Back to the Wattpad :D
entahlah endingnya bagaimana, semoga kalian tetap menikmatinya yaa? *ngarep ada yang baca
yihaaaaaa... Let's Read my story!
=========================================
Aku keluar dari ruangan bu Ivy bersama dengan gadis yang baru saja kukenal, namanya Destria. Dia bilang aku adalah mantannya, aku tidak ingat sama sekali tentangnya. Yang ada dipikiranku hanya satu, lepaskan gelar jomblo ini dari namamu Brown.
Aku berjalan menuju kantin bersama Destria, “Owh ya? Emang gue kayak gitu ya?” tanyaku setelah Destria menceritakan kenangan masa lalu, kebersamaan yang tak pernah kurasakan atau mungkin tidak mengingatnya.
“Ya, kamu itu memang pelupa, setiap kita makan bersama kamu pasti lupa membayarnya.” Dia tertawa, “Kamu masih ingat pertama kali kita bertemu?”
Aku menggeleng pelan, “Tidak, sama sekali tidak.”
Dia tertawa lagi, “Kamu sama sekali tidak ingat? Siapa yang menabrakku malam-malam di pasar baru?”
Aku menggeleng, “Aku sama sekali— Argh!” kepalaku tiba-tiba berdenyut-denyut, aku memejamkan mata dan berhenti.
Aku berjalan mundur, tiba-tiba terjungkal dan menabrak seseorang, dia perempuan.
“Brown, loe gak apa-apa?” Coffee membantuku berdiri
“I’m okay.” lalu aku berbalik untuk menolong gadis yang barusan kutabrak, tapi tiba-tiba siraman soda dingin mendarat di wajahku. Aku hanya diam sembari menyeka mataku, ternyata temannya yang menyiramku.
“Heh, bule gila!” teriak temannya yang berbadan gemuk dan berambut ikal panjang, “Kalau jalan yang bener dong! Emangnya ini amerika, main jalan seenaknya aja! Liat-liat kek, udah tau ramai begini masih sengaja nabrak orang, liat nih baju dia basah gara-gara loe!” lalu membantu gadis yang disebelahnya berdiri.
Gadis itu berdiri lalu memandangku, gadis yang selalu aku mimpikan. Entahlah siapa dia?
“Noldi, kamu kenapa?”
Aku memegang kepalaku yang masih sakit, sepertinya aku baru saja mengingat sesuatu, “Owh, gak apa-apa, ini cuma sakit kepala biasa. Maklum belum makan siang, sebaiknya kita segera ke kantin sebelum gue ambruk dan ngerepotin loe.”
“Brown, dia siapa?”
Aku dan Coffee sedang mengantri untuk memesan makanan, dia memang sahabat sejati selalu menungguku dan mentraktirku, “Gue gak inget, dia ngakunya mantan gue.” Aku berbalik melihat Destria, kelihatanya dia dekat dengan Dimas, untung Juli tidak ada disana dia langsung pergi bersama Gilang begitu dapat kabar Juni sakit.
“Brown, setahu gue mantan loe gak ada deh?”
Aku mendelik curiga, “Seburuk itukah reputasi gue?”
Dia tersenyum lebar, “Ya, gak juga sih, tapi jelas banget dia itu bukan mantan loe Bro. Loe liat deh, gue sama Juli curiga, Dimas kelihatan beda banget sikapnya.” Dia beralih ke ibu kantin, “Bu, es teh manis sama mie ayam yang pedes, make it double!”
“Mek it dobel, artine opo mas?”
Aku menaikan alis sebelah, “Pesen dua bu maksudnya.” Lalu ibu itu membulatkan bibirnya, “Loe pada kenapa sih sama Dimas? Trus, kalau dia bukan mantan gue, kok dia tahu seluk beluk gue, bahkan sampai ceritanya detail banget.”
“Gak tahu deh Brown. Yang gue takutin, dia cuma peralat loe doang. Loe itu sebenarnya udah cinta sama satu gadis.”
“Mulai lagi deh, gak usah bahas yang gak gue inget dulu. Resty? Siapa sih tuh orang? Gak loe gak Kyuna bahasnya dia melulu. Denger ya, kalau pun gue cinta sama dia, gue pasti bakalan inget semuanya.”
KAMU SEDANG MEMBACA
== BROWN ! ==
General FictionCopyright to FriestSatria, 2013 Dilarang mengopy, menjual, atau mengubah, sebagian atau seluruh isi dari cerita ini tanpa seizin Penulis. Jika para Pembaca menemukan hal yang sama, maka telah terjadi campur tangan pihak ketiga tanpa sepengetahuan Pe...