Chapter 17

74 8 0
                                    

maaf ya update nya slow banget karena jim sibuk dengan urusan kampus. mohon baca chapter sebelumnya jika kalian lupa dengan ceritanya. sekali lagi maaf^^

--------

Cinta itu menyenangkan, menenangkan, dan cinta juga bisa berubah menjadi kesengsaraan. Tidak ada seorang pun yang mampu menghindari datangnya perasaan cinta tidak peduli orang yang dicintai telah membuat hati hancur. Disaat kegundahan itu datang, dengarkanlah kata hatimu maka kau akan medapat jawabannya. Dan mungkin saja memang itu yang terbaik untukmu.


forgive


Haera mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"kau mencari siapa?"

"ne? T-tidak ada. Lupakan saja" Haera tersenyum tipis. Apa tadi Jimin berada disekitar sini? Tapi...ah sudahlah

Kringggg

"sudah bel masuk ayo ke kelas" Haera beranjak dari tempat duduknya dan pergi diikuti Kai.

"Haera!"

Haera menoleh ke sumber suara. Terlihat Hoseok memanggil namanya dan dibelakangnya turut bts, Minjoo dan Hari.

"apa kau ikut acara camping?"

"camping?"

"iya. Kau belum tahu? Pengumumannya ada di mading. Besok sekolah akan mengadakan camping selama 2 hari"

"benarkah?"

"Haera-ya kau ikut kan?" Minjoo menggenggam tangan Haera. Gadis itu menatap Minjoo datar lalu melepaskan tangan Minjoo dengan pelan

"aku tidak akan ikut"

"Haera akan ikut...bersamaku"

Haera, bts, Minjoo, Hari menatap Kai. Terutama Jimin dan Haera yang menatap lelaki berkulit tan itu dengan tajam.

"Kai! Aku tidak akan ikut!"

"kau akan ikut. Ini adalah acara sekolah kau harus ikut"

"tunggu! Kau siapanya Haera?!" Namjoon menatap Kai dari atas sampai bawah.

"aku? Aku calon tunangan Haera"

"APA?!!"

"calon...tunangan? Apa itu benar Haera?" Hari mengguncang bahu Haera. Gadis itu terlihat tidak percaya. Iya karena selama ini yang mereka tahu Haera adalah cintanya Jimin tapi sekarang mengapa bisa dengan Kai?

Haera melirik Jimin yang ternyata juga tengah menatapnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

"iya. Kai adalah calon tunanganku"

"H-haera...tapi kau dan Ji...."

"hentikan! Aku mau ke kelas. Bukankah sudah bel masuk?" Haera melangkahkan kakinya pergi diikuti oleh Kai. Mereka (bts, Minjoo, Hari) masih diam mematung kecuali Jimin yang baru saja pergi mendahului teman-temannya

"Jimin! Tunggu!"

Haera menelungkupkan wajahnya begitu duduk dibangkunya.

"kau kenapa?"

"aku mohon jangan bertanya. Moodku benar-benar kacau!" sahut Haera dari balik tangannya yang menelungkupi wajahnya. Kai mengangguk dan memilih diam. Kai memang tidak mengerti apa yang sedang terjadi diantara Haera dan Jimin serta teman-temannya maka dari itu Kai memilih diam dan tidak mencampuri urusan Haera.

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang