Part 2

49.8K 2K 10
                                    

Avena mengerjap-ngerjapkan matanya. Tangannya terulur untuk mematikan jam alarm berkarakter spongebob-nya. Pesta ulang tahunnya semalam selesai sampai tengah malam. Dan sekarang Avena masih sangat mengantuk. Avena bangkit dari tidurnya sambil menguap. Ia menoleh ke jam alarmnya.

07.00 WIB.

Avena terbelalak. "Huuuuaaaaaaa.... Gue telat." Teriaknya sambil beranjak dari kasur dan lari ke kamar mandi yang berada di kamarnya.

Setelah selesai mandi Avena segera memakai seragam putih-abunya. Avena menguncir rambutnya menjadi satu. Ia membawa tas sekolahnya dan membawa sepatunya.

Sambil berjalan menuruni anak tangga Avena memakai sepatu berwarna biru mudanya.

"Ma, aku berangkat ya!" Ucap Avena setelah sampai di tangga bawah.

"Kamu nggak sarapan dulu, Avena?" Tanya Frisca.

Avena berjalan cepat ke meja makan. Di sana hanya ada Frisca. Mungkin David dan Alvin sudah berangkat ke kantor. Avena meminum susunya hingga setengah dan mengambil satu roti panggang.

"Aku di jalan saja sarapannya. Nggak keburu, ma."

"Ya sudah. Hati-hati ya, sayang." Seru Frisca.

Avena mengangguk, ia mencium tangan Frisca dan langsung berlari keluar rumahnya. Avena segera masuk ke dalam mobil barunya. Hadiah ulang tahun dari David.

Hari ini Avena tidak lagi berangkat bersama David ataupun supir karena sudah diizinkan naik mobil sendiri tanpa diantarkan. Avena juga heran, padahal dulu umurnya adalah tujus belas tahun tapi kenapa orang tuanya sangat protektif sekali.

Sesampainya di sekolah SMA Garuda School. Avena langsung memarkirkan mobilnya dan berlari memasuki sekolahnya. Sepanjang koridor banyak pasang mata yang melihat Avena dengan pandangan memuja. Menurut mereka Avena sangat cantik dengan tubuh pas bak model, ditambah rambutnya yang pirang dan panjang membuat kesan sangat perfect.

Hal itu sudah biasa bagi Avena. Ditatap seperti itu membuat dirinya merasa dihargai. Tidak seperti dulu.

Avena melihat Eliza, Putri, dan Asya dari kejauhan sedang menunggu di depan kelas. Dengan cepat Avena menghampiri mereka.

"Woy, tumben lo baru dateng?" Tanya Asya.

"Biasa.. gue telat gara-gara pesta kemarin malam."

Eliza memutar bola matanya malas. "Oh iya, nanti pulang sekolah lo mau nyambut anak-anak yang baru masuk club dance?" Tanya Eliza.

Avena adalah ketua dance di sekolahnya sedangkan Eliza adalah wakil ketua dance. Dance yang dipimpin Avena pernah memenangkan lomba dance tingkat nasional. Sekolahnya terkenal dengan club dance sejak dibangun oleh Avena. Avena adalah salah satu murid yang mengharumkan nama sekolahnya.

Avena mengangguk antusias. "Iya dong! Lo semua masih ingat sama gerakan yang gue ajarin kan?" Tanya Avena kepada tiga sahabatnya.

Ketiga sahabatnya mengangguk. "Ingatlah. Bisa dibunuh gue sama lo kalau sampai lupa." Celetuk Putri. Avena terbahak.

"El, lo udah data nama-nama anak baru?" Tanya Avena kepada Eliza.

Eliza mengangguk. "Udah. Gue mendata keseluruhannya dan adik kelas yang baru kelas sepuluh lebih banyak daripada anak-anak kelas sebelas, dua belas."

"Ya udah, nanti kita seleksi lagi." Ujar Avena kepada Eliza.

"Lo udah tahu belum?" Asya dan Putri sepertinya ingin memulai gosip lagi seperti biasanya. Avena dan Eliza akan bertugas menyimaknya​.

Young Bride (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang