Chapter 9

80 9 0
                                    

Kim Changhee?"

Changhee mendongakkan kepalanya.

"H-Haera?"

"biar kubantu" Haera membantu Changhee memunguti bukunya yang jatuh berserakan dan setelah itu ia memberikannya pada Changhee

"terimakasih Haera"

"ehem...sayang ayo ke kelas" Jimin kembali meraih tangan Haera dan menariknya pergi

"aku duluan Changhee"

'kau lihat tadi? Haera membantu murid culun itu memunguti bukunya!"

'aku melihatnya!'

'aku rasa Haera sudah berubah. Apa karena Jimin?'

'itu mungkin saja. Tapi aku senang dengan perubahan Haera. Dia terlihat makin manis daripada bersikap dingin'

'aku setuju denganmu'

Changhee menghela nafasnya mendengar ocehan-ocehan murid disekitarnya. Lelaki itu langsung melangkahkan kakinya pergi dengan cepa

---

Haera mengambil sebuah foto di deretan buku-bukunya lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

"ibu! Putrimu ini sudah memiliki kekasih" Haera tersenyum malu sambil memandangi foto ibunya

"dia bernama Park Jimin. Teman sekolahku. Aku sangat mencintainya. Dia juga mencintaiku. Kau tahu Ibu, aku tidak lagi merasakan kesedihan karena kepergianmu. Aku mulai menikmati indahnya hidup dan masa-masa sekolah. Aku harap ibu selalu menjagaku dari atas. Aku mencintaimu bu!"

Tok tok

"masuk"

"nona, dibawah ada tuan besar dan tuan muda sedang menunggu nona"

"ayah? Baiklah aku akan turun"

Haera menuruni tangga dengan semangat menuju ruang makan

"ayahhh!" teriak Haera tanpa pikir panjang menghambur ke pelukan ayahnya

"aigoo putri ayah. Kau berubah banyak sayang"

"berubah bagaimana ayah? Aku tetap cantik kan?"

"sekarang kau juga kepedean Song Haera"

"ishh oppa!"

"sudah hentikan! Mari kita makan setelah itu ayah ingin menunjukan sesuatu padamu Haera"

"baik ayah"

Haera membuka sebuah kotak berwarna coklat tua yang diikat dengan pita merah.

"wahh ini indah sekali ayah!" Haera mengambil sebuah gaun dari kotak tersebut. Gaun berwarna merah tanpa lengan dan dilengkapi dengan hiasan bunga di bawahnya membuat gaun tersebut terlihat indah sekaligus elegan

"pakailah saat perayaan ulang tahun perusahaan kita nanti"

"tapi ayah bukankah ulang tahun perusahaan masih 2 bulan lagi?"

"iya tapi sebelum itu ayah akan sibuk sekali. Maka dari itu ayah memberikan kado ini sekarang"

"ayah akan ke luar negeri lagi? Tapi ayah baru saja datang dari jepang" Haera menekuk wajahnya dan menunduk

"ini untuk kebaikanmu dan oppamu. Lagipula bukankah kita masih bisa saling berkomunikasi lewat telpon?" tuan Song mengelus puncak kepala Haera dengan lembut. Haera menegakkan kepalanya dan mencoba tersenyum.

---

Haera turun dari mobil oppanya dan masuk kedalam gedung sekolah. Hari ini Haera datang kepagian karena tadi Tuan Song menyuruh Mino mengantar Haera sedangkan Mino sendiri harus datang ke kampusnya pagi-pagi karena akan ada acara kampus dan Mino menjadi panitianya. Alhasil disinilah Haera sekarang. Di sekolah yang masih sepi. Beruntung saja security sudah membuka pintu gerbangnya jadi Haera tidak perlu menunggu gerbang dibuka. Haera berjalan menuju kelasnya tapi sebuah siluet seseorang membuatnya menyipitkan mata.

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang