+++
"yaudah, jadi gue kesini." kata gue sambil nyuapin calum bubur.
"makasih, ya, ver.." calum menjawab, lalu tangannya narik selimut sampai ke dada-nya. buburnya udah habis, katanya sekarang calum mau tidur lagi.
entah apa yang ada di pikiran gue, spontan, gue langsung meletakkan mangkok bubur tadi di lantai, terus memegang pundak calum.
"cal, tunggu," tahan gue sebelum dia memejamkan matanya.
calum keliatan bingung, "kenapa, ver?"
cal, sebenernya hubungan kita ini apa? kita itu kayak gimana?
"ngga papa, tidur nyenyak ya." malah itu yang keluar dari mulut gue, dan calum hanya membalas dengan senyumannya.
+++
"ver, ngelamun mulu. mikirin jemuran belom diangkat ya?" dira menyenggol lengan gue, lalu duduk di sebelah gue.
udah dua hari semenjak gue jenguk calum di kos-kosannya, dan sekarang semuanya kembali seperti semula lagi.
lo pernah ga sih ngerasa bingung mau melangkah kemana? itu yang gue rasain sekarang.
gue sama sekali engga mau hubungan gue sama calum itu cuma sebatas temen, or even worse kakak-adekan. what the fuck is kakak-adekan, woy. clichè banget, entar juga akhirnya adeknya yang makan hati.
adalah mitos kalo gue bilang gue nggak baper sama calum. gak mungkin. lo bacanya aja baper kan, huehuheu. #VerinMenyapaPembaca
jadi, lo ga bisa bilang, "ah, ini mah verinnya aja yang lebay, baper, kegeeran."
semuanya udah sejauh ini, men. ga mungkin kan kalo ada cowok nyium tangan lo di motor, nyium jidat lo, rela gendong lo pas banjir pake bilang sayang, cemburu pas lo deket sama orang, dan lo ga baper?
plis, deh, calum. ini siang-siang, panas, dan otak sama hati gue berantem gara-gara lo.
"pasti calum." tebak dira. ah, dia mah apasih yang nggak tau.
"ah, anjir lah, dir!" gue frustasi sendiri, lalu memutuskan untuk menyenderkan jidat gue di atas meja.
nggak lama, gue merasakan tangan dira merangkul badan gue. "lo punya hak buat nyerah kapan aja kok, ver. itu keputusan lo mau tetep ngejalanin kayak gini, atau mau yang pasti-pasti aja."
iya, gue mau nyerah. kenapa?
1. calum siapa anjir
2. maksud gue, dia kan abang go-jek yang baru gue kenal beberapa bulan lalu. kayaknya apa banget ga sih? aduh, apaansih.
3. gue takut kisah cinta gue didenger orang, terus diangkat jadi FTV. judulnya, 'cintaku bersemi di atas jok motor'. jelek banget.
4. kalo gue pacaran sama dia, terus gue putus nih, ebuset gue gabakal bisa move on seumur idup. gimana anjir?
gue mikir apaansih.
"tapi lo lemah banget sih, ver, kalo baru gini aja udah pusing. parahan mana sih dibanding gue sama luke. dari jaman smp, sampe ayam pipis juga kayaknya gue ga bakal pernah jadian," dira akhirnya curhat. "untung gue selalu inget kata mantan presiden indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono."
"emangnya SBY bilang apa?" tanya gue.
"lanjutkan." jawab dira.
gue mengernyitkan dahi, "apa?"
"apantat."
"serius, woi!"
"ya serius gue, SBY bilang, 'lanjutkan!' gitu." kata dira. "jadi gue mencoba bersyukur sama apa yang gue punya sekarang. gue lanjutin aja skenario yang udah Tuhan kasih. anjaaaayyy.." terus dia nge-dab. orang gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
GO-LUM
FanfictionWhen he bid her twice, he knows he will bid her forever. Copyright ©2016 by Angela Dhyta, All Rights Reserved. WARNING: lower case intended, this story contains harsh words and scenes that may not suitable for all readers. reader discretion is advis...