HARI KEDUA

1.6K 154 10
                                    

Krystal turun dari lantai dua saat waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi. Hari ini hari weekend jadi bebas – bebas saja ia mau bangun tidur jam berapa. Walaupun sebenarnya masih teringat sesuatu didalam benak Krystal.

Ia mendudukan tubuhnya disofa, menyambar remote TV lalu mulai mencari channel yang baginya menarik diweekend pagi ini. Terdengar langkah kaki, ia menoleh dan matanya membulat saat melihat pamannya berjalan kearahnya. Napasnya tercekat, Krystal hanya bisa diam dan berdoa agar pamannya itu tidak terbicara dengannya.

"Nih iris bawah sama cabainya, paman udah engga kuat lagi" pamannya menyodorkan beberapa suing bawah merah dan cabai lengkap dengan pisaunya.

Krystal diam sejenak, dirinya takut jika pamannya kerasukan jin atau setan yang membuatnya berubah seperti ini. Krystal menatap bingung paman depannya dengan kening yang berkerut.

"Ahh, iya paman"

Krystal mulai mengiris bawah merah. Kalau untuk hanya sekedar ini ia masih bisa melakukannya. Tetapi jika sudah menyangkut menggoreng-goreng. Ia sudah menyerah. Karena ia pernah terkena percikan minyak panas saat menggoreng ayam dulu.

"Heh, kenapa menangis? Apa yang membuatmu sedih hah?"ucap paman yang melihat wajah krystal memerah. Air mata mengalir di pipinya.

"Ya! Paman, ini itu gara-gara bawah merah sialan ini. Pantas saja paman menyerah, jika memang seperti ini aku juga menyerah"cerocos Krystal sambil mengiris bawah merah.

Paman tertawa lalu mengelus puncak kepala krystal,"paman kira kamu lebih kuat dari paman" ucapnya."Yasudah mungkin segini cukup, kamu bisa kembali menonton" ucap paman mengira-ngira bawang merah yang dipotong krystal tadi.

Setelah kepergian paman ke dapur, Ia langsung menyambar tissue dimeja dan menghapus air matanya. Kemudian duduk ditepi ranjang, mengecek ponselnya yang ternyata terdapat satu pesan masuk disalah satu media sosialnya. Ia mengernyitkan dahi saat melihat notifikasi dengan ama "Taemin" disana.

From : Taemin

Lagi apa ?

Pesan yang dikirim Taemin dan hanya dilihat Krystal melalui notifikasinya tanpa membukanya. Karena ia sendiri malas untuk membalasnya. Seketika ia teringat penawaran yang diberikan oleh lelaki kemarin lusa, ini hari terakhir sehingga krystal harus memberikan jawaban. Krystal langsung menyambar tas yang ada disampingnya lalu pergi meninggalkan rumah.

***

Krystal berdiri ditepi jalan raya berusaha memberhentikan taksi yang lewat tetapi sejak tadi semua taksi yang lewat pasti ada penumpangnya. Ia melirik jam tangannya, sudah pukul sepuluh malam. Ia harus cepat-cepat sampai rumah. Dan sialnya Ia tidak menemukan keberadaan lelaki itu siapa lagi jika bukan Kim Jongin, sudah beberapa kali Krystal menghubunginya tetapi nihil sepertinya lelaki itu sedang sibuk.

Sebenarnya tadi pagi krystal tidak langsung menemui lelaki itu ia lebih memilih berdiam disebuah café yang berada ditengah-tengah kota seoul. Ia berfikir agar bisa memberikan jawaban yang terbaik padanya sehingga suatu saat nanti krystal tidak menyesal dengan keputusannya.

Suara gemuruh sedah terdengar sejak tadi, Krysal semakin risau karena taksi yang tak kunjung didapatkannya juga. Beberapa detik berselang sebuah mobil berwarna hitam berhenti dihadapannnya, jendela mobilnya terbuka menunjukan pria yang duduk dibalik mobil kemudi menoleh ke arahnya. Wajah pria itu, itu wajah yang tidak asing baginya. Ya! Itu pria yang dicari-cari krystal saat ini.

"Taksi jarang yang lewat kalo udah malem gini. Butuh tumpangan?"pria itu menawarkan

Krystal terdiam sejenak memikirkan tawaran pria itu, apa salahnya sambil memberikan jawaban penawarannya untuk kemarin lusa.

UNEXPECTED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang