Chapter 13

66 8 0
                                    

"Haera-ya biarkan aku menjelaskannya"

"lepaskan Jimin!"

"lepaskan dia"

Jimin menoleh. Lelaki itu menatap tajam Kai yang tengah memegangi tangan Haera dan menariknya.

"kau siapa? Jangan campuri urusanku dengan Haera!"

"aku tidak tahu apa masalah kalian berdua tapi bisakah kau melihat Haera yang kesakitan seperti tadi saat kau menggenggam tangannya?"

Jimin menatap Haera. Gadis itu hanya memalingkan wajahnya.

"ayo Haera" Kai menarik tangan Haera pergi dari hadapan Jimin. Jimin mengacak rambutnya kasar

Shittt!!

"yak siapa lelaki yang ada dikelas kalian?" Jimin duduk di kursi samping Jungkook sambil melayangkan pertanyaan kepada Minjoo dan Hari dengan tatapan tajam

"dia Kim Jongin. Murid baru dikelasku. Ada apa?" sahut Minjoo

"aniya!"

"tapi sepertinya dia menyukai Haera"

Ucapan Hari berhasil membuat Jimin melayangkan tatapan pedas ke arahnya. Hari hanya tersenyum kikuk sambil mengangkat tangan membentuk huruf v

"darimana kau tahu?" tanya Yoongi

"itu kan baru 'sepertinya'! Masalah benar atau tidaknya aku tidak tahu"

Jimin menghela nafasnya kasar. Sepertinya apa yang dikatakan Hari barusan ada benarnya mengingat tadi Kim Jongin itu menarik tangan Haera layaknya menarik tangan kekasihnya pergi dari cengkraman orang jahat.

"maaf! Bukannya aku mau ikut campur. Tapi apa sebaiknya kalian meminta maaf pada Haera?" kali ini Yumi angkat bicara. Sejak kejadian Yumi menyelamatkan mereka tempo hari Minjoo dan Hari beserta bts menjadikan Yumi bagian dari mereka. Sekarang Yumi tidak lagi dibully. Bahkan bila ada yang membully Yumi, Minjoo dan Hari langsung turun tangan.

"Jimin kau mau kemana?"

Jimin tidak menjawab. Saat ini perasaan Jimin sangat kacau. Sedih, marah, menyesal, cemburu semuanya menjadi satu. Jimin berjalan menuju atap sekolah. Berharap bisa sedikit ketenangan disana. Dari kejauhan Haera melihat Jimin berjalan menuju atap. Gadis itu hanya menatap punggung Jimin sampai tidak terlihat. Jujur Haera sangat merindukan Jimin tapi dia juga marah. Karena Jimin telah membohonginya. Terlebih lagi teman-teman yang Haera percayai juga melakukan hal yang sama. Bahkan mereka bagian dari taruhan itu. Airmata Haera jatuh tatkala mengingat hal tersebut. Haera menghapus airmatanya dan pergi.

Kai pov

"kemana arah ke toilet? Aish aku belum kenal siapapun disini!" Kai bergumam sambil mengacak rambutnya pelan dan mengedarkan pandangannya ke segala arah mencari letak toilet.

"bukankah itu Haera?" Kai melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Haera sedang berdiri tapi lelaki itu menghentikan langkahnya ketika menyadari Haera tengah menatap seseorang. Kai mengikuti arah pandang Haera.

Lelaki itu bukannya lelaki yang tadi berdebat dengan Haera?!

Kai kembali menatap Haera. Gadis itu terlihat menangis dan mengusap airmatanya lalu pergi. Kai menatap kepergian Haera.

"apa yang terjadi diantara mereka? Tck sudahlah toh bukan urusanku" gumamnya

Jimin memandangi pemandangan kota Seoul dari atap sekolah. Angin sepoi menerbangkan poni Jimin membuat lelaki itu terlihat lebih keren. Entah apa yang dipikirkan Jimin yang jelas lelaki itu sangat menyesali perbuatannya yang bodoh menjadikan Haera bahan taruhan. Awalnya Jimin memang tidak mempunyai rasa apapun pada Haera tapi semakin lama Jimin dekat dengan Haera lelaki itu mulai merasakan ada sesuatu didalam diri Haera yang membuatnya tertarik.

Senyuman Haera sangat indah dan menghangatkan hati Jimin. Jimin mencintai Haera tanpa Jimin sadari sebuah kebohongan telah ia ciptakan diantara hubungannya dengan Haera yang membuat Haera kini membencinya. Jimin merindukan Haera. Takut Haera terluka. Apalagi saat kejadian Haera menyelamatkannya dari pukulan Changhee yang membuat gadis itu koma selama seminggu. Padahal saat itu Haera sudah tahu tentang taruhan itu tapi kenapa gadis itu masih mau menyelamatkan Jimin? Dan ketika melihat Haera terkapar tak berdaya bersimpah darah membuat Jimin hancur. Lelaki itu hancur, takut kalau Haera akan meninggalkannya. Dan ketakutan itu akhirnya terjadi. Beruntungnya Haera masih bisa bertahan dan masih hidup tapi Haera membencinya. Membenci Jimin.

"Jimin"


tbc


Terimakasih sudah membaca karya pertamaku^^ kuharap kalian suka. Jangan lupa vote & comment yah^^

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang