Perjuangan Prilly

15.9K 1K 8
                                    

"Pak , bapak mau makan apa ? Minum apa ? Biar saya yang pesenin-----atau bapak mau kekantin . Yaudah bareng aja iya"Sedari tadi Prilly terus saja mengoceh didepan Ali tapi tidak ditanggapi sama sekali . Beberapa guru yang terdapat diruangan itu tidak membuat Prilly berhenti mengecohi si guru tampan itu .

"Atau bapak mau pulang?"Tanya Prilly lagi .

Ali menghela nafas kasar , melirik guru-guru disekitarnya sebentar , kemudian menatap Prilly

"Sekarang kamu keluar"Usir Ali dengan Pelan .

Prilly menggeleng dengan senyumannya"Gak"Balas Prilly

"Prilly . Keluar"Usir Ali kejam

"Saya gak akan keluar"Ucap Prilly keras kepala .

"Baiklah"Ucap Ali pasrah . Menarik tangan Prilly keluar ruang guru dengan tatapan guru2 lain yang tidak pernah lepas menatap mereka berdua .

"Apa yang kamu inginkan?"Tanya Ali saat ia sudah membawa Prilly ketaman belakang sekolah yang sangat jarang di datangi siswa2 atau pun guru-guru .

"Bapak"Jawab Prilly mantap

"Apa?"

"Saya mau bapak"Jawab Prilly menatap Ali berani .

"Kenapa?"Tanya Ali akhirnya setelah menatap Prilly lama

"Saya gak punya alasan"

"Mulai sekarang , berhenti menganggu saya"Ucap Ali menatap Prilly tajam

"Kalau saya tidak mau?"Tantang Prilly

"Kamu akan menyesal , Prilly"Ucap Ali Lebih tajam

"Maka buat saya menyesal terlebih dahulu Meosjin"Balas Prilly tersenyum Licik , berlalu meninggalkan Ali yang masih menatap nya tajam .

"Gadis itu"Geram Ali menghembuskan nafas kasar .

●●●●

Prilly melangkah menuju kelasnya dengan senyuman yang tidak pernah lepas dari bibirnya . Beberapa siswa siswi yang berpapasan dengan nya menyerngit heran menatap nya .

"Kenapa lo senyum-senyum gitu?"Prilly mendelik kessal menatap Andre yang tiba-tiba berada di depan nya

"Andre lo apaan sih sana ih"Teriak Prilly mendorong bahu Andre namun tenaga Andre yang lebih darinya membuat tubuh Andre tidak bergeser sama sekali

"Kenapa lo?"Tanya Andre menatap Prilly tajam

"Kenapa apanya?"

"Jelasin sama gue Prilly , atau gue bakal cari tau sendiri"Prilly menatap Andre takut . Hanya dua Pria yang ditakuti Prilly salah satunya adalah Andre yang mampu berbuat apa saja .

"Gu---Gue gak papa . Tadi gue dapet transferan uang . Jadi gue bisa puas shoping"Jawab Prilly berbohong dengan senyuman manisnya

"Oke sekarang lo masuk kelas . Gue mau kekantin bentar"Ucap Andre meskipun tidak percaya sepenuhnya dengan ucapan Prilly .

"Kenapa lo?"Tanya Valen saat Prilly duduk disamping nya . Prilly menoleh menatap Valen dengan senyum nya

"Aaaaaaaah gila Len gila"Teriak Prilly tiba-tiba membuat Valen reflek menghempaskan ponsel yang berada ditangan nya sejak tadi

"Prilly handpone gue"Kessal Valen menatap Prilly geram

"Hehehe ya bukan salah gue keles"Ringis Prilly

"Gue seneng banget sumpah"Lanjut nya

"Seneng kenapa coba? Lo dapet uang jajan tambahan?"Tanya Valen

"Yeee lo mah . Beda coy ini lebih membuat gue bahagia"Ucap Prilly merentangkan tangan nya berlebihan

