7

122K 3.5K 99
                                    

Roland pov

Terasa berat bagiku meninggalkan mama sendirian di rumah sakit. Aku tak ingin meninggalkannya sedetik pun. Semenjak papaku meninggal hanya aku yang selalu bersama mama dan menjaganya.

Tapi pekerjaan menungguku dan karena itu aku harus meninggalkan mama sendirian di rumah sakit ini. Jika aku tak pergi bekerja bagaimana aku akan membayar hutangku pada alex. Alex tidak akan membiarkanku jika aku telat membayar hutangku.

Baru saja aku akan keluar kamar mamaku, casandra sudah berdiri di depan pintu.

"hai cassy, sedang apa kau disini" kataku

"mengunjungi mama dan aku tahu kau harus pergi bekerja, aku akan menjaga mamamu"

"jangan cassy, kau pasti lelah setelah bekerja. Aku tak mau kau sakit" aku tak tega membiarkan cassy menjaga mama sendirian disini

"oh come on roland, jangan sungkan padaku, mamamu adalah mamaku juga jadi pergilah bekerja dengan tenang dan aku akan menjaga mama" cassy mendorong tubuhku agar segera pergi bekerja.

Aku tersenyum padanya dan kukecup keningnya " terima kasih cassy' dan cassy membalas senyumanku kemudian melambaikan tangannya padaku.

Aku segera menuju club malam tempatku bekerja. Aku harus segera membersihkan club itu sebelum para pelanggan datang.

Aku masuk lewat pintu belakang dan segera mengganti bajuku dengan seragam kerja.

Aku hanya sebagai seorang cleaning service. Alex tidak memberikanku pekerjaan yang lain dan aku dilarang menyandang nama keluarga smith dibelakang namaku.

Aku hampir tidak tahan dengan pekerjaan ini. Aku harus mencari pekerjaan sampingan. Penghasilanku sekarang sangat tidak mencukupi.

Aku akan mencoba mencari pekerjaan lain besok. Apa saja asal bisa menambah penghasilanku.

Aku sedang membersihkan lantai club ketika kulihat alex datang dan masuk ke ruangannya diikuti beberapa pengawalnya.

Walaupun alex menyakitiku tapi aku tak pernah membencinya dan mendendamnya. Aku berharap suatu hari dia mengakuiku sebagai adiknya. Aku berharap sekali memiliki seorang kakak.

##

Alexander pov

Setelah bertemu wanita itu aku merasa bahagia tapi tunggu dulu apa benar aku bahagia. Aku tak pernah merasa bahagia lagi tapi perasaan ini pernah aku rasakan dulu. Aku merindukan perasaan ini lagi. Dan semua karena wanita itu. Kalau begini aku harus bisa mendapatkannya.

Aku pasti akan mendapatkannya dan merebutnya dari anak haram itu.

Aku masuk ke club malam milikku dan langsung melihat anak haram sedang bekerja. Aku langsung emosi dan entah mengapa aku sangat tidak menyukai anak haram itu.

"josh"

"iya tuan"

"awasi terus anak itu dan laporkan semua kegiatannya padaku dan juga cari informasi lebih banyak lagi tentang casandra"

"baik tuan"

Josh pun meninggalkanku sendirian di ruangan.

"casandra" aku menggumamkan nama wanita itu. Hanya menyebut namanya saja aku sangat bahagia. Aku tak mungkin jatuh cinta padanyakan. Aku baru bertemu dengannya. Aku tak percaya dengan cinta lagi setelah melihat keretakan hubungan daddy dan mommy.

Cinta itu tak ada, yang ada hanya parasit dan penggoda yang suka menghancurkan sebuah hubungan. Seperti yang dilakukan ibu anak haram itu.

Aku mengepalkan tanganku menahan emosiku. Ingin rasanya aku menghajar seseorang saat ini dan sebuah ide terlintas dipikiranku.

Aku panggil josh dan aku memerintahkan sesuatu kepadanya.

##

Waktu sudah menunjukkan pukul 4 subuh saat roland hendak bersiap pulang. Ketika akan pulang semua karyawan akan diperiksa barang bawaanya oleh para pengawal alex.

Tas roland diperiksa dan dia langsung dibawa ke ruangan alex.

"ada apa ini" roland memberontak saat digiring oleh dua orang pengawal alex berbadan tegap.

Sesampainya di ruangan alex, roland didorong hingga terjatuh. Roland berusaha berdiri tapi sebuah pukulan dilayangkan ke wajahnya hingga dia tersungkur.

Roland melihat alex duduk di kursinya sedang menatap tajam padanya.

"apa salahku kak, ada apa" kata roland

Shit, alex benci panggilan kakak yang ditujukan padanya.

Alex melemparkan tas roland kehadapan roland. Roland berusaha menggapai tasnya dan melihat isinya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat sebuah jam bertahtakan berlian yang sudah pasti harganya selangit ada di tasnya.

Roland melemparkan pandangan terkejut dan bingung pada alex.

"kau berani mencuri di clubku" kata alex tajam

"tidak kak, aku tidak tahu darimana jam ini berasal" roland berusaha membela dirinya

Alex memberikan kode pada josh dan josh keluar ruangan. Tak lama dia membawa seorang pria setengah baya masuk kedalam ruangan.

"apa ini jammu" kata alex pada pria itu

Pria itu mengambil jam itu dan mengamatinya lalu dia mengangguk pasti.

"dasar pencuri kau, tak tahu diuntung hanya bisa menyusahkanku dan membuatku malu" kata alex dan alex pun beranjak dari kursinya kemudian langsung memukul roland.

Dia menjambak rambut roland kemudian meninjunya lagi dan menendangnya. Roland hanya bisa mengaduh kesakitan. Dia berusaha menahan tendangan alex dengan kedua tangannya.

"ammmpunn kak, aaakkku tak bersalah" kata roland terbata tapi alex tak mendengarkannya.

Alex terus memukuli roland sampai dia puas. Wajah roland sudah babak belur dan tubuhnya sudah tak berdaya.

"ampun kakkkk" hanya itu yang keluar dari mulutnya dan air mata mengalir di pipinya. Rasa sakit bisa ditahannya tapi rasa sakit karena dipukul saudara sendiri membuatnya tak berdaya.

Roland pun akhirnya tak sadarkan diri. Akex hanya menyuruh para pengawalnya untuk membereskan roland. Dia muak melihat wajah roland.

Tapi saat ini dia cukup berolahraga dengan menghajar roland. Senyum tersungging dibibirnya.

#
#
#
#
#
Update lagi readers😊
Semoga diterima dan maaf utk typo yg ada✌

HATI SANG IBLISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang