+++
calum's pov
"ini bukan punya saya dua-duanya." kata verin setelah kita berdua keluar dari antrian itu. sambil membawa nampan berisi pesanan, sementara gue membawa plastik pesenan pelanggan go-food, kita berdua berjalan beriringan.
"kamu kesini ga sendiri, ya?" tanya gue.
"ada temen saya tapi gatau deh dia dimana," bales dia. "yang kemaren ketemu kamu ditukang sate padang itu, loh."
oh, bocah tengil yang gayanya kayak model kekurangan dana itu? cih, masi napas aja si tu orang.
"ohh, dia." jawab gue. "pacar kamu, ya?"
"bukaaann!!" verin langsung menepis jauh jauh pertanyaan gue.
"bukan pacar kok makan berdua."
"kemaren saya juga makan berdua sama kamu. berarti kita pacaran dong?" tanya verin sambil terkekeh.
"kalo kita kan emang pacaran. gimana sih kamu, sayang." jawab gue, dan verin langsung menatap mata gue sambil ketawa.
gue bisa liat pipi dia yang memerah. pasti pipi gue juga gitu.
melihat suasana KFC lantai bawah yang ramai itu, gue tau kalo temennya verin yang kemaren itu pasti duduknya di lantai atas. bagus dah jadi gue ga perlu liat mukanya.
kalo perlu, terjun aja dia dari lantai atas sekalian.
"temen saya kayaknya diatas deh. saya harus keatas." kata verin.
"oke deh, saya juga harus cepet-cepet nganter pesenan." jawab gue.
"bye, cal."
gue tersenyum sambil melambaikan tangan gue kearah verin yang sekarang sudah menaiki tangga.
+++
"lo utang penjelasan sama gua." kata michael.
sekarang dia lagi ada di kos-an gue. dia emang suka gitu, dateng kesini cuna buat sekedar main play station bareng gue.
"penjelasan apa?" tanya gue, sambil tetap fokus kearah tv.
"cewek yang pake seragam sma kemaren itu siapa?" michael nanya balik. kita sama-sama fokus kearah tv.
"pelanggan go-jek gue."
michael langsung menjatuhkan stick-nya dan tulisan di layar tv itu bertuliskan "you lose" di bagian michael.
"ha? apa? gua ga salah denger?"
"dia sekolahnya di belakang kampus kita. makanya kemaren gue ga sengaja nge-bid dia dua kali. jadinya ya kita deket sekarang." jawab gue.
"anjrit, kalo gitu besok gua ngelamar jadi go-jek aja dah."
"jangan, lo mah ngelamar jadi pendamping hidup gua aja, mike."
"ah sa ae kerak tompel."
gue sama michael lanjut main lagi, tapi tetep sambil ngobrol.
"kakak lo ga pernah kesini lagi?" tanya michael.
"seminggu yang lalu dia kesini."
"terus gimana?"
"ya kayak biasa, dia bilang si itu minta gue angkat telponnya. tapi males amat lah gue, kalo dia emang niat ketemu sama gue, samperin lah. ogah amat gue nyari dia." jawab gue, malas.
michael bergumam sebentar, "damai aja si lo berdua. lo nya juga pake acara ngambek-ngambek sih, cal."
"nggak, mike. gue ga mau ketemu dia bukan karena gue benci atau apa, gue udah maafin dia, kok." balas gue. "tapi gue pengen dia buktiin aja kalo dia emang peduli."
KAMU SEDANG MEMBACA
GO-LUM
FanfictionWhen he bid her twice, he knows he will bid her forever. Copyright ©2016 by Angela Dhyta, All Rights Reserved. WARNING: lower case intended, this story contains harsh words and scenes that may not suitable for all readers. reader discretion is advis...