Part 3

44.5K 1.9K 4
                                    

"MAMA, PAPA, AVENA PULANG!" Teriak Avena melengking ketika masuk ke dalam rumahnya.

Tadi ketika baru saja sampai rumah, Avena melihat di depan rumahnya ada mobil asing terparkir disana. Dan benar saja ketika sampai diruang keluarga ada Lois, Driana, dan om-om itu?

Pasti mereka ke sini sedang membicarakan hal perjodohan itu. Avena berjalan menaiki anak tangga tanpa berbasa-basi sedikitpun dan masuk ke dalam kamarnya dengan terburu-buru. Ia menghempaskan badannya ke atas ranjang queen size nya. Hari ini begitu panjang dan melelahkan bagi Avena.

Avena beranjak dari kasurnya. Ia ingin segera mandi dan tidur dengan nyaman di ranjangnya.

Mungkin berendam di dalam bath up bisa mereleks kan badannya yang terasa sangat lelah hari ini.

Setelah selesai mandi dan berendam ia mengganti bajunya dengan piyama tidur yang biasa ia pakai.

Baru beberapa menit memejamkan mata, pintu kamarnya diketuk seseorang dan terlihatlah kakaknya yang menyebalkan memasuki kamarnya. Alvin.

Avena menghela nafasnya lalu berpura-pura tidur. Ia sangat malas bertemu kakaknya.

"Kakak tahu kamu belum tidur." Alvin menghampiri adiknya. Avena membuka matanya jengkel.

"Mau apa?" Tanya Avena kesal.

Sebelum Alvin menjawab Avena membuka mulutnya lagi "Aku mau tidur! Aku lelah! Kakak nggak usah ganggu aku." Cerocos Avena tanpa memberi celah untuk memberikan Alvin berbicara.

"Kamu masih marah sama kakak?" Tanya Alvin menyelidik. Ia kira Avena sudah memakluminya.

Avena tidak menjawab.

"Maafin kakak. Kakak kan sudah bilang bukannya gak mau kasih tahu kamu. Tapi kakak nggak mau bikin kamu banyak pikiran, kamu kan masih sekolah, sekarang itu saatnya kamu mikirin ujian kelulusan aja. Jangan yang lain."

Avena menghela nafasnya. Benar juga. Alasan Alvin memang masuk akal. Tapi tetap saja kan? Ujung-ujungnya Avena tahu semuanya. Bahkan sekarang tidak hanya memikirkan perjodohan itu, ia juga memikirkan bagaimana caranya melupakan lelaki yang baru saja memasuki sekolahnya.

Avena yakin, hidupnya tidak akan mulus seperti dulu. Dua lelaki yang sedang berputar di kepalanya, Darel dan Geo pasti akan merubah hidupnya. Geo yang tidak akan membuatnya bebas seperti single dulu dan Darel yang mungkin akan membuat hidupnya lebih tertekan.

"Heh, kok malah ngelamun sih?"

Avena tersentak. "Ish.. kak Alvin ganggu aja! Udah ah pergi sana!" Avena mengibaskan tangannya mengusir Alvin.

Alvin menghela nafasnya. "Nggak akan sebelum dimaafin."

"Apa sih maksa banget." Gerutu Avena. "Mendingan temenin mama sama papa sana! Ngomongin PERJODOHAN." Avena memberi penekanan di kata terakhir.

"Sensi banget. Kamu PMS ya? Kamu aja sana yang temenin, kan ada calon suami tercinta."

"Ih.. KAK ALVIN! Aku nggak akan maafin kak Alvin, sampe mati sekalian."

Alvin memasang wajah terkejut yang dibuatnya. "Kamu nyumpahin kakak mati?"

Avena hanya diam. Ia kesal dengan Alvin.

"Nanti malam jam tujuh kita dinner bersama keluarga om Lois di rumah. Kamu harus dandan yang cantik nanti malam." Alvin menyuarakan niatnya ke sini tadi. Memberitahukan soal makan malam ini.

Avena memutar bola matanya. Entah yang keberapa dalam seharian ini. "Kalau aku nggak ikut juga acaranya akan tetap berjalan kan? Aku juga tahu arah pembicaraan mereka nanti."

Young Bride (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang