sl 18

1.1K 74 4
                                    

“All your perfect imperfections.”
-----------









“Sorry mom, I just wake up!”
Suara lengkingan yang berasal dari lantai atas itu membuat Pattie yang baru datang kerumah Alliana menggelengkan kepalanya heran. Padahal, dia sudah berusaha untuk tidak datang terlalu pagi namun ternyata hingga pukul sembilan seperti ini Alliana belum bersiap diri.

“Grandma!” Dari arah ruangan bermain, Jason dan Jessamine datang menghampiri Pattie yang langsung menyambutnya dengan pelukan hangat. Dibelakang mereka berdiri
Jules yang tersenyum sopan.

“Mereka sudah sarapan, Jules?” Pattie bertanya dengan anggunnya. Dia menatap lembut pada pengasuh cucunya itu, lalu menarik tangan mungil Jason dan Jessamine untuk mengikutinya

“Mereka bangun terlambat pagi ini.” Jules menyahut sopan. Mengekori langkah Pattie yang ternyata membawa Jason dan Jessamine keruang makan. Beruntung Jules sudah menyiapkan menu sarapan pagi itu.

“Baiklah, biar aku yang mengurus mereka.”

“Ya, Mrs. Bieber.” Jules membungkuk sopan kemudian beringsut pergi keluar dari dapur. Selain menjadi pengasuh bagi Jason dan Jessamine, dia juga dipercaya Alliana untuk
mengurus rumah dan segala macam pekerjaan.

“Well, ayo sarapan.” Seru Pattie berusaha terlihat semangat di hadapan cucunya agar mereka tidak sulit untuk disuruh makan pagi.

“Grandma kita akan pergi?” Jessamine bertanya lugu, sambil naik keatas kursinya. Pattie menuangkan susu putih ke gelas Jason dan Jessamine lalu menyiapkan beberapa
potong pancake di piring mereka masing-masing.

“Tidak sayang,” Pattie menyahut lembut.

“Aku ingin saus karamel!” Seru Jason dengan mata berbinar lucu. Pattie terkekeh lantas menuangkan saus karamel di atas pancake milik Jason yang sudah menunggu penuh minat.

“Aku saus strawberry.” Kata Jessamine tak ingin kalah dari adiknya. Pattie mengusap kepala keduanya penuh sayang sebelum akhirnya duduk berhadapan dengan mereka. Wanita setengah baya itu menatap Jason dan Jessamine dengan senyuman penuh yang mengembang dikedua sudut bibirnya. Dia benar-benar bahagia. Tidak disangka bahwa
Justin akan kembali menikahi Alliana dan membina rumah tangga kembali bersama wanita itu. Pattie tahu bahwa satu-satunya kebahagiaan yang Justin rasakan adalah bersama keluarga kecilnya.

“Cepat dimakan. Nanti siang, Jazzy akan menemani kalian.”

“Aunty Jazzy akan datang? Yeay, aku ingin bermain boneka barbie bersamanya.” Pekik Jessamine sambil bertepuk tangan dengan lucunya. Pattie kembali tertawa, dia melipat kedua tangannya diatas meja. Masih memperhatikan kedua cucunya yang mulai menyantap sarapan paginya.

“Apa aunty Jazzy bersama Dad?” Bisik Jason cemberut. Dia merindukan ayahnya. Entahlah padahal baru kemarin malam Jason bertemu dengan Justin. Sepertinya anak itu tidak bisa jauh sedikit pun dari ayahnya.

“Ayahmu akan datang nanti malam.” Pattie menyahut masih dengan nada tenangnya. Jason tampak merengut marah dikursinya sambil terus menyantap sarapan paginya.

“Where's mommy?” Jessamine bertanya lugu, dia mengusap noda saus yang membekas di sudut bibirnya dengan jari tangan mungilnya. Membuat noda itu justru semakin melebar di sekitar bibirnya yang berwarna merah.

“I'm here Mine.” Suara ceria Alliana bergabung bersama mereka. Wanita itu sudah nampak cantik meskipun
hanya mengenakan tank top hitam dan juga jeans ketat di tubuhnya. Alliana menghampiri Pattie, mencium pipi wanita itu lantas dia beralih mencium puncak kepala kedua anaknya.

“Maaf mom aku terlambat bangun.”

“It's okay honey. Lebih baik kau sarapan sekarang.” Kata Pattie dengan ramahnya. Alliana mengangguk, mengambil beberapa pancake dan menuang saus karamel menggiurkan itu diatasnya. Dia menatap Pattie yang kini tengah memainkan ponsel di tangannya.

SAME LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang