Part 10

32.6K 1.4K 13
                                    

Ah, gue nggak tau mau bilang apa, yang pasti ini cerita ngawur banget dah kata-katanya😂, oke happy reading.

.

.

.

.

.

.

"Dasar playboy!"

"Nggak tahu diri!"

"Sana-sini mau!"

Avena berulang kali menggerutu, berulang kali juga melempari kerikil-kerikil ke dalam danau yang ada di depannya.

Sesekali menghapus air mata yang seenaknya saja keluar dari pelupuk matanya.

Semua lelaki memang sama saja. Hanya manis di awal dan dibuang ketika menjadi pahit. Seperti permen karet.

Heran, kenapa lelaki itu cepat sekali bosan. Populasi lelaki seperti ini memang seharusnya punah saja. Tidak ada gunanya juga jika hanya bisa menyakiti seorang perempuan. Apa semuanya tidak cukup? Dua kali Avena tersakiti. Dan puluhan kali juga Avena menangis hanya karena lelaki.

Seharusnya cinta itu tidak harus menyakiti. Cinta itu adalah hal yang membahagiakan. Tapi memang dasarnya disalah gunakan oleh banyak orang. Memanfaatkan kata-kata cinta hanya untuk kepuasan semata, bermain-main dengan perempuan-perempuan, ada juga yang memanfaatkan untuk memoroti harta seseorang. Jika ada yang baru, yang lama ditinggal begitu saja.

Dan kenapa sekarang Avena malah memikirkan hal cinta? Apa ia mencintai Geo? Tidak mungkin. Ia hanya kecewa.

Avena kira Geo akan menghargainya sebagai istri walaupun hanya sebagai status. Tapi Geo sama saja seperti kumpulan para lelaki bajingan yang lupa daratan.

Begitu banyak lika-liku kehidupan. Tapi Avena lebih benci ketika Avena tidak bisa melewati lika-liku tersebut. Lika-liku yang tajam seperti saat ini. Ia tidak bisa mengatasinya sama sekali. Hanya bisa berlari untuk bersembunyi dari lika-liku tersebut, tanpa niat melewatinya. Ketika ia belajar memaafkan untuk orang yang pernah menyakitinya, orang lain datang untuk menyakitinya lagi. Masalah demi masalah datang bergantian, entah masalah kecil atau masalah besar. Ada yang bisa melewatinya dan juga ada yang tidak bisa melewatinya. Roda kehidupan dan takdir. Itu adalah hal yang paling menyakitkan.

Saat roda kehidupan berputar ke bawah, takdir juga datang begitu kejamnya. Mereka seperti kerja sama untuk menguji seseorang.

Dan saat ini Avena tidak tahu harus mengungkapkan seperti apa. Ini takdir? Memang benar. Tapi bukan ini yang ia mau. Avena ingin bahagia bersama orang yang dicintainya, menikah lalu mempunyai banyak anak yang akan memenuhi rumah setiap harinya, menua bersama orang yang dicintainya. Tapi takdir datang dengan kejamnya, merubah semua mimpi yang selama ini diidam-idamkan. Menerima perjodohan orang tuanya, menikah dengan pria yang sangat jauh dengan usianya, pria yang akan menceraikannya tahun depan, lalu tadi ia melihat pria itu bersama wanita lain. Kenapa tidak sekarang saja menceraikannya? Kenapa harus menunggu satu tahun jika Geo sudah mempunyai kekasih. Wanita yang dibela pria itu saat Avena menjambaknya, membuat wanita itu meringis dan menangis. Seharusnya Geo membelanya, bukan malah membentaknya dikeramaian seperti itu. Harga dirinya seperti terinjak-injak.

Bintang-bintang di langit tidak terlihat. Seperti lampu yang meredup kemudian cahaya itu hilang pelan-pelan. Langit gelap gulita, sepertinya akan turun hujan.

Avena menghela nafasnya, ia tidak berniat pulang ataupun ke rumah orang tuanya. Rasa-rasanya ia ingin menenggelamkan dirinya ke bawah danau saja agar ia tidak kembali ke kehidupan nyata yang sangat kejam dan menyakitkan. Tapi Avena sadar, ia masih nemiliki keluarga yang sangat ia sayang melebihi apapun. Keluarga hangat yang selalu bisa membuat Avena melupakan masalahnya.

Young Bride (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang