Part 8

96 2 0
                                    

Hujan semakin deras, aku tidak perduli apa Aku Akan sakit atau tidak nantinya Yang terpenting Aku bisa meluapkan semua rasa sakit di dalam hatiku ini.

Tiba-tiba Aku tidak merasakan lagi derasnya Hujan Yang menusuk Ke tulang rusuk ku. Aku melihat sosok bayangan.

"Ini hujan, Nanti sakit. Ayoo." Ucapnya sambil menarik tangan ku.

"Nggak, lepasin tangan Aku." Jawabku Dan bayangan itu adalah Kak abib

" Nanti lo sakit. Lo denger gue Kan" Ucapnya singkat.

"Peduli apa Lo sama gue??" Tanya ku

" gue nggak mau, lihat Lo sakit. Gue sayang sama Lo." Jawabnya

Ya Allah, Kak abib bilang dia sayang sama Aku. Tapi Aku nggak mau terlalu berharap. Aku takut nantinya ini Akan berakhir rasa sakit kembali.

"Aku mau pulang." Ucapku ketus

Aku langsung berlari di derasnya hujan Dan menunggu pak supir di depan pintu gerbang. Karna hujan deras jadi Aku berteduh sejenak di pos satpam

Lama Aku menunggu pak supir, sampai hujan reda Dan telah menunjukkan pukul 17.30 wib. Aku masih saja menunggu pak supir, sesekali Aku menghubungi nya. Aku juga menghubungi Kak tama namun nihil nomor nya tidak aktif.

Saat Hujan reda, semua siswa Yang ikut latihan. Satu persatu telah pulang termasuk Kak abib. Aku melihat Kak abib melintas di depan ku dengan memboceng perempuan Yang tadi Dan perempuan itu mengeratkan pelukannya pada Kak abib.

Kak abib melihat Ke arah ku, aku juga melihat Ke arah nya. Aku menatapnya kecewa. Tadi dia bilang bahwa dia sayang padaku Tapi apa ini. Ucapku dalam hati.

Buliran bening telah menumpuk di mataku. Cepat-cepat Aku memalingkan wajahku Ke arah lain. Karna terlalu sakit jika Aku melihatnya.

Akhirnya Buliran itu pun terjatuh tak  tertahan lagi. Aku mengusapnya Dan Aku mencoba menenangkan diri ku.

" Maafin Kakak cel, kakak nggak bermaksud buat kamu sedih ataupun cemburu Dan sakit hati. Kakak juga nggak mau buat kamu sakit hati. Tapi kakak terpaksa buat boncengin sasti, kakak sayang sama kamu. Kakak juga takut ninggalin kamu disekolah begini apalagi baju kamu basah, kakak takut kamu sakit. Kakak suka sama kamu. Sekali lagi maafin kakak. " Kata hati Kak abib

Kak abib melintas di hadapan ku. Aku kecewa sama Kak abib. Ucapku

Klakson Mobil membuyarkan lamunan ku.

Tiiinnnn...... Tiiinnnnn..... Tiiinnnn....

"Non, ayo pulang". Sahut pak supir

"Iya pak."

"Non, Maaf lama. Tadi macet bener." Ucap pak supir.

Aku hanya menjawab dengan anggukan kepala.

Setelah sampai dirumah, Aku langsung membersihkan diri Dan menuju ruang makan.

Lalu Aku makan, Setelah itu Aku masuk Ke dalam Lamar untuk beristirahat karna memang tubuh ku agak hangat, mungkin efek terkena Hujan tadi.

Saat di pagi hari bibi Ana membangunkan ku, seketika itu tubuhku menggigil Dan suhu tubuhku sangat tinggi.
Aku demam tinggi, Dan orang tuaku memutuskan untuk membiarkan ku tidak masuk sekolah Dan telah meminta izin pada pihak sekolah.

Aku hanya diam di dalam kamar Dan beristirahat total.

--------------------------

At Sekolah

Bel istirahat bunyi. Tiara Yang mengetahui Aku tidak masuk Sekolah, memutuskan untuk pergi ke kantin sendirian. Dan tiara pun telah mengetahui karna apa Aku sakit. Aku juga telah menceritakan semuanya Pada tiara.

Rasa Cinta Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang