Part 9

92 4 0
                                    

Semua terlihat gelap. Aku tak sadar Kan diri.

"Ceellllaaa." Teriak Kak abib.

Dan dia langsung membawaku Ke rumah sakit.

"Non, Cela. Kenapa?" Tanya bibi ana

"Ya udah bi. Aku bawa kerumah sakit." Jawab Kak abib panik

"Iya, den."

Kak abib membawa ku menuju kerumah sakit dengan bantuan pak supir. Di perjalanan Kak abib menciumi punggung tanganku Dan sesekali air mata menetes membasahi pipi nya.

"Cel, maafin kakak. Belum bisa jujur, kakak janji. Kakak bakalan jujur kalau kamu sadar Nanti. " ucapnya

Setelah Sampai dirumah sakit Kak abib membaringkan ku di bangsal rumah sakit Dan dokter segera menangani ku. Aku pun telah dipindahkan diruangan rawat inap.

Kak abib masih menunggu disampingku.
Seketika Aku tersadar Dan aku melihat wajahnya Yang begitu Polos.

Aku ingin memegang wajahnya namun sayang tangan ku begitu sakit until di gerakkan. Sampai Akhirnya Aku tak sengaja menjatuhakan gelas Yang Ada di atas nakas.

Prang......

"Astagfirullahalaziimmm." Ucap Kak abib kaget

Aku hanya diam melihatnya terbangun karena ulahku.

"Cel, kamu udah sadar." Ucapnya lagi sambil memeluk diriku. Aku merasakan kehangatan Dan kenyamanan

Lagi-lagi Aku hanya diam karna Aku masih sangat-sangat kecewa karna Kak abib

Aku melepaskan pelukannya. Aku pun memalingkan wajahku menghadap Ke arah lain.

"Cel..??" Ucap Kak abib

Aku hanya diam

"Cel, jangan diamin kakak. Kakak tau kakak salah, kakak minta maaf." Ucapnya

aku hanya terdiam lagi.

Sampai akhirnya aku tertidur hingga pagi hari. Dan aku terbangun saat ada suara keributan.

" kamu nggak sekolah bib??" Tanya papa

"Sekolah Om, tapi hari ini sengaja izin." Jawabnya

"Yaudah pa, kan cela ada yang jaga. Kita titip aja sama abib lagian kita juga tau orang tuanya kan. Boleh kan bib??" Ucap mama

"Iya, tan." Jawabnya.

"ya udah om, sama tante titip cela ya. Mungkin agak lama bib, karna ini tugas nya diluar negeri " Ucap papa.

"iya,Om. Nggak apa-apa kok."

Setelah orang tua ku pergi. Aku mengerjap kan mata. kak abib menghampiriku.

" heii, Doraemon ku." Ucap nyo

Kok dia tau ya, boneka kesukaan aku. Gumam ku

Aku masih memalingkan wajahku

"Nih, kakak kasih boneka doraemon." Ucap nya lagi

Aku menoleh Ke arahnya Dan mengambil boneka itu lalu Aku memalingkan wajahku kembali.

"Cel, kamu marah bener sama kakak??" Tanya nya

Aku masih diam seribu bahasa.

Kak abib menarik tangan ku.
Dia menggenggamtanganku.

"Maafin kakak, kakak  belum bisa jujur sekarang."

"Kenapa??" Tanyaku

" Maaf." Ucapnya lirih

Rasa Cinta Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang