5 - terlalu berharap

513 14 3
                                    

Adrena sepanjang jalan selalu tersenyum mengingat perlakuan hangat adrian dikantornya tadi.
Saat adrena tidak sengaja makan lalu belepotan, adrian tak segan membersihkannya.
Tuhan, andaikan ini semua berlangsung seterusnya, aku pasti sangat bahagia-pikir adrena.

Tapi sayang, semua itu hanyalah hayalan belaka.
Dan adrena tahu, semua itu hanyalah angin belaka.
Tapi, setidaknya seharian ini adrian bersikap manis padanya, sudah cukup membuat perut adrena digelitiki oleh ribuan-kupu-kupu, hatinya juga semakin berbunga.

Hanya dengan sikap manis adrian padanya, sudah mampu membuat cinta adrena pada adrian semakin dalam.

"Ada apa ini?kenapa anak ibu senyum-senyum seperti ini?" Ah adrena sudah lupa kalau tadi sopirnya sudah menghentikan mobilnya dan sekarang dia sudah sampai dalam rumahnya dan belum menyadari semuanya, karena asyik dengan kasmarannya.

"Iya nih nyonya, daritadi saya perhatiin non adrena senyum terus pas keluar dari ruangannya pak adrian" duh si bibi kok malah ngomongin ke ibunya sih? Dasar bibi rempong hihi...

"Ah pasti abis pacaran yah?" Tuh kan ibu mulai menggodaku, bibi sih..

"Tidak kok, adrena hanya senang saja saat mendengar suara adrian yang kayaknya lahap sekali memakan masakan bunda, trus adrena cuma ngebayangin aja gimana muka lucunya itu saat makan" untung otakku lagi bekerja, jadi bisa buat alasan yang semoga bisa buat ibu percaya.

"Eh bu, rena naik dulu yah, mau mandi gerah"

BUGH

"Eh rena hati-hati, kok bisa jatuh"

Aduh, ini akibat fikiran gk focus jadinya salah hitung deh, malah nabrak dinding segala lagi.

"Kan rena buta, jadi rena tidak lihat bu" aduh ren, ibu juga tahu kali kalau kau itu buta, bodoh sekali kau ini.

"Tapi, biasanya rena udah hafal kan sama seluk beluk rumah?"

"Rena salah hitung bu, udah yah rena ke kamar dulu"

*****

Adrena sudah selesai membersihkan dirinya, dia sekarang sedang duduk diranjangnya, pikirannya masih saja melayang ke perlakuan adrian yang cukup manis siang tadi.

"Seandainya kau tidak membenciku, dan menerimaku apa adanya, pastilah aku akan menjadi gadis paling beruntung didunia ini"

Adrena terus saja bergumam kepada dirinya sendiri, tanpa sadar air matanya menetes begitu saja tanpa ia sadari.
Mengingat perlakuan adrian padanya yang suka berubah-ubah. Membuat hatinya sakit.

"Kenapa aku harus menaruh rasa padamu adrian? Dan kalau memang kau membenciku setidaknya jangan pernah bersikap manis padaku walau hanya sekali, itu sama saja kau mempermainkanku" air mata adrena kini semakin banyak yang keluar, bahkan bahunya ikut terguncang.
Dia tahu dia lemah, tapi dia selalu berusaha menutupi kelemahannya, didepan semua orang.

Jujur dia tidak ingin semua orang merasa kasihan padanya. hanya karena dia buta. Dia juga ingin menunjukkan bahwa dia adalah gadis kuat.
Walau tak punya mata, tapi dia yakin dia bisa bahagia dan membahagiakan semua orang dengan segala kekurangan yang dimilikinya.

"Tuhan, biarkan aku merasakan apa itu cinta dari orang yang kucintai, walaupun hanya sedetik. Kumohon biarkan aku merasakan cintanya yang tulus untukku hanya untukku" katakan aku egois karena aku menginginkan cintanya hanya untukku, tapi apa daya aku? Aku hanyalah perempuan biasa yang tidak mau cinta dari prianya dibagi oleh perempuan lain, kecuali ibunya dan juga saudarinya.

Adrena merasa bodoh sekarang ini, karena dia tahu permintaannya itu konyol, dan dia tahu kalau itu tidak akan pernah terjadi.
Selamanya adrian hanya akan membencinya.

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang