hingga rasanya aku bisa terkena diabetes hanya dengan melihat senyumannya.
“Tapi cokelat darimu kemarin bisa membuat mood-ku membaik.”
“Ah.. benarkah?” Pria itu mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guess? [Scoups-Mingyu FF]
Fiksi RemajaIni kisah tentang seorang gadis yang dekat dengan dua orang pria dengan sifat yang begitu bertolak belakang. Si gadis sadar hatinya tertambat pada salah satu diantara mereka. Diantara Kim Mingyu dan Choi Seungcheol, kepada siapa hatinya mendarat? G...