12 - Mimpi

368 17 7
                                    

Adrian terus saja tertawa melihat adrena yang kelihatan susah saat berjalan.
Tidak ada sedikit pun rasa bersalah melihat tuna-ehm mantan tunangannya itu yang sedang kesulitan.

Adrian merasa mobilnya berjalan mundur ke arah belakang, membuatnya memalingkan wajahnya ke belakang.

Dia menyerngitkan dahinya, saat mobilnya itu melaju kearahnya.

BRUK

Tubuhnya langsung terhempas jauh, membuatnya tidak sadarkan diri.

Diujung sana, adrena mendengar suara, saat ia berbalik ia melihat mobil adrian, dan seseorang yang terlentang dijalanan, apa adrian tidak sadarkan diri karena mabuk?pikirnya.

Adrena melanjutkan berjalan tanpa menghiraukan yang terjadi disana, lagipula ada alfan, pasti alfan akan menolongnya.

Alfan turun dari dalam mobil dan tersenyum sinis kearah adrian yang masih tidak sadarkan diri, untunglah jalanan sepi, jadi tak seorang pun yang melihat kejadian ini.

"Maka dari itu, kalau jadi orang jangan merasa paling sempurna, kupastikan tak seorang pun yang bisa menyakiti adrena, termasuk kau sendiri tuan adrian terhormat" ucap alfan masih dengan senyuman smirk-nya

Alfan mengangkat adrian kedalam mobil dengan susahnya, bisa dibilang adrian cukup berat.
Setelah itu, mobil ia lajukan untuk kembali pulang

*****

"APA YANG TERJADI DENGAN ADRIAN?" Ibu adrian tampak sangat khawatir melihat putranya itu.

"Saya tidak tahu nyonya, pada saat tuan adrian keluar dari dalam club, penampilannya sudah seperti ini"

Kondisi adriam memang memprihatinkan, wajahnya babak belur.

FLASHBACK ON

bagaimana ini? Apa yang akan aku katakan pada nyonya nanti?
Seketika muncul ide dari otaknya.

BUGH

BUGH

BUGH

Alfan terus memukul adrian, dia mungkin akan mengatakan jika adrian berkelahi saat di club tadi.
Nyonya kan juga tahu anaknya itu suka berkelahi.

Alfan terus memukul wajah adrian sampai babak belur, setelah merasa cukup ia berhenti.

FLASHBACK OFF

"DAN KAU DENGAN BODOHNYA MALAH MEMBAWA DIA PULANG, SEHARUSNYA KAU BAWA DIA KE RUMAH SAKIT.
JIKA TERJADI APA-APA DENGAN PUTRAKU, KAU AKAN MENDAPATKAN HUKUMAN ATAS KEBODOHANMU INI"

Alfan dan ibunya segera melarikan adrian ke rumah sakit, dan sampai sekarang adrian belum sadarkan diri.

*****

Dimana ini?
Siapa perempuan yang berdiri diujung sana?

Aku semakin mendekat kearahnya, aku butuh dia untuk membantuku keluar dari sini.
Disini sangatlah gelap.

"Hey kau, kumohon bantu aku"

Dengan perasaan kesal karena perempuan itu tidaklah berbalik menghadapnya, ia berjalan menemui wanita itu.

Langkahnya terhenti saat mendengar suara tangisan dan lirihan yang berasal dari perempuan itu.

"Aku membenci semuanya, kenapa aku tidak mati saja?kenapa aku harus hidup jika aku cacat? Bahkan orang yang kucintai tidak bisa menerimaku!! Tuhan kau tidak adil padaku!! Dan kalian tidak mengerti seberapa menderitanya diriku ini, aku selalu dipermalukan, aku selalu tidak dihargai, aku selalu di asingkan. Aku tahu kalian sempurna, tapi bisakah kalian tidak menghina kekuranganku ini hanya karena kalian memiliki semuanya?" Tangisannya semakin terdengar jelas, dan entah kenapa mendengar itu, aku memikirkan sosok perempuan yang selalu kuhina itu.

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang