Chapter 16

55 6 0
                                    

"jadi?"

"aku...menerimanya. Aku menerima perjodohan ini"

"Haera..."

"aku baik-baik saja. Lagipula sepertinya Kai adalah orang yang baik dan tepat untukku"

"Haera tatap mata oppa. Apa kau masih mencintai Jimin?"

Haera sedikit terkejut dengan pertanyaan Mino. Cinta? Haera tidak tahu apa yang ia rasakan sekarang. Disatu sisi Haera sangat merindukan Jimin tapi disisi lain Haera membenci Jimin dan tidak bisa melupakan kejadian itu.

"a-aku...tidak tahu"

"tanyakan pada hatimu yang paling dalam dan kau akan mendapat jawabannya"

Haera hanya memandang oppanya. Mino tersenyum lalu mengacak pelan rambut Haera sebelum lelaki itu pergi ke kamarnya.

---

Kai tengah memainkan ponselnya ketika Haera memasuki kelas dengan wajah kusut tentunya.

"good morning Haera!"

Haera memutar bola matanya malas melihat Kai yang sudah bertengger di bangkunya. Dengan malas Haera menuju bangkunya.

"kenapa wajahmu kusut begini? Apa kau belum sarapan?"

"tidak usah peduli padaku. Fokus saja sama ponselmu"

"eoh kau cemburu pada ponselku?" Kai mendekatkan tubuhnya pada Haera sambil tersenyum menggoda Haera

"apa? Apa aku sudah gila harus cemburu pada ponselmu itu?!"

"aku hanya bercanda kenapa kau menanggapinya serius sih? Yasudah temani aku sarapan. Aku lapar" Kai menarik tangan Haera.

"yak kenapa kau selalu seenaknya menarik tanganku? Lepaskan Kai!"

"Kai, Haera! Kalian...mau kemana?" Minjoo dan Hari melirik tangan Haera yang digenggam oleh Kai.

"aku mau ke kantin. Apa kalian mau ikut?"

"tidak usah mengajak mereka! Mereka pasti sedang sibuk. Ayo!" kini giliran Haera yang menarik tangan Kai. Kai hanya berdesis melihat kelakuan Haera yang tiba-tiba berubah. Padahal baru semenit yang lalu Haera meronta minta dilepaskan tapi kini malah gadis itu sendiri yang menarik tangannya. Minjoo dan Hari saling pandang melihat Haera dan Kai. Mereka mencium ada yang sesuatu diantara Kai dan Haera.

"yak kantinnya sebelah sana bodoh" Kai menghentikan langkahnya ketika menyadari Haera menarik tangannya bukan ke arah kantin melainkan ke arah taman belakang sekolah.

"kalau kau mau ke kantin ya ke kantin saja sendiri!"

"yak! Bukankah kau yang menarik tanganku? Kenapa jadi kau yang marah-marah? Harusnya aku yang marah"

Haera melirik tangannya yang ternyata masih menggenggam tangan Kai. Sontak gadis itu langsung melepaskannya.

"sudah aku lepaskan! Kau bisa pergi ke kantin sekarang" Haera melangkahkan kakinya pergi ke arah taman belakang sekolah.

Haera duduk disebuah bangku yang terbuat dari kayu sepanjang 1 meter di bawah pohon yang cukup rindang. Gadis itu menatap hamparan bunga dan tanaman hijau didepannya. Taman ini memang jarang didatangi oleh siswa karena letaknya agak ke belakang. Tapi taman ini cukup ampuh membuat perasaan yang kacau menjadi lebih baik dan tenang dengan kesunyian dan kenyamanannya.

Haera ingat pertama kali saat bertemu dengan Minjoo dan Hari. Mereka bertemu di taman ini. Waktu itu Minjoo dan Hari sedang kabur dari kegiatan pengenalan siswa baru. mereka sama sekali belum kenal. Minjoo dan Hari hanya duduk sambil memandangi taman. Haera yang kebetulan lewat bermaksud ke toilet melihat Minjoo dan Hari.

Flashback on

"apa yang mereka lakukan disana? Bukankah kegiatan siswa baru belum selesai?" Haera menghampiri Minjoo dan Hari ke taman tersebut.

"apa yang kalian lakukan disini?"

Minjoo dan Hari mendongak bersamaan. Terlihat raut muka terkejut dari mereka

"k-kau sendiri sedang apa disini?" Minjoo berdiri diikuti oleh Hari

"aku? Sedang lewat dan melihat kalian disini. Bukankah kegiatan siswa baru belum selesai? Sunbae pasti menghukum kalian kalau mereka mengetahui ini" Haera beranjak pergi tapi Minjoo dan Hari menarik kemejanya sampai Haera jatuh ke semak-semak. Minjoo dan Hari turut masuk ke semak-semak.

"apa yang kalian lakukan?!"

"ssttt! Lihat sunbae itu berjalan ke arah sini. Kalau mereka melihat kita pasti kita akan kena hukum" ucap Hari

Haera berdecak. Gadis itu hanya diam dan mendengus.

"akhirnya dia pergi juga" Hari berdiri lalu keluar dari semak-semak diikuti oleh Minjoo dan Haera.

"hei kita belum kenalan! Aku Jung Hari" Hari mengulurkan tangannya

"aku Han Minjoo" Minjoo membalas uluran tangan Hari. Hari kemudian beralih ke Haera. Haera hanya menatap Hari. Hari mengerutkan keningnya

"aku Song Haera" Haera akhirnya membalas uluran tangan Hari begitupun Minjoo.

"mulai sekarang kita berteman!" Minjoo tersenyum sambil memeluk Hari dan Haera. "wahh aku tidak menyangka mendapat teman saat pertama masuk sekolah!"

"HEY KALIAN!"

"aish sial!"

Flashback off

Haera tersenyum kecut mengingat kenangan itu. Sejujurnya Haera sangat menyayangi Minjoo dan Hari tapi apa yang telah dibuat Haera sampai Minjoo dan Hari tega mengkhianatinya? Gadis itu kembali murung.

"aku merindukan kalian" lirihnya

"siapa yang kau rindukan?"

Haera mendongak

"kenapa kau kesini?!" Haera mendengus ketika melihat lelaki yang sudah duduk disampingnya

"apa aku tidak boleh kemari? Aku juga murid disini"

Haera menghela nafasnya panjang

"apa yang kau pikirkan? Kau boleh menceritakannya padaku"

"itu bukan urusanmu Kai"

"tentu saja urusanku. Apapun yang menjadi urusan Haera adalah urusan Kai" Haera menatap Kai tajam.

"cih kau sangat percaya diri"

Kai mencubit pipi Haera. Entah kenapa Kai sangat menyukai wajah cemberut Haera yang membuat gadis berambut panjang ini terlihat cute.

"yak sakit Kai!" Haera memukul lengan Kai. Lelaki itu tertawa renyah melihat respon Haera yang begitu lucu dimatanya.

meanwhile.....

Jimin mengepalkan tangannya. Bagaimana tidak? Di depan matanya sendiri Jimin melihat Haera tengah bermesraan dengan Kai. Apakah Haera sudah tidak mencintaiku lagi? Apakah Haera benar-benar melupakanku?

"yak Jimin-ah apa yang ka......" Hoseok menghentikan ucapannya ketika matanya tidak sengaja melihat arah mata Jimin.

"Jimin-ah apa yang mereka lakukan? Bukankah itu murid baru itu?"

Jimin hanya diam. Tidak mau berlama-lama tinggal dan melihat pemandangan yang membuat hatinya sakit, Jimin melangkahkan kakinya pergi

"Yak Jimin tunggu!"

Jimin?!



TBC^^

Sorry for slow update!

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang