Chapter 1

266 14 3
                                    


Bullet High School

"Haera-yaaaaa!!" gadis dengan rambut sebahu berponi depan memanggil Haera yang masih asik mendengarkan lagu lewat headsetnya mendatangi Haera ke kelas saat jam istirahat.

"Haera-ya!" gadis itu masih diam. Tidak menghiraukan panggilan gadis di sampingnya ini

"yakk Song Haera!"

Haera melepaskan headsetnya dan menatap malas sahabatnya, Minjoo

"apa?"

"yak kau ini. Aku memanggilmu dari tadi"

"ada apa?" sahut Haera malas. Gadis itu berniat memasang headsetnya lagi tapi Minjoo mencegahnya

"ikut aku ke kantin. Mereka sudah menunggu kita"

"kau saja sendiri. Aku tidak minat"

"yak kau selalu saja seperti ini! Apa kau tidak lapar? Ayolah aku yakin mereka sudah menunggu dan perutku ini sudah lapar. Ayolah Haera" rengek Minjoo seperti anak kecil yang minta dibelikan es krim. Haera memutar bola matanya malas dan terpaksa mengiyakan ajakan Minjoo agar gadis ini tidak cerewet

Sepanjang koridor Haera berjalan dengan muka tegak dan wajah datar. Semua murid di Bullet High School mengetahui siapa Haera. Gadis kaya raya yang tidak pernah kekurangan apapun. Putri dari pemilik perusahaan terkemuka di Korea. Selain itu Haera memiliki paras yang cantik, rambut hitam panjang yang lebat, body S line, dan otak cerdas. Ayolah siapa yang tidak cemburu dengan gadis itu? Semua yang Haera miliki bahkan melebihi kata sempurna. Tapi sayang, dibalik kecantikannya Haera sama sekali tidak pernah tersenyum. Gadis bermarga Song itu selalu menampakkan ekspresi datar dan dingin. Ia juga terkesan cuek dengan sekitarnya.

"ohh Haera-ya kau akhirnya datang"

"aku yang memaksanya. Kau harusnya berterimakasih padaku Jeon Jungkook!"

"memang kau siapa sampai aku harus berterimakasih padamu?"

"yakk!"

"sudah diam. Haera-ya kau mau pesan apa?" tanya Hari, sahabatku selain Minjoo

"terserah kau saja" jawabku sekenanya

"Haera-ya! Coba kau tersenyum sedikit saja. Kau pasti terlihat makin cantik" ucap Taehyung. Haera hanya memutar bola matanya malas dan memasang headset ke telinganya. Suara bisik-bisik yang memasuki indera pendengarannya membuatnya semakin malas. Iya siapa lagi kalau bukan murid lain yang juga berada di kantin. Selain kaya, cantik, dan pintar Haera juga memiliki sahabat-sahabat yang super duper keren. Sebut saja mereka bts. Mereka adalah geng yang berisikan cowok-cowok populer di Bullet High School yang terdiri dari Kim Namjoon, Min Yoongi, Kim Seokjin, Jung Hoseok, Kim Taehyung, Park Jimin, dan Jeon Jungkook. Jadi pastinya mereka iri melihat Haera, Minjoo, dan Hari yang bisa dekat-dekat dengan bts. Terutama Haera

kringggg

"sudah bel masuk. Aku mau ke kelas dulu" pamit Haera lalu pergi seorang diri meninggalkan para sahabatnya.

"aku juga ke kelas dulu" pamit Jimin

"bilang saja kau ingin menyusul Haera kan?" ejek Hari. Jimin hanya mengeluarkan smirknya lalu pergi menyusul Haera

"Haera-ya!"

Haera menghentikan langkahnya dan berbalik

"apa?"

"pulang sekolah kau kuantar pulang ya?"

"tidak perlu. Aku ada supir pribadi" sahut Haera lalu pergi begitu saja

"kenapa susah sekali mendekatimu Haera?!" lirih Jimin

"yakk irreona!! Dasar gadis culun!"

"aku kan sudah minta maaf tadi. Aku tidak sengaja menabrakmu"

Haera menghentikan langkahnya dan menengok ke arah toilet. Terlihat seorang gadis yang sedikit menor dengan make up nya sedang membully gadis culun. Awalnya Haera tidak mau ikut campur dan berniat pergi tapi entah kenapa ia merasa kasihan kepada gadis itu.

"kau berani melawanku?!"

"hentikan!"

Gadis menor itu sontak menoleh kepada Haera. Ekspresinya sedikit terkejut tapi buru-buru ia netralkan.

"kenapa kau ikut campur? Bukankah kau selalu cuek dengan keadaan sekitarmu?"

"kupingku sakit mendengar teriakanmu yang tak berguna itu. Apa kau bisa pergi? Aku ingin menggunakan toilet dan melihat wajahmu membuat perutku makin sakit"

"a-apa katamu?"

"cepat pergi atau aku panggil guru BK sekarang juga"

Gadis itu terlihat kesal dan langsung pergi.

"tunggu!" Haera menghentikan langkahnya ketika sebuah suara memanggil namanya

"terimakasih sudah menolongku"

"aku kan sudah bilang telingaku sakit mendengar ocehan gadis menor itu. Aku tidak berniat menolongmu" sahut Haera lalu berlalu begitu saja.

"aku tahu kau orang yang baik Song Haera" lirih gadis culun itu

---

Haera keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya. Gadis itu selesai mandi. Dengan pakaian santainya, kaos longgar dan hot pants, Haera berjalan menuju meja belajarnya. Gadis itu membuang asal handuk yang dipakainya tadi mengeringkan rambut. Haera mengambil sebuah foto yang terletak diantara deretan buku-bukunya. Gadis itu menatap foto itu dengan lamat. Detik kemudian airmata menetes dari matanya.

"aku merindukanmu, ibu!"

"Haera-ya!"

Haera mengusap airmatanya dan menaruh kembali foto itu ke tempat semula. Gadis itu membalikkan badannya

"masuklah oppa"

Seorang lelaki masuk ke dalam kamarnya. Song Mino, kakak lelaki Haera. Mino lebih tua 3 tahun dari Haera dan tengah melanjutkan kuliah di salah satu universitas ternama di Korea mengambil jurusan bisnis karena Mino lah yang akan menggantikan ayah mereka ketika sudah pensiun nanti. Mino menghampiri Haera ke meja belajarnya. Mino tahu Haera habis menangis karena matanya yang sembab tapi Mino tidak akan bertanya tentang hal itu. Mino tahu itu akan membuat adiknya sedih.

"di bawah ada temanmu"

"siapa?"

"dia bilang namanya Jimin"

"Jimin?"

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang