HARI KEDUA

496 44 0
                                    


Malam harinya Kai dan Krystal tengah asik makan disebuah restoran. Meja makannya sudah dipenuhi dengan makanan pesanan mereka bahkan ditemani secangkir kopi. Sudah beberapa menit keheningan melanda mereka karena sibuk dengan makan masing-masing.

"Aku tau hari ulang tahunmu" ucap Kai sambil memakan potongan kentang kemudian menatap Krystal.

"Tanggal berapa?"

"9 Oktober?"

"Ya! Apakah itu mantanmu? Apa itu selingkuhanmu?" Krystal mengeluarkan beberapa macam pertanyaan sambil memotong daging dengan pisau.

"Hey,apa kau juga tau ulang tahun ku?"

"Tentu saja tidak, dan itu sangat tidak-tidak penting." Krystal menancapkan garpu ke daging lalu memakannya.

"Istri durhaka."

"Suami gatau diri."

Kai hanya bisa mendesah pelan, jika mereka beradu mulut Krystal yang akan menang. Namun jika Kai menggodanya makan Krystal akan kalah.

"Kapan kau memulai shooting?"

Kai terdiam sejenak, tampak berpikir."Mungkin sesudah bulan madu kita."

"Ah.."

"Apa kau tertarik menjadi seorang artis?"

"Tidak sama sekali, aku ingin menjalankan hidupku sebagai orang normal. Aku akan menjadi seorang ibu nantinya dan aku tidak ingin meninggalkan keluarga demi pekerjaan apalagi meninggalkan anak." Jelas Krystal

Kai tampak berfikir ada benernya juga apa yang dikatakan Krystal. Lagian Krystal nanti akan jadi seorang ibu dan tidak mungkin meninggalkan anak-anak mereka.

"hey kenapa berfikir terlalu jauh"batin Kai.

"Apa kau berharap mempunyai anak dariku?"

"Ya! Tentu saja tidak"

"Lalu kau akan mendapatkan anak dari siapa?!"

"Dari hm..." Krystal tampak berfikir matanya seperti menerawang sesuatu.

"Tentu saja dariku, kau hanya akan menikah sekali dan itu hanya denganku." Kai tersenyum manis,"Jadi aku tau maksudmu, kau ingin mempunyai anak dariku kan? Aku yakin tidak akan gagal produksi karena yah.. kau tau jika aku tampan."

Krystal memutar bola matanya, lihatlah aktor tampan eh ralat tidak dia sangat percaya diri sekali. Ingin sekali rasanya Krystal menyumpal mulutnya dengan sampah.

"Terlalu percaya diri."

"Dan kau terlihat malu-malu."

"Minumlah kopi agar kita bisa melihat ramalan nantinya."

Kai mengangguk, lalu ia meminum kopi yang berada didalam cangkir kecil.

Percaya atau tidak seorang pelayan datang memberikan kopi kepada keduanya. Pelayan itu bilang ia akan memberitahu seperti sebuah ramalan tetapi yang lebih cenderung ke apa yang diingin seseorang bahkan perasaannya.

"Hi"

Tiba-tiba pelayan itu datang dari arah Kai, berjalan menghampiri keduanya. Dan duduk dikursi depan mereka. Lalu menatap keduanya seperti mengatakan siapa yang duluan?.

"Ladies First"

"Okay"

Pelayan itu membawa cangkir kopi milik Krystal dan membalikan cangkir tersebut kedalam sebuah piring kecil lalu mendiamkan selama beberapa menit. Lalu kembali pada cangkir kopi milik Kai dan membalikan seperti apa yang dilakukan pada cangkir pertama.

UNEXPECTED MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang