part 6

162 6 0
                                    

Setelah seharian tersebut Aku merasa lelah karna merasa telah di terkecewakan karna Kak tama. Aku memilih untuk tidur.

Aku terbangun dari tidur Dan Aku melihat jam tengah menunjukkan pukul 06.00 wib. Aku bergegas bersiap untuk berangkat ke sekolah Setelah semuanya siap,aku berpamitan pada bibi Ana lalu Aku pergi kesekolah dengan diantarkan pak supir.

Karna jalanan pada Saat itu tidak terlalu macet jadi tak butuh waktu lama untuk menuju kesekolah. Kendaraan Yang aku tumpangi telah terparkir tepat di depan pintu gerbang sekolah, kemudian Aku berpamitan pada pak supir Dan lalu bergegas untuk turun.

Aku memasuki halaman sekolah dengan wajah riang Dan gembira apalagi Aku telah bertemu dengan sobatku yaitu tiara sontak membuat Aku bertambah bahagia meskipun terlintas pikiran mengenai Kak tama Dan sarah.

Saat Aku melewati koridor sekolah, Aku Yang tengah asikk bercanda dengan tiara tiba-Tiba mendengar suara riuh-riuhan para siswa satu sekolah tersebut, sontak Aku Dan tiara membalikkan tubuh kami Dan menghentikan kaki untuk menuju ke ruang kelas.

Saat kami membalikkan tubuh, mata kami pun tertuju pada sosok laki-laki Dan perempuan Yang sedang Ada di parkiran Dan laki-laki itu memeluk sang perempuan.  Sekejap Aku mengucek mata untuk memastikan siapa orang itu.

Karna Aku orang nya penasaran maka dari itu Aku mendekati sepasang orang tersebut Saat tinggal 5 langkah menuju ke mereka. Tiba-Tiba jantung ku berdetak hebat Dan hati ku sakit bukan main. Buliran bening itu tidak tertahan Lagi  rasanya sakit banget. Dia adalah kekasih ku yaitu Kak tama Dan dia bermesraan di parkiran bersama Kak Sarah.

Aku menatap ke arah Kak tama Dan mata kami pun bertemu Aku memandang Kak tama dengan tatapan kecewa Dan hatiku rasanya sesak Ini Sudah Yang ke 3 kalinya kak tama membuat hatiku sakit.

Cepat-cepat aku berlari menuju ke koridor sekolah untuk menemui tiara. Dan aku akan meluapkan semua rasa sesak di hatiku padanya.

" Cel, tunggu." Teriak kak tama

Aku tidak memperdulikannya. Sampai akhirnya kak sarah pun membuka suara

" sudah lah tam, biarkan saja anak ingusan itu." Jawabnya sinis

Sambil menangis aku berlari sekuat tenaga menuju ke koridor sekolah. Lagi-lagi aku menabrak seseorang.

Brrruuuukkkkk..

" Maaf... Maaff." Ucapku sambil menyengka air mata

" iya nggak apa-apa." Jawabnya

Kak abib. Gumamku dalam hati

" maaf kak, cela buru-buru." Ucapku dan berlalu meninggalkan kak abib dengan suara serak dan mata memerah aku mempercepat langkahku.

Aku melihat tiara dia menunggu ku. Aku memeluknya dan menumpahkan semuanya pada tiara. Tangisan ku pecah seketika itu.

Hiikksss... Hiikkksss....Hiiikkssss

Dengan suara serak dan seakan aku lemah begitu saja. Aku mencoba membuka suara.

" ra, kak tama." Ucapku dan berhamburan ke pelukkan tiara

"Iya, gue tau kok. Yang sabar ya." Jawabnya dan mencoba menenangkan diriku.

Aku menjawabi nya dengan anggukan kepala.

Dari jam pelajaran 1 sampai pulang aku hanya melamun dan tidak bersemangat untuk makan pergi ke kantin aku tidak sanggup.
Jam pelajaran pun selesai aku berjalan dengan langkah gontai menuju gerbang sekolah. Cibiran-cibiran dari mulut para siswa terdengar di telingaku. Mereka sedang memperbincangkan kak tama dan kak Sarah.

Rasa Cinta Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang