Part 21

33.2K 1.3K 31
                                    

Maaf jika ada typo.

.

.

.

.

Rasanya aneh sekali. Semua orang tidak bisa melihat dirinya. Avena bahkan memeluk Frisca tapi Frisca seperti tidak melihat atau merasakan kehadiran Avena. Dan Avena semakin bingung ketika melihat ada seseorang yang sangat mirip dengannya sedang dibawa menuju ruang operasi. Wajahnya pucat, benar-benar pucat dan Avena sadar kalau itu adalah dirinya. Bukan seseorang yang mirip.

Avena kembali mengedarkan pandangannya, ia menangis dalam diam. Banyak sekali korban. Darel dan Gilang salah satunya. Lalu Avena teringat pada kejadian semuanya. Tidak! Ia harus mencari Geo sekarang juga.

Avena berlari menyusuri koridor rumah sakit. Memerhatikan semua yang ada di rumah sakit ini dan berharap menemukan Geo. Avena tidak peduli dengan raganya yang sedang berjuang di dalam sana. Yang sekarang harus dilakukan adalah Avena harus bertemu dengan Geo. Avena takut, takut jika nanti tidak bisa melihat Geo lagi apabila dokter tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada pada tubuh Avena. Bahkan Avena tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Dan semoga Geo baik-baik saja setelah semua yang Avena lakukan pada pria itu.

Avena semakin terisak pilu saat Geo juga tidak ditemukan. Rasa bersalah itu hadir, Geo datang untuk menolongnya tapi kenapa Avena menembaknya?!

Avena terduduk di lantai. Berpikir apa yang harus dilakukannya sekarang tapi sebuah cahaya membuat Avena mengalihkan pandangannya untuk melihat ke sana. Ia sampai mengernyit untuk menghindari silaunya. Dan Avena melihatnya. Geo di sana, berjalan menuju cahaya itu. Avena buru-buru beranjak mengejar Geo menuju cahaya itu.

Angin sejuk seperti menyambutnya, kupu-kupu berterbangan, dan suara kicauan burung yang baru-baru ini terasa seperti menenangkan.

"Mas Geo!" Teriak Avena, mencari-cari dimana Geo. "Mas Geo!" Suaranya lebih tegar lagi.

Avena takut, walaupun ini terasa tenang tapi di sini tidak ada orang satupun. Avena tidak bisa mencari jalan keluar dari sini. Ini sangat luas.

"Mas Geo!" Avena kelelahan, ia duduk sambil menunduk untuk menghapus air matanya. Ketika ada tangan yang mengusap kepalanya, Avena segera mendongak.

"Kamu nggak seharusnya ada di sini, Avena."

"Mas Geo." Avena terpana, wajah Geo bercahaya sekali. "Mas Geo maafin aku.." Avena memeluk Geo sangat erat. Geo membalas tidak kalah eratnya.

"Aku sudah maafkan, sekarang kamu pulang. Keluargamu sedang menangis menunggu kamu sadar."

Avena menggeleng. "Nggak mau, aku mau pulang sama mas Geo."

"Nggak bisa.. aku juga mau pulang."

"Pulang kemana?" Avena mendongak, menatapnya dengan tatapan penuh intimidasi.

"Pulang ke tempat yang jauh dari kamu." Geo tersenyum, menepuk-nepuk kepala Avena layaknya anak kecil.

"Mas Geo ngomong apa sih? Aku gak ngerti." Avena kembali menenggelamkan wajahnya di dada Geo.

"Kamu harus kembali, Avena."

"Nggak!"

"Avena! Jangan membantah!" Avena berjengit kaget saat Geo membentaknya. Ia melepas pelukannya dan menatap Geo.

Young Bride (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang