sl 17

753 67 3
                                    

"I love you, Alliana."










--------

Justin membelokkan kemudinya ke kanan ketika melewati sebuah tikungan dan mobil yang dilajukannya mulai memasuki kawasan perumahan elit Pattie dan Jeremy. Melalui kaca spion diatas kepalanya, Justin melirik pada Jason dan Jessamine yang ternyata terlelap di kursi belakang dengan nyamannya. Benar-benar lucu. Mereka sama saja seperti Alliana yang juga terlelap pulas di sebelahnya. Mungkin perjalanan dari rumah Alliana menuju rumah Pattie cukup memakan waktu namun sebenarnya jarak kediaman Pattie tidak terlalu jauh. Hanya karena macet yang melanda kota Los Angeles di pagi menjelang siang hari.

Rasanya Justin masih belum mempercayai apa yang sekarang terjadi pada hidupnya. Dia kembali pada Alliana, meskipun mereka belum kembali terikat oleh sebuah hubungan namun baginya dengan Alliana tetap berada disisinya pun sudah lebih dari cukup. Mungkin awalnya Justin ragu pada dirinya sendiri. Apakah dia mampu sembuh demi orang-orang yang dia sayang? Atau apakah dia mampu melewati masa-masa sulit dalam hidupnya? Justin sempat berpikir bahwa semuanya mustahil dan dia menyerah pada keadaan. Dia pikir Alliana akan bahagia tanpa dirinya. Tetapi ternyata wanita itu justru
kian sengsara atas perceraian yang Justin putuskan.

Tanpa sadar, sudut bibir Justin bergerak membentuk satu lengkung garis senyuman yang manis. Begitu manis, jika teringat bagaimana perjalanan hidupnya selama ini. Banyak sekali pasang surut cobaan yang menimpanya. Terus-menerus menimpanya seolah tak ada habisnya. Hingga dia sendiri terkadang berpikir begitu lelah dan putus asa. Namun karena wanita itu, karena sosok Alliana dan ibunya Justin membulatkan tekatnya untuk pulih. Dan kenyataannya sekarang, dia begitu sehat bukan?

Justin kembali menoleh pada Alliana yang masih terpejam nyenyak. Deruan napas wanita itu sangat teratur dan tenang seakan tidak ada beban berat yang di pikulnya lagi.
Justin tersenyum, melarikan tangannya menyentuh pipi Alliana dan mengusapnya dengan lembut.
Wanita itu sempat bergerak karena tindakannya, namun tak lama setelah itu dia kembali nyaman bersama tidurnya. Justin mengulum senyumnya.

Mobil berhenti di depan gerbang tinggi kediaman orang tua Justin. Pria itu menekan klakson mobilnya, tak lama seorang satpam menyambutnya penuh sopan dan membukakan gerbang tinggi itu untuknya. Justin hanya memberikan senyum tipisnya kepada satpam itu kemudian memakirkan mobilnya di perkarangan luas milik Pattie dan Jeremy.

"Hey," bisik Justin saat mesin mobilnya sudah mati. Dia membuka safety beltnya, mengusap lengan Alliana dengan lembut. Berusaha membangunkan wanita itu dari tidurnya.

"Eng.. What?" Alliana balas berbisik, suaranya parau khas saat bangun tidur. Justin tersenyum geli, menyelipkan rambut yang menempel di sekitar pipi Alliana ke belakang
telinga wanita itu.

"Kita sudah sampai." Kata Justin tanpa menghilangkan senyumannya. Entah mengapa, rasanya dia ingin selalu berdekatan dengan Alliana. Walau sekedar memperhatikan lekukan wajah wanita itu rasanya sudah membayar lunas rasa rindu Justin kepada Alliana yang terpendam selama berbulan-bulan lamanya.

"Yaampun, kenapa kau tidak membangunkanku sejak tadi?!" Alliana menggerutu pelan. Membenani rambut dan juga pakaiannya yang sedikit berantakan. Justin diam-diam mengaggumi sikap Alliana yang ternyata belum berubah sepenuhnya. Meskipun sekarang Alliana semakin dewasa, tetapi bagi Justin sikap kekanakan wanita itu masih melekat jelas.

"Kita baru sampai." Ralat Justin memutar bola matanya. Alliana terkekeh, masih sibuk merapihkan rambutnya yang tergurai bebas sementara Justin keluar dari mobil.
Pria itu berjalan ke sisi belakang mobilnya, membuka pintu dan mengangkat Jason yang terlelap pulas. Terdengar dengkuran halus dari bibir jagoan kecilnya itu.

"Cepat sedikit. Kasian Jessamine, tidur seperti itu sangat tidak nyaman." Kata Justin memberitahu Alliana sehingga wanita itu langsung keluar dari mobil. Mengangkat Jessamine ke dalam gendongannya lantas mereka melangkah beriringan melewati halaman luas Pattie yang ditanami oleh banyak pohon dan bunga-bunga indah. Keadaannya sangat sejuk.

SAME LOVE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang