Chapter 2

109 11 3
                                    


Haera menuruni anak tangga. Terlihat lelaki dengan kaos hitam polos dengan jaket kulit coklat tua dan jeans sedang duduk di ruang tamu. Haera mengakui kalau Jimin sebenarnya lelaki yang tampan. Tapi Haera terlalu gengsi untuk mengatakannya dan memilih diam seperti image nya selama ini.

"Jimin"

Jimin mendongak lalu tersenyum

"ada perlu apa?"

"hm...aku ingin mengajakmu jalan-jalan. Kau mau kan?"

"aku sedang tidak ingin kemana-mana jadi kau pulanglah"

"Haera-ya! Terima saja ajakannya. Lagipula belum terlalu malam kan? Kau juga terlihat bosan di rumah" ucap Mino yang baru turun dari lantai dua

"tapi oppa...."

"tunggu Jimin. Haera akan bersiap-siap dulu"

"ne hyung"

Haera menatap tajam oppanya. Lalu melangkahkan kakinya ke kamar. 5 menit kemudian Haera keluar dari kamarnya dengan dress selutut berwarna pink muda dan dibaluti cardigan putih. Haera terlihat cantik meskipun wajahnya hanya dipoles bedak tipis dan lipbalm. Gadis itu turun menuju ruang tamu dengan malas.

"kau sudah siap? Wah kau sangat cantik" puji Jimin

"oppa aku berangkat dulu"

"hmm..Jimin jaga adikku"

"pasti hyung"

Selama perjalanan hanya keheningan yang ada. Masing-masing dari mereka tidak ada yang memulai untuk bicara. Jimin fokus menyetir dan Haera yang fokus melihat keluar jendela.

"ehem...Haera-ya!"

Dana menoleh ke arah Jimin

"kau sangat cantik malam ini"

"kau menggodaku? Maaf aku tidak akan tergoda"

"heii aku serius. Kau memang cantik tapi jutek"

"yak Park Jimin! Fokus saja sama setirmu. Nanti kalau nabrak awas kau"

Jimin tersenyum geli. Ternyata menggoda Haera lebih menyenangkan. Jimin suka sekali melihat wajah marah dan kesal Haera. Membuat gadis itu tambah lucu dan cantik tentunya.

Haera dan Jimin kini tengah berjalan-jalan di taman sepanjang sungai han. Karena ini malam minggu, sungai han terlihat sedikit ramai. Jimin sesekali melirik Haera yang berjalan sambil memandang hamparan sungai han. Lelaki itu tidak mengerti kenapa Haera bisa sedingin ini padahal ia yakin Haera pasti memiliki sisi yang hangat.

Dug

Haera mengambil bola yang menggelinding mengenai kakinya.

"eonni itu punyaku"

"eoh ini punyamu? Ambilah" ucap Haera sambil memberikan bola tersebut kepada seorang anak kecil berumur 5 tahun

"eonni kau mau bermain denganku? Aku mohon"

Haera menatap anak kecil itu sebentar lalu mengiyakan

"baiklah. Ayo kesana"

Jimin mengikuti langkah Haera dan anak kecil itu. Sampailah mereka di sebuah lapangan yang tidak terlalu luas. Anak kecil itu menarik tangan Haera ke tengah lapangan sedangkan Jimin berdiri di sisi lapangan sambil memperhatikan mereka, terutama Haera

"eonni akan lempar kau yang tangkap ya?"

"iya eonni"

Happp

ForgiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang