Xtra Chapt - Paremoon

17.7K 721 38
                                    

"Hun, besok lusa kita akan pergi ke Bali tolong siapkan semuanya." kata Dimas sambil menikmati makan malamnya.

Sekarang mereka semua sedang menikmati makan malam seperti hari sebelumnya. Tanpa kehadiran mama dan papa tentunya, karna mama dan papa tetap tinggal di villa keluarga.

"Aku ikuuut!" seru Rio bersemangat.

"Tidak, sebaiknya kau selesaikan mengurus visa dan segera pergi dari sini!" perintah Dimas dingin.

Kif menatap iba pada Rio, Dimas tetap melarang Rio bermanja dengannya sekalipun Dimas sudah mendengar pernyataan cinta darinya. Sedikit memalukan jika diingat apalagi mereka berciuman dengan panas. Kenapa jadi bahas masalah ciuman.

"Berhentilah bersikap kasar padanya, dia sebentar lagi akan pindah." ucap Kif menengahi.

"Apa ada urusan bisnis lagi?" giliran Deni yg buka suara.

"Yaaah... begitulah." kata Dimas menggantung.

"Kalau begitu sekalian liburan bagaimana?" usul Deni mendapat tatapan tajam dari Dimas.

"Setujuuu!" sambut Rio tanpa perduli Dimas yg sudah kesal.

"Kali ini tidak, sebaiknya kalian berdua pergi berlibur sendiri saja!" putus Dimas.

Deni dan Rio serempak menatap Kif memberi kode untuk membujuk Dimas. Dengan pasrah akhirnya Kif meletakkan sendoknya dan beralih menatap Dimas. Deni dan Rio tahu kelemahan Dimas hanya pada Kif dan jika Kif sudah membujuk pasti ijin dengan mudah didapat.

Kif menarik nafas sebelum memulai aksi merayunya. Sedikit khawatir walau sebelumnya ia tak pernah gagal untuk membujuk suami keras kepalanya ini.

"Sayang," kata Kif mengusap tangan Dimas lembut, panggilan yg digunakan juga dirubah untuk mempermulus usaha merayunya. "Apa kita tidak bisa liburan bersama?" tanya Kif menatap dalam pada mata Dimas.

"Berhenti melakukan itu Hunny. Aku tak bisa dibujuk sekarang!" kata dimas tegas dan segera beranjak dari meja makan.

Kif menatap Deni dan Rio dengan tatapan maaf. Sementara keduanya terlihat sedih karna Kif gagal, atau Dimas sudah tak mencintai kif lagi?

"Apa yg terjadi, bagaimana bisa mas Dimas tidak luluh?" tanya Deni tak mengerti dengan situasi ini.

"Jangan-jangan ada perempuan lain?!" celetuk Rio mendapat tatapan tajam dari Kif. "Sebaiknya kak cant--" belum sempat Rio menyelesaikan ucapannya Kif sudah pergi mengikuti Dimas.

Tidak bisa, Kif tak akan membiarkan wanita manapun menggantikannya. Dimas miliknya, hanya miliknya. Kif menatap Dimas yg duduk bersandar dikepala ranjang sambil membaca buku bisnis yg baru dibelinya. Kif duduk mendekat mencoba menarik perhatian Dimas.

"Hentikan Hunny, aku mencintaimu jadi kali ini kita pergi berdua. Oke?" kata Dimas bahkan sebelum Kif memulai aksinya.

Akhirnya Kif pasrah dan hanya bisa menuruti kemauan Dimas. Walau sebenarnya hatinya penasaran tentang wanita lain yg mungkin saja muncul dihubungan mereka.

* * *

Sore hari Kif dan Dimas sampai di resort milik Dimas. Setelah mendapat sambutan dan welcome drink dari kepala manager mereka segera diantar kekamar yg sudah disiapkan dengan khusus.

agreement (agree to disagree)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang