Alliana Kay Bieber
"Mommy? Kenapa menangis?"
Suara mungil itu membuat kesadaranku kembali. Aku menatap lembut pada Jason yang kini berbaring di sebelahku sembari memainkan tangannya di dadaku, seperti biasa. Kebiasaan yang tak pernah dia hilangkan meskipun aku sudah berulang kali memberitahunya bahwa apa yang dia lakukan sudah sepantasnya tidak dia lakukan lagi
sekarang. Tetapi Jason justru akan marah jika aku melakukannya.Ini sudah terhitung sebulan lamanya semenjak aku berpisah dengan Justin. Ya, kami telah resmi bercerai satu bulan yang lalu. Jangan tanyakan bagaimana perasaanku saat ini,
karena itu benar-benar menyakitkan melebihi apapun. Bahkan, aku merasa hidupmu sangatlah kosong dan sepi semenjak kepergiannya.
Aku tahu, Justin selalu mengatakan bahwa dia menginginkan jalan yang terbaik untuk kami. Dia juga mengatakan bila sangat memahami bagaimana perasaan kedua orang tuaku yang berubah seolah menantang hubungan kami itu. Aku sempat heran, dulu bukankah
mereka yang menjodohkanku dengan Justin? Dengan harapan agar Justin bisa merubahku menjadi pribadi yang lebih baik. Lantas ketika semua harapan itu kini sudah terwujud,
Justin melakukan sebuah kesalahan yang membuat kedua orang tuaku langsung bersikap egois seperti ini.Tetapi tidak, ini bukan hanya masalah orang tua kami. Melainkan masalah perasaan Justin yang terlalu merendahkan dirinya. Dia melepaskanku dan juga kedua anak kami dari kehidupannya hanya karena dia menginginkan kami untuk bahagia sementara dia sendiri tahu jika dia sendiri merupakan kebahagiaan untuk kami. Air mataku kembali menetes, oh menyebalkan.
"Mommy? Kapan Daddy pulang kerumah? Aku kangen Daddy," kali ini suara Jessamine yang bertanya. Cairan bening itu semakin tak dapat kutampung hingga kubiarkan mereka
mengalir membasahi kedua pipiku. Kuelus kepala keduanya. Kini, aku harus menjalankan semuanya seorang diri. Membagi peranku sebagai seorang ibu dan juga ayah disaat yang bersamaan bagi kedua malaikat kecilku. Bukankah sangat menyedihkan? Diusiaku yang terbilang muda, rumah tanggaku hancur berantakan. Aku kehilangan cintanya.."Daddy masih bekerja," aku berbisik lembut, mengecup kepala keduanya penuh sayang. Demi Tuhan, dadaku terasa sakit luar biasa. Aku merindukannya, aku merindukan
segala macam hal yang berada dalam
dirinya. Namun, apakah masih bisa aku bertemu dengannya? Tetapi kini, keadaan tak lagi sama. Dan hal itu membuat hatiku seakan remuk
menjadi kepingan yang tak berguna. Sakit, dan nyeri disaat yang bersamaan."Bekerja terus! Aku ingin bertemu dengannya Mommy," Jason mengerucutkan bibirnya manja. Aku mengerti seberapa besar mereka merindukan Justin. Seberapa besar cinta mereka untuk ayahnya. Tetapi keputusan Justin telah menghancurkan perasaan mereksecara tidak langsung.
Andaikan mereka mengerti bahwa kini... Orang tuanya tak lagi bersama. Aku bahkan tidak sanggup membayangkan apa yang terjadi di kemudian hari nanti. Akankah semuanya tetap berjalan seperti biasanya?
"Jason kangen Daddy hiks, I want Daddy!" Jason berbisik dengan mata bulatnya yang berkaca-kaca. Aku mendesah pelan, meremas pakaian dibagian dadaku berharap rasa sakit
itu dapat menghilang walau hanya sedetik saja. Namun ternyata sakit itu tetap terasa jelas dan nyata."Ssh baby, mommy is here." Aku mengelus kepala Jason yang kini memeluk erat tubuhku. Dia membenamkan wajahnya di dadaku dan terisak di sana. Bahu mungilnya
nampak naik turun seiring dengan tangisannya. Aku tidak menyangka jika Justin berpengaruh sangat besar bagi kedua anak kami. Mungkin, benar ini yang biasa disebut ikatan batin antara ayah dan anak. Aku mengerti bagaimana Jason merindukan ayahnya. Sudah sebulan penuh, dia tak bertemu ayah yang selalu dibanggakan olehnya."Mommy? Kapan dad akan kembali?" Kudengar Jessamine membuka suaranya yang terdengar rendah. Aku mengadahkan kepala dan tersenyum tipis saat melihat dia terduduk di sebelah Jason sembari memperhatikanku. Tangan mungilnya tidak berhenti mengelus punggung adiknya. Aku tahu, meskipun terkadang Jessamine bertingkah lebih kekanakann dari Jason, tetapi dia memiliki naluri sebagai seorang kakak yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAME LOVE ✔
FanfictionAnother story about Jalliana. ofc with the twins Bieber Jassamine and Jason :3 Yang Belum baca REGRET baca dulu ya abis itu baru deh mampir ke sini :) Privt part 10 - End untuk melindungi karya author thanks