6 - kesempatan

373 17 3
                                    

Adrena sedang mendengarkan lantunan lagu diradionya.
Semenjak kepergian adrian tadi, dia hanya mengunci dikamar sambil memutar lagu.
Tadi ibu dan ayahnya sempat mengetuk dan bertanya kenapa adrian seperti kelihatan marah saat keluar.

Adrena hanya bilang kalau adrian marah saat dia tidak mau makan, dan karena jengah dia pergi begitu saja.
Syukurnya kedua orang tuanya mempercayai semua itu.

"Baiklah, bertemu dengan saya lagi angelina putri wira, di siaran Radio Metropolitan"

"Kami disini ingin memberikan kabar baik bagi penderita mata alias buta"

Adrena langsung memasang pendengarannya kala mendengar ucapan sang penyiar radio.
Kabar baik apa yang dia maksud?-pikir adrena.

"Kabar baiknya, di Rumah Sakit Pusat, sedang diberikan donor mata gratis, dan katanya baru dimulai kemarin. Jadi tunggu apalagi?jika salah satu keluarga kalian buta, segeralah bawa kesana. Jangan ketinggalan yah.
Baiklah, siaran kali ini ditutup dengan lagu yang dibawakan oleh kak rizky febian- kesempurnaan cinta"

Adrena nampak diam sejenak usai dia mendengarkan berita radio itu.
Haruskah ia mencobanya?
Haruskah ia melawan rasa takutnya demi adrian?
Haruskah ia pergi kesana?
Bagaimana kalau gagal lagi?
Dan bagaimana kalau dia tidak selamat saat operasi?
Bagaimana jika hal yang lebih buruk menimpanya?
Bagiaman kalau?....
Aaaa dia bimbang, adrena tidak tahu apa yang akan dia lakukan.

Haruskah dia melakukan semua itu?demi adrian?
Tapi, apakah setelah ini adrian akan menerimanya?

*****

"Kau yakin sayang?"

"Adrena tidak tahu bu"

Ya, adrena sedang berada diruang keluarga, dia memberitahukan apa yang ia dengar tadi.
Dan jujur kedua orang tuanya sangat bahagia, tapi mereka bingung kenapa putri mereka tiba-tiba ingin dioperasi, bukannya dulu dia sudah berjanji tidak akan pernah mau dioperasi?

"Nak, kenapa kau tiba-tiba ingin dioperasi?"

"Aku hanya tidak ingin membuat adrian malu nantinya yah, aku tidak ingin membuat dia kerepotan nanti"

Tanpa adrena sadari at matanya telah menetes sedikit demi sedikit.
Rssanya sangat sakit, saat kau melakukan sesuatu karena terpaksa.
Menyedihkan sekali aku ini.

"Kenapa kau berpikir begitu sayang?dan kenapa kau menangis? Apa adrian melukaimu?katakan pada ibu" tangisan adrena semakin pecah kala ibunya memeluk dirinya.
Dia menggeleng kuat, menolak saat ibunya bilang kalau adrian menyakiti dirinya, walaupun itulah yang sebenarnya.

"Tidak bu, adrian tidak pernah melukai rena, hanya saja rena rasa cukup susah juga menjalani kehidupan tanpa sepasang mata"

"Baiklah jika itu maumu"

"Tapi, bisakah kalian berjanji padaku?

"Bila operasi ini berhasil, tolong jangan katakan pada keluarga adrian, apalagi adrian"

"Kenapa?"

"Berjanji saja"

"Baiklah kami berjanji"

*****

"Shit, bisa-bisa aku gila sendiri, tiap hari rasanya pengen bunuh diri. Semua itu gara-gara gadis buta sialan itu"

Adrian terus menerus meruntuki adrena, tak jarang ia mengeluarkan perkataan yang tidak pantas untuk adrena.
Dia terus mengacak rambutnya, dan sekarang penampilannya sudah kacau, sekacau pikirannya.

I'm Not PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang