7 - happy?

386 20 4
                                    

"BAGAIMANA MUNGKIN OPERASINYA BISA GAGAL?!"

"tenanglah yah, ini mungkin sudah kehendak tuhan"

"Persetan dengan semua itu, aku hanya ingin putri kita normal"

Suasana di ruangan adrena mulai gaduh saat sang ayah mengamuk terhadap dokter yang menangani putrinya.

Dia kecewa atas pelayanan rumah sakit ini. Untung saja sang istri membujuknya dan membuatnya tenang.

Sedangkan adrena hanya diam tak berkutik, dia hanya menatap lurus kedepan.
Dia sepertinya terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Adrena sayang? Kau tidak apa bukan?ibu janji sayang kau pasti bisa normal nanti"

"Maaf tapi ini aneh, pasalnya selama operasi tidak terjadi kendala apapun"

Ibu dan ayahnya adrena kelihatan bingung mendengar perkataan dokter.
Ya, memang selama operasi tidak ada kendala apapun.
Malahan sang dokter yakin sekali kalau setelah ini pasien bisa melihat secara normal kembali.

"Apa maksudmu dok?"

"Jadi begini, saya sudah sangat yakin sekali kalau setelah ini putri anda bisa kembali normal, kecocokan saraf juga sudah diatur. Dan tidak ada kesalahan apapun, saya merasa aneh saat putri anda tidak bisa melihat apapun selain gelap"

"Pasti ada kesalahan kecil yang membuat dia tetap buta dok"

"Mungkin, kalau begitu kami mohon maaf, tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetap berusaha, jangan menyerah. Putrimu pasti kuat menghadapinya"

Sesaat dokter mengatakan itu ia pun berlalu keluar ruangan adrena. Adrena yang sedari tadi mendengar hanya bisa diam tak berbuat apapun.
Dia hanya menatap lurus dengan tatapan datar.

Kedua orang tuanya mulai menghampirinya, ibunya duduk disamping ranjangnya begitu pula ayahnya.

"Takdirku sudah begini"

"Tak ada yang bisa mengubahnya"

"Aku memang tidak akan pernah bisa melihat"

"Aku akan selamanya menjadi orang buta tak berguna"

"Yang selalu menyusahkan kalian"

"Kenapa tuhan tidak mengambilku saja?"

Adrena terus saja meracau tidak jelas, ibu dan ayahnya hanya menatapnya iba, sesekali mereka mengelus punggung putri semata wayangnya demi menyalurkan kekuatan.

"Adrena, kau tidak boleh begitu. Ibu yakin semua ini sudah diatur sayang, dan suatu saat nanti pasti kau bisa melihat"

Adrena hanya tersenyum tipis mendengarnya. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.
Apa ini benar?
Ataukah ahh sudahlah....

*****

Hari ini adrena sudah kembali kerumahnya, perasaannya masih bercampur aduk, dia tidak tahu harus berbuat apa.

pikirannya kembali berpikir tentang adrian, dimana dia sekarang? Apakah adrian selama ini bahagia tanpanya?jawabannya sudah pasti kalau itu.

*****

Adrian tampak terus fokus dengan lembaran kertas yang ada dimeja kerjanya, dia sesekali mengumpat tidak jelas, entah karena apa.

"Sialan, bisa-bisanya mereka memutuskan kontrak kerja sama secara sepihak. Mereka pikir mereka siapa?hah?!dasar"

Adrian mengangkat kepalanya saat mendengar seseorang mengetuk pintu kerjanya.
Setelah mengatakan 'masuk' terdengar bunyi suara pintu terbuka.

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang