Chapter 6

102 9 3
                                    

t-tali....bra ku lepas" sahut Haera dengan wajah ditunduk karena malu

"tidak usah malu. Kemari"

"kau mau apa?!" Haera terkesiab ketika Jimin mendekat

"sudah diam saja" Jimin melingkarkan tangannya ke punggung Haera dan mengikat tali bra milik Haera yang terlepas tadi. Sekali lagi jantung Haera berdegup dengan kencang. Ya tuhan! Hentikan! Aku tidak sanggup!

Disisi lain Jimin juga tengah menahan gejolak yang tidak biasa dari dalam dirinya. Mana ada pria yang tidak tahan disaat situasi seperti ini? Mengikatkan tali bra perempuan ditambah punggung mulus dan putih Haera yang terpampang nyata didepan mata Jimin.

"a-apakah sudah selesai?" tanya Haera gugup

"sebentar lagi" sahut Jimin dengan nada err sexy. Oh god! Bisakah namja ini membuatku tenang sedetik saja?!

"apa mulutmu masih asin?" tanya Jimin disela-sela kegiatannya

"tentu saja. Kau pikir berapa banyak kandungan garam yang terkandung di air laut!"

Jimin tidak menjawab

"Jimin-ah apa sud...hmphh"

Haera membulatkan matanya saat bibir Jimin menyentuh bibirnya. Tangan Jimin yang awalnya memang sudah berada dipunggung Haera mengeratkan pelukannya agar Haera semakin dekat. Jimin mulai menggerakan bibirnya melumat bibir Haera. Asin. Itu yang dirasakan Jimin. Tapi rasa asin berubah menjadi manis disaat bersama orang terkasih bukan? #eaakk. Haera mulai luluh dengan perlakuan Jimin dan memejamkan matanya. Tangan kanan Jimin menekan tengkuk Haera agar memperdalam ciuman dan tangan Haera kini sukses melingkar di pinggang Jimin.

Kemana rasa asin dimulutku tadi? Kenapa hilang?

Jimin menghentikan aktivitasnya dan menatap Haera. Gadis itu menunduk karena malu. Jimin mengangkat wajah Haera dengan memegang dagunya.

"aku menyukaimu Song Haera"

Haera membulatkan matanya kaget. Jimin menyukaiku? Sejak kapan?!

"a-aku..."

"kau tidak perlu menjawabnya sekarang. Aku akan sabar menunggu jawabanmu kapanpun kau siap" Jimin tersenyum dan berniat pergi tapi Haera malah memeluknya dari belakang. Erat sampai-sampai Jimin bisa merasakan benda kenyal menyentuh punggungnya.

"a-aku juga menyukaimu"

Jimin membalikkan tubuhnya.

"apa katamu? Aku tidak dengar"

"yak tidak ada pengulangan!" sahut Haera ketus. Jimin tertawa renyah lalu memeluk Haera.

"aku mendengarnya. Aku mencintaimu Haera"

"nado"

---

Malam harinya mereka mengadakan api unggun di tepi pantai. Mereka duduk berbentuk lingkaran.

"bagaimana kalau kita bercerita tentang kisah hidup masing-masing agar kita bisa lebih mengenal?" usul Yoongi

"ide bagus" sahut Hari

"mulai dari kau Cho Minjoo"

"baiklah. aku Cho Minjoo. Aku tinggal bersama ayah dan ibu. Kisah hidup? Hm..apa ya? Entahlah. Selama ini aku hanya hidup berkecukupan dan tidak pernah mengalami kisah hidup yang berarti kecuali...."

"kecuali?" tanya Taehyung

"kecuali...dengan dirimu Kim Taehyung"

"wwooouuuu" Namjoon, Hoseok, dan Jungkook berteriak sambil memukul pelan tubuh Taehyung. Lelaki itu hanya tersenyum senang lalu merangkul Minjoo.

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang