+++
verin's pov
pulang sekolah emang selalu jadi momen yang paling ditunggu oleh siswa.
termasuk gue, yang berusaha melangkahkan kaki secepat mungkin untuk keluar dari tempat penyiksaan ini.
selain materi kelas sebelas yang bikin tambah pusing, pikiran gue tentang calum juga semakin menjadi-jadi di otak gue. gue bingung banget harus gimana. by the way, udah 3 hari gue nggak contact-an maupun ketemu sama calum.
miris, ya?
"ver! ver!" gue menoleh kebelakang, ke si sumber suara.
ashton terengah-engah, "kok mau pulang ga bilang-bilang? ayo bareng gue,"
"gue udah pesen grab. lo duluan aj--"
belum sempat menjawab, ashton lalu meraih handphone yang sedari tadi gue pegang di tangan kanan gue, "udah gue cancel. orang ada gue, ngapain pesen grab? buang-buang duit."
pasrah, gue akhirnya jalan ke parkiran bareng ashton. sambil membawa ranselnya di bahu kanannya, ashton sesekali menyapa orang-orang yang lewat.
setelah sampai di depan mobil ashton, dia langsung buru-buru ngebukain pintu buat gue. gue masuk, dia nyuruh gue pake seat belt, terus dia menutup pintu mobilnya.
pas gue nunggu ashton masuk, tiba-tiba gue denger suara hantaman keras dan suara ashton mengaduh.
"LO TAU KAN DIA PACAR GUE?! GAUSAH CAPER, ANJING!!"
begitu denger suara yang sangat familiar di telinga gue itu, gue langsung keluar dan ngeliat ashton yang udah tergeletak di tanah sambil memegangi pipinya.
"CALUM, WHAT THE FUCK IS WRONG WITH YOU??!!" spontan, gue langsung mendorong tubuh calum menjauhi ashton.
lalu, gue ngebantuin ashton berdiri, "lo gapapa?"
ashton menggeleng, "selesain, ver." bisiknya, lemah.
setelah ashton berdiri dan dia milih untuk langsung masuk ke dalem mobilnya, gue ngeliat calum yang masih berdiri terengah-engah, dan semua yang ada di parkiran sekarang ngeliatin gue sama dia.
"bikin malu lo." gue menabrak bahunya keras-keras sambil jalan buat ninggalin dia. tapi ternyata, bukannya tetep diem, dia malah megang tangan gue.
"we need to talk." katanya, sambil megang pergelangan tangan gue.
"lepas." gue menatap matanya dengan tajam, dan dia malah megang tangan gue lebih keras.
"ikut gue." tanpa persetujuan, dia langsung narik tangan gue untuk segera menjauhi area parkiran itu.
calum narik tangan gue sampe ke sisi belakang halaman sekolah, yang selalu sepi dan jarang ada yang lewat juga. setelah kita berdua sama-sama udah di tempat, gue langsung mengibaskan tangan gue sampe akhirnya calum ngelepas cengkraman tangannya.
"maksud lo apaan, sih? hah?" tanya gue, udah berkobar-kobar. "mau lo apaan sih, anjing?"
saking panasnya, mulut gue udah ga bisa dikontrol.
"gue gasuka lo dideketin ashton." calum menatap mata gue.
"lah, lo sinting? waktu itu lo sendiri yang entah mau ngurusin apaan, terus nyuruh gue pulang sama ashton, kan? lo lupa?"
"jadi, lo beneran pulang sama dia?!" mata calum membelalak.
"YA MENURUT LO?!"
"lo kan tau gue gasuka sama dia!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GO-LUM
FanfictionWhen he bid her twice, he knows he will bid her forever. Copyright ©2016 by Angela Dhyta, All Rights Reserved. WARNING: lower case intended, this story contains harsh words and scenes that may not suitable for all readers. reader discretion is advis...