"Cih bahasa lo , membuat"Cibir Valen setelah memukul lengan Prilly yang mengenai kepalanya

"Gue tadi sama Pak Meosjin ke taman belakang sekolah"Bisik Prilly

"Serius lo ? Ngapain?"Tanya Valen tidak percaya

"Lo-gak berbuat yang macem-macem kan Prill?"Lanjut Valen

"Yeee enak aja lo"Balas Prilly memukul kepala Valen

"Ya siapa tau kan"

"Gue gak mungkin nyia-nyiain kesempatan kan Len"Ucap Prilly kembali berbisik dengan senyum misterius nya . Spontan Valen menatap nya horor dengan mulut menganga .

"Pri-Prill lo-lo?"Terlalu kaget Valen tidak bisa meneruskan ucapan nya . Sementara Prilly hanya tersenyum mengalihkan pandangan nya kedepan . Valen masih menatap Prilly dengan pandangan tidak percaya kemudian menggelengkan kepalanya dramastis .

●●●●

"Bengong aja lo"

"Ngapain sih kesini?"Tanya Andre malas ke Valen yang baru saja duduk disampingnya .

"Eh terserah gue dong . Emang nih tempat punya nenek moyang lo"Balas Valen kessal . Kemudian menatap Andre dengan alis tertaut .

"Lo kenapa?"

"Gue gak papa"

"Bohong"

"Bilang sama gue lo kenapa?"

"Gue gak kenapa-kenapa Valen"

"Lo punya masalah"

"Gue gak punya masalah"Balas Andre jengah dan bangkit dari duduk nya .

"Tolong jangan kekang Prilly lagi Ndre"Ucap Valen membuat Andre menghentikan langkah nya .

"Karna gue tau lo bakalan nyakitin Prilly"Teriak Valen Saat Andre tidak memperdulikan ucapan nya .

●●●

"Jangan menatap saya seperti itu Prilly"Tegur Ali

"Bapak ganteng"Ucap Prilly dengan senyuman nya dan tatapan tidak pernah lepas dari sang guru pujaan .

Ali menghela nafas kasar mendengar jawaban Prilly dan tetap fokus menatap jalanan didepan nya .

"Rumah kamu dimana?"Tanya Ali akhir nya

"Hati Bapak"Jawab Prilly cepat reflek membuat Ali menoleh sekilas karna kaget .

"Saya serius"Ucap Ali datar

"Saya juga serius Pak"

"Prilly"Panggil Ali dingin . Dengan kessal Prilly memberitahu alamat rumah nya . Prilly tau jika Ali sudah memanggil namanya Maka bisa dipastikan Prilly akan diturunkan ditengah jalan . Dengan itu Prilly lebih baik memberikan alamat rumah nya .

"Turun"

"Prilly turun"

"Gak"

"Turun"

"Gak mau"

"Saya bilang turun"

"Bapak kenapa sih maksa saya terus?"Tanya Prill kessal membuat Ali menatap nya tidak percaya .

"Ck! Ini udah sampai dirumah kamu . Dan tolong pertanyaan kamu , kamu tanyakan kepada diri kamu sendiri"Ucap Ali dingin

"Bapak maksa saya terus buat ngeliat muka bapak"Ucap Prilly meringis dan secepat kilat keluar dari mobil Ali sebelum membuat sang empu-nya meneriaki nya .

Ali menatap kessal Ke Prilly yang berlari kecil setelah pagar rumah nya terbuka . Ali menghembuskan nafas nya kasar dan menatap Rumah didepan nya yang sama mewah nya dengan rumah nya kemudian tersenyum kecil sebelum menjalankan mobilnya meninggalkan komplek rumah gadis yang beberapa hari ini selalu mengganggunya .

###############################

Update disela2 kesibukan yang tidak kunjung berakhir .

Semoga masih ada yang baca ya cerita ini .

My Teacher My Husband (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang