First Meet (Prolog)

164 11 1
                                    

Tap.. tap.. tap. Suara derap kaki tergesa gesa menggema di koridor sekolah."aduh telat gue" desis gadis memakai seragam abu abu sambil melihat jam yang melingkar di tangan kirinya.

Dengan langkah seribu ia berlari menuju kelasnya. "assalam'mualaikum bu" ucap gadis itu seraya mengetuk pintu kelas sambil mengatur napasnya yang belum teratur.

Seketika penghuni kelas mendadak sepi dan terfokus pada gadis yang berdiri di depan pintu.

"ckk rena rena kamu ini kerjaannya telaat mulu" gerutu wanita paruh baya di depan kelas kepada gadis itu.

Gadis yang dipanggil rena itu hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal disusul dengan cengiran khasnya.

"ya sudah, masuk" pasrah guru itu kepada rena.

Mendengar itu rena mengukir senyumannya sambil melenggangkan kakinya masuk ke dalam kelas.

^^^^^
"ngapa lo telat?" ucap nada gadia yang berhadapan dengan rena di bangku kantin sekaligus teman sebangku rena hampir satu tahun ini.

"biasa baca novel baru hehe..." kata tena diakhiri dengan tawa garingnya.

"huuh.. kebiasaan lo ya ren, kalo udah nempel sama yang namanya novel aja lupa waktu lo" dumel nada kepada sahabatnya itu. Rena hanya memberikan cengiran khasnya kepada nada.

Kemudian mereka berdua melanjutkan makanan mereka masing masing dengan keheningan.

"eh eh ren lo mau temenin gua ga nanti pulang sekolah?" tanya nada setengah berbisik kepada rena. Wajar saja nada mengecilkan suaranya karna di ia tak ingin mencari masalah dengan guru yang sedang menerangkan. Guru kimia, Pak Handoko yang sangat disegani satu sekolah.

"kemana?" jawab rena tak kalah pelan.

"gue mau ke mall beli sepatu"

"hmm.. engga deh, gua mau ke perpus pulang sekolah"

Nada yang mendengarkan respon dai rena hanya mengangguk-anggukan kepalanya pasrah dan kembali terfokus pada materi yang diterangkan pak handoko.

***

Sekarang rena tengah memilih buku yang ia cari untuk bahan materi sosiologi. Saat sedang terfokus mencari cari buku di rak pojok perpustakaan tiba tiba ia terpaku dengan pemandangan disudut perpustakaan.

Ya, cowok bersetelan putih abu abu sama sepertinya sedang terduduk dengan mata tertutup dan sepasang earphone bertengger di kedua telinganya.

Tampan. Cukup satu kata yang dapat mendeskripsikan cowok itu. Tanpa sadar rena sekarang berdiri tepat di hadapan cowok itu. Rena seakan terhipnotis dengan ketampanan yang dimiliki cowok yang sedang memejamkan matanya itu, padahal selama ia bersekolah disini ia belum pernah melihatnya, ya memang selama ia bersekolah disini ia hanya mengunjungi kelasnya, perpus dan jarang sekali ke kantin. Wajar sekali ia tak mengenali cowok berwajah dewa yunani itu.

Tiba-tiba cowok itu membuka matanya dan menatap heran gadis didepannya yang sedang melihatnya tanpa berkedip. Tanpa peduli ia berdiri dan berniat ingin pergi dari tempatkan karna ia rasa jam tidurnya disini terganggu dengan kehadiran cewek aneh dihadapannya.

"eh eh tunggu tunggu" cegat rena sambil menarik tangan cowok yang ia belum tahu namanya. Sedangkan yang ditarik menaikan sebelah alisnya dan menatap rena dengan tajam. Tanpa menunggu lama ia menepis tangan cewek aneh didepannya dengan satu hentakan.

"ehh sori" respon rena dengan nada bersalah.

"btw lo anak sekolah sini? kok gue gak pernah liat lo ya" cerocos rena tanla jeda. cowok itu hanya terdiam dan masih memberi tatapan tajam kepada rena.

"kenalin nama gua rena kelas XI IIS 2, Kalo lo?" ucap rena sambil mengulurkan tangannya kepada cowo itu. Merasa tak direspon rena kembali menurunkan tangannya dan masoh menatap cowo didepannya.

Kesunyian tercipta diantara mereka. rena memberikan tatapan bingung kepada cowok tampan itu sedangkan cowo itu memberikan tatapan tidak suka kepada rena.

akhirnya selama keheningan tercipta cowok itu mengeluarkan suaranya. "aneh" cukup satu kata cowok itu berbicara dan langsung pergi meninggalkan rena yang masih terpaku ditempatnya.

Rena hanya bisa menganga lebar saking terkejutnya mendengar cowok itu berbicara. bukan karna ia telah mendengar suaranya atau ia suka dengan suara milik cowok itu, ia terkejut dengan ucapan cowok itu yang mengatainya 'aneh'.Whattt seumur umur ia belum pernah dikatai aneh oleh orang, dan sekarang ia dikatai orang aneh sama orang yang dia anggap aneh. benar benar menyebalkan - dumel rena dalam hati.

Tbc~

Love You RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